Senin, 26 September 2011

Kembali 265 Pejabat Pemkab Indramayu Dimutasi

INDRAMAYU 26/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali melakukan mutasi terhadap para pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Senin (26/9) sebanyak 265 pejabat dialihtugaskan yang berlangsung di Pendopo Indramayu.

 

Untuk eselon II pejabat yang dimutasikan sebanyak 19 orang, diantaranya yakni Ir Heri Hilman yang sebelumnya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kini Kepala Dinas Cipta Karya. Drs. Susanto BAE sebelumnya Kepala Dinas Cipta Karya kini sebagai Kepala Disporabudpar. H Warjo semula Kepala Disporabudpar kini Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan. Ir Firman Muntako semula Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi kini menjadi Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Sementara Omarsyah S Sos MM yang semula Kepala Bidang Pemeliharaan pada Dinas Bina Marga kini sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi.

 

Sedangkan untuk eselon III juga banyak mengalami perubahan seperti Ir Aep Surahman semula Kepala Kantor Lingkungan Hidup kini Sekretaris pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi. Drs Zakaria Joko Hartawan semula Inspektur Pembantu Wilayah IV kini menjadi Kepala Kantor Lingkungan Hidup.Drs Akhmad Juniadi semula Sekretaris pada Dishubkominfo kini menjadi Sekretaris pada Dinsosnakertrans, sementara sekertaris Dishubkominfo ditempati Drs EC Mohammad Ribandi Ak MSi yang semula Sekretaris Bappeda. Posisi Camat juga mengalami perubahan, diantaranya Sutrisno SIP semula Camat Juntinyuat kini menjadi Camat Bongas. Ir Akhmad Budiharto MM semula Camat Kandanghaur kini menjadi Sekretaris pada Bappeda.

 

Sementara untuk eselon IV sebanyak 167 orang yang terkena mutasi diantaranya Drs H Sudarsono MSi semula kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Lelea kini menjadi Kasi Akuisisi dan Pengolahan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan. Hj Ela Nurlaela Sari SE MSI semula Kasubbag Keuangan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kini menjabat Kasubbid Kependudukan Kesehatan Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja pada Bappeda. Supriyanto SPd semula Kasi Tenaga Teknis Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan kini sebagai Kasubbag Bina Informasi pada Bagian Humas dan Protokol Setda. Sementara dr Lisfayeni semula kepala UPTD Puskesmas Balongan kini menjadi Kasi Kesehatan Ibu dan Bayi pada Dinas Kesehatan.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah mengatakan, kegiatan mutasi pejabat merupakan bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta pembinaan karier pegawai. Sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja, mutasi ini hendaklah dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi, bukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan. Parameter utama yang digunakan dalam menentukan jabatan bagi setiap pegawai, dilakukan melalui pertimbangan kapasitas, kompetensi, integritas, loyalitas, moralitas, pangkat, serta nilai pengabdian dan komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab kepada negara. Dalam konteks ini, mutasi pejabat harus dimaknai sebagai suatu penugasan, dan secara lebih bijak merupakan suatu amanah.

 

"Perlu diketahui, bahwa penunjukkan saudara-saudara dalam menduduki jabatan ini, bukan karena didasarkan selera atau kedekatan saudara dengan pimpinan, tetapi justru didasarkan pada kemampuan dan prestasi yang saudara capai selama menjalankan tugas kedinasan, serta ditunjang oleh sikap, dedikasi, loyalitas, serta komitmen, dan tanggung jawab yang saudara tunjukkan selama menjalankan tugas" kata bupati. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Kamis, 22 September 2011

Super Motivasi Pemerintah, Memotivasi Keluarga Iskandar Syah

INDRAMAYU 23/9/2011 (www.humasindramayu.com) - Kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu  dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diberi nama Super Motivasi alias SUMO benar-benar terasa hasilnya. Jika dulu alumni SMA dari Indramayu hanya dapat dihitung dengan jari yang bisa masuk ITB, kini telah puluhan putra-putri dari kota mangga yang mampu menembus ke perguruan favorit  ini.


Salah seorang yang benar-benar merasakan manfaat dari program Super Motivasi ini adalah Iskandar Syah. Guru honor yang mengajar di beberapa sekolah ini tiga orang putranya mampu menembus ITB melalui program tersebut.


Ketiga putranya itu adalah Zulham Affandi. Selepas dari ITB kini Zulham menjadi asisten staf ahli di Kementerian Lingkungan Hidup. Yang kedua Romdhon Rifnew (Semester ke VII jurusan teknik mesin ITB). Dan yang ketiga Yunan Hilmi (Semester I teknik mesin ITB).


Tentu ada beberapa persyaratan untuk bisa masuk Super Motivasi. Selain latar belakang keluarga juga yang utama adalah prestasi siswa. Mereka yang masuk Super Motivasi kemudian mengikti learning camp (LC) selama satu bulan. Biaya untuk setiap peserta LC selama satu bulan kabarnya kurang lebih Rp 14 juta.  Selanjutnya bila telah diterima di perguruan tinggi Dinas pendidikan memberi bea siswa sebesar Rp 7.500.000 pertahun.


Iskandar tentu saja merasa terbantu dengan program Super Motivasi. "Sebab sulit dibilang secara realita. Karena kalau dianalisa secara matematika honor yang saya terima itu tidak bisa untuk hidup," ujarnya dengan nada sedih.


Karena itu berkali-kali Iskandar melalui Bagian Humas dan Protokol mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan  dan Bupati Indramayu atas program motivasi ini. "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Bupati Indramayu yang telah membuat program Super Motivasi. Program ini betul-betul membantu saya khususnya dan masyarakat Indramayu pada umumnya. Saya berharap program ini terus dilanjutkan," ujarnya.


Disiplin Waktu

Untuk dapat putra-putrinya sukses tentu saja Iskandar yang tinggal di jalan Babar Layar Nomor 16 Sindang ini, tak semata-mata mengandalkan pemerintah. Akan tetapi ia menerapkan kedisiplinan dalam mendidik putra-putrinya di rumah.


Soal melihat televisi misalnya, Iskandar membuat jadwal tersendiri. "Sebelum dan sesudah maghrib waktunya belajar. Televisi baru kami nyalakan kalau sudah pukul 9 malam," ujarnya.


Bimbingan mengaji dan kitab kuningpun langsung ditanganinya sendiri. Sementara dalam soal pengetahuan umum isterinyalah yang memberikan bimbingan.


Untuk menerapkan budi pekerti luhur Iskandar membiasakan bebasan (bahasa krama) saat berkomunikasi dengan putra-putrinya. Dengan cara seperti ini menurutnya ia berusaha melestarikan budaya daerah sekaligus menerapkan akhlaqul karimah.


Kerja Keras

Selain menerapkan kedisiplinan, Iskandar juga bekerja keras  untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluargaanya. Betapa tidak, sebagai guru honorer ia harus membiayai 5 orang putra-putrinya yang kuliah dan satu orang anaknya yang masih duduk di SMA.


Karenanya   ia  mengajar di beberapa tempat antara lain di Madrasah Aliyah Al-Hidayah Llemahabang, SMP dan SMA Muhammadiyah Indramayu, SMK Suaka Panyindangan, DTA Asy-Syamsiyah Sindang, SMA PGRI dan lain-lain. Falsafah Jawa yang ia pegang adalah yen ora wekel, ora kandel (kalau tidak rajin,  maka tidak dapat rejeki banyak).


Ia juga menggunakan skala prioritas dalam menyiasati pengeluaran ekonominya. "Mana yang lebih urgen, itu yang kami dahulukan,"ujarnya.


Kiat terakhirnya adalah menabung serta dalam menggunakan barang konsumtif  lebih menekankan nilai guna dari pada mode. "Untuk sepeda motor misalnya, yang penting 'salju': asal maju," ujarnya sambil tertawa. (deni/www.humasindramayu.com)

Selasa, 20 September 2011

Atlet Bakyak Indramayu Juara 1 Tingkat Nasional

 

TUKDANA 21/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Prestasi membanggakan dan mampu mengangkat nama daerah berhasil ditorehkan Atlet Indramayu dalam ajang Invitasi Olahraga Tradisional (Ortrad) di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Atlet Bakyak Indramayu naik ke podium tertinggi dengan hasil medali emas. Diberikan oleh Ade Taufik Rohman, Asep Nurdin, Triyatmo, Upriyatno, Eka Apriyanto, dan Suwaryo.

 

Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Indramayu Abdul Rozak Muslim memberikan apresiasi kepada seluruh kontingen, khususunya para atlet dan pelatih yang telah gigih berlatih dan berjuang dalam invitasi tersebut dengan hasil membanggakan.

 

Perjuangan atlet yang sangat berat itu dilalui sarat persaingan, karena ajang kompetisi bergengsi itu diikuti oleh kontingen dari 32 provinsi se-Indonesia. Tidak dipungkiri, bahwa olahraga tradisional yang sejak dulu ada itu hingga kini masih dilirik sebelah mata. Sehingga masih kurangnya dukungan dan kepedulian terhadap olahraga rakyat yang pada kenyatannya mampu mempersatukan bangsa.

 

Atlet Bakyak dari Kabupaten Indramayu berhsil menyingkirkan semifinalis lainnya terutama dari DKI Jakarta, Bali, dan Lampung. (deni/www.humasindramayu.com)

Warga Perbatasan Krisis Air

KRANGKENG 21/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Seperti tahun-tahun sebelumnya, krisis air kembali dialami warga perbatasan antara Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Diantaranya warga Desa Purwajaya dan Singakerta Kecamatan Krangkeng. Warga dua desa ini memang hampir setiap tahun mengalami kesulitan air bersih, terutama ketika musim kemarau tiba.
Mereka biasanya mengandalkan air dari sumur untuk mandi dan mencuci. Sedangkan untuk minum sebagian besar warga terpaksa membeli air bersih dari pedagang air keliling. Harga air bersih cukup bervariasi antara Rp500- Rp1000 per jerigen. Namun yang menjadi persoalan, ketika musim kemarau mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Penyebabnya karena sumur yang kering, dan kalaupun ada airnya keruh. Sementara untuk membeli air dalam jumlah banyak tentunya membutuhkan biaya besar.
"Disini memang selalu kesulitan air bersih, terutama ketika musim kemarau. Untuk itulah kami sangat senang kalau ada yang memberikan bantuan air bersih secara gratis," ungkap salah seorang warga Singakerta yang mengaku bernama Tarinih, Selasa (20/9).
Menyikapi keluhan masyarakat tentang krisis air bersih di sejumlah daerah, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Indramayu memberikan bantuan air bersih bagi warga Blok Lebak Teratai Desa Singakerta Kec Krangkeng Kabupaten Indramayu, Selasa (20/9). Bantuan air bersih ini langsung disambut gembira oleh ratusan warga yang datang berbondong-bondong untuk antre air bersih.
Ketua PMI Cabang Indramayu, Drs H Suwito Handoyo mengatakan, PMI memang memiliki agenda khusus untuk memberikan bantuan air bersih. Menurutnya, bantuan diberikan kepada warga di sejumlah desa yang memang membutuhkan bantuan air bersih. Selain warga Desa Singakerta dan Purwajaya, sejumlah warga desa lainnyadi kecamatan Krangkeng juga mendapatkan jatah pembagian air bersih PMI. Yaitu desa Luwunggesik, Srengseng, Kapringan, Tegalmulya, Krangkeng, Kalianyar, Tanjakan, Dukuhjati, dan Kedungwungu.
Bantuan air bersih dari PMI juga diberikan kepada warga di Kecamatan Karangampel. Yaitu desa Pringgacala, Benda, Mundu, Dukuhtengah, dan Karangampel Kidul.
"Apa yang kami lakukan merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab PMI di bidang kemanusiaan," tandas Suwito.(deni/www.humasindramayu.com)

Tahun 2012 Dibangun Sodetan

KRANGKENG 21/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Gagal panen yang kerap menimpa petani di wilayah Kecamatan Krangkeng kedepan diharapkan tidak akan terjadi lagi. Setidaknya dengan adanya hembusan angin segar dari Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, saat berkunjung ke Desa Srengseng Kecamatan Krangkeng, Selasa (20/9). Bupati mengatakan, tahun 2012 yang akan datang rencananya akan dibangun sodetan kali yang akan membantu pengairan sawah di wilayah Kecamatan Krangkeng.
Dikatakannya, untuk mewujudkan hal tersebut saat ini pihak Dinas Pengelola Sumberdaya Air Pertambangan dan Energi tengah melakukan penjajagan ke lapangan guna menindaklanjuti keinginan warga. Rencananya sodetan kali itu akan diambil dari Kali Kumpul Kista yang ada di perbatasan Indramayu – Cirebon.
"Karena pembangunan sodetan tersebut akan memakan tanah warga, kami juga mengajak warga untuk ikut membantu program ini dengan tidak mempersulit. Jangan sampai karena akan dibangun sodetan, warga justru langsung menaikkan harga tanah," harap Bupati Anna.
Pada kesempatan itu Bupati juga memberikan bantuan sembako bagi warga Desa Srengseng yang kurang mampu. Menurutnya, bantuan diberikan untuk meringankan beban warga yang mungkin mengalami kesulitan pangan di musim kemarau ini.
Camat Krangkeng, H. Cusomo SH CN, juga menyambut baik rencana pembangunan sodetan kali di wilayahnya. Sebab hal itu akan sangat membantu petani, yang selama ini sering mengalami gagal panen. Dikatakannya, selama ini petani di wilayahnya dalam satu tahun hanya bisa panen satu kali. Hal ini terjadi karena letak geografis yang tidak mendukung, yaitu selalu mengalami kesulitan air ketika musim kemarau tiba.
"Kami tentu saja berharap agar pembangunan sodetan tersebut bisa secepatnya direalisasikan, agar petani kita tidak lagi mengalami kesulitan dalam masalah air," tandasnya.(deni/www.humasindramayu.com)

Aliansi Pita Putih Hadir di Indramayu

INDRAMAYU 20/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Kepedulian masyarakat Indramayu untuk menekan laju angka kematian ibu dan bayi sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan lahirnya Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI) Kabupaten Indramayu. Selasa (20/9) pengurus APPI Kab. Indramayu periode 2011-2014 dilantik dan dikukuhkan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah di Pendopo setempat.

Masalah Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir merupakan hal yang sangat memprihatinkan sekaligus menjadi latar belakang dari lahirnya organisasi ini, sekitar 20.000 ibu di Indonesia meninggal setiap tahun disebabkan komplikasi karena kehamilan dan melahirkan, rata-rata setiap jam dua ibu yang meninggal serta 20 bayi meninggal setiap 1000 bayi yang dilahirkan.

Ketua APPI Pusat Dr. Sunitri Widodo mengatakan, dengan prinsip-prinsip organisasi yang bersifat independent, sosial kemasyarakatan, nirlaba, berdasarkan semangat kemitraan dan kerjasama, Aliansi ini diharapkan berfungsi sebagai wadah komunikasi, fasilitasi dan katalisasi bagi kegiatan lembaga organisasi, dan individu yang mempunyai kesadaran untuk peduli terhadap tingginya angka kematian ibu.

Aliansi Pita Putih Indonesia (APPI) adalah bagian dari aliansi global yang bernama White Ribbon Alliance (WRA) yang berpusat di Washington DC, yang diikuti oleh berbagai institusi di dunia. "White Ribbon atau Pita Putih sebagai lambang untuk mengenang semua perempuan yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan, Pita Putih merupakan symbol kepedulian terhadap keselamatan ibu yang menyatukan individu, organisasi, dan masyarakat yang bekerjasama untuk mengupayakan kehamilan dan persalinan yang aman bagi setiap perempuan" kata Sunitri.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan, Indramayu tercatat sebagai salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) cukup tinggi. Pada tahun 2010, tercatat AKI sebanyak 56 orang dan AKB sebanyak 537 bayi.

 

"Oleh karena itu, selaku pimpinan daerah saya menyambut baik dan mendukung keberadaan APPI sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang peduli terhadap keselamatan ibu hamil dan melahirkan beserta bayinya. Saya juga mengharapkan agar APPI dapat menjadi mitra kerja pemerintah daerah dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan AKI, AKB, PHBS, serta desa/kelurahan siaga aktif" katanya.

 

Bupati berharap APPI dapat melakukan langkah-langkah pertama meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif pada upaya-upaya keselamatan ibu hamil, melahirkan, nifas, dan bayi baru lahir. Kedua membangun jejaring dengan sebanyak-banyaknya organisasi/ lembaga dan individu, di dalam dan di luar negeri yang peduli keselamatan ibu hamil, melahirkan, nifas, dan bayinya. Ketiga memfasilitasi kegiatan masyarakat/lembaga yang peduli akan keselamatan dan kesejahteraan ibu hamil, melahirkan, nifas, dan bayinya, dan keempat membangun budaya yang mengarah pada keselamatan dan kesejahteraan ibu hamil, melahirkan, nifas, dan bayinya.

 

Sementara itu pengurus yang APPI yang baru saja dilantik yaitu Hj. Cholida Dwiyatingrum (ketua), Dra. Hj. Lili Ulyati Suhaeli, MA (ketua I), Hj. Ida Nuraida, SST, SKM (ketua II), dan dr. Hj. Setiawati, MARS (ketua III). Kemudian Hj. Titi Supartini, SP (sekretaris umum), Drs. Edi Kusdiana, MM. MBA (sekretaris I), Ade Suharnani, SE (sekretaris II), Imam Hudaya, SH (bendahara umum), Sri Sukmawati, SE (bendahara I).

 

Sedangkan untuk bidang yaitu, Bidang Advokasi Dra. Hj. Nurhayati (ketua), Drs. Wawan Idris, M.Si (wakil ketua), sementara anggotanya yaitu Yadi Hidayat. SKM, MKM. Hj. Tanti Wulandari, S.Sos. dan Dra. Fatimah. Bidang KIE yaitu ketua dr. H. Arif Yusuf, M.Kes. wakil ketua dr. Barlian Ahmad, anggota Drs. H. Didi Junaedi, M.Si, Aman Efendi, M. Kes dan Drs. H. Eddy Wahyono, A.Kep.

 

Bidang Jejaring yaitu dr. H. M.Toha, M.Si (ketua), Drs. H. Karlim (wakil ketua), dan anggota Aam Aminah, M.Pd, Netty Rosnetty, SE., Hj. Dari Poerwati, dan Cicih Sukarsih, SST. Bidang Peningkatan Kapasitas yaitu dr. Ndaru Takaryanto (ketua), Toto Hadi Suharto, S.Pd (wakil ketua), dan anggota Hj. Lilis Riswati, Am.Keb, Diah Reski, S.Sos, MKM, dan drg. Lily Tantijati, M.Epid. dan Bidang RAPPI yaitu Dra. Lilik Muflicha (ketua), dr. Leli Triswilaeli (wakil ketua), dan anggota Arnike Canon, B.Sc, Drs. Atang Riko, M.Si, Binte Haryanto, A.Md, Juhari Fajri, drg. Nova R, dan Qurannisa, SH. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 

 

Minggu, 18 September 2011

Bupati Canangkan Bulan Dana PMI 2011

 

INDRAMAYU 19/92011 (www.humasindramayu.com) – Pada upacara pengibaran bendera merah putih tanggal 19 September 2011 ini, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mencanangkan kegiatan Bulan Dana PMI 2011 yang berlangsung di Alun-alun Indramayu. Pencanangan ini bertepatan dengan HUT PMI ke-66.

 

Pada usianya yang ke-66, Palang Merah Indonesia (PMI) adalah salah satu aset bangsa dan negara yang perlu dijaga dan dikelola dengan cara profesional, amanah, netral, dan mandiri. PMI juga terus dituntut untuk berada di garis terdepan dalam hal penanganan bencana, pengelolaan darah,  dan tugas kemanusiaan lainnya. Dengan demikian, PMI akan tetap menjadi mitra strategis pemerintah dan menjadi mitra yang saling bermanfaat bagi sektor korporasi maupun  perorangan.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, penyelenggaraan gerakan bulan dana PMI merupakan kesempatan yang baik bagi semua pihak untuk mengekspresikan kepekaan dan kepedulian sosial dalam rangka membantu sesama melalui penyaluran dana bagi kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Selain itu, kegiatan bulan dana PMI juga merupakan ajang sosialisasi untuk semakin membumikan rasa kepedulian terhadap sesama dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

 

"Melalui pelaksanaannya, kita berharap selain dapat terkumpul dana untuk berbagai aktifitas kemanusiaan yang dijalankan PMI, juga tercipta penguatan rasa kesetiakawanan dan solidaritas sosial di antara kita semua", kata Anna.

 
Hal lain, sejalan dengan upaya menjaga integritas, PMI terus berupaya menuntaskan rancangan undang-undang lambang PMI. Salah satu agenda strategisnya adalah menertibkan penggunaan lambang PMI. Undang-undang ini akan menjadi kaidah dalam penggunaan lambang PMI seperti halnya yang telah diterapkan oleh Komite Palang Merah Internasional, Federasi Internasional Palang Merah, dan Bulan Sabit Merah.
 

"Untuk itu, saya mengajak semua pihak untuk mendukung suksesnya kegiatan bulan dana PMI tahun 2011 sebagai perwujudan komitmen dan kepedulian bersama terhadap kegiatan sosial kemanusiaan", pintanya.

 

Selain dicanangkan Bulan Dana PMI tahun 2011, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah juga menyerahkan kacamata minus kepada siswa tidak mampu bagi 245 siswa dari program kacamata untuk rakyat dari PMI. Piagam Penghargaan kepada mitra kerja baik perorangan/lembaga yang telah membantu kegiatan PMI. Piagam Penghargaan kepada para Donor Darah Sukarela ke 10 – 100 dan motivator donor, dan penghargaan lainnya.

 

Sementara itu Ketua PMI Cabang Indramayu Drs. Suwito Handoyo seusai kegiatan mengatakan, target yang ingin di capai pada Bulan Dana PMI tahun 2011 ini sekitar 350 – 400 juta. Target ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 300 juta. (deni/www.humasindramayu.com)

Kamis, 15 September 2011

10 Miliar Untuk Pulau Biawak

 

INDRAMAYU 13/09/2011 (www.humasindramayu.com) – Pulau Biawak yang terletak di utara perairan Indramayu merupakan satu-satunya pulau terbesar yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Barat. Maka dalam pengelolaannya provinsi juga harus ikut andil karena merupakan asset yang sangat langka dan penuh sejarah. Rencananya Pemprov Jawa Barat akan mengucurkan dana sebesar 10 miliar untuk pengembangan sarana dan prasarana Pulau Biawak tersebut.

 

Rencana pemberian bantuan itu terungkap ketika tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Dinas Budaya dan Pariwisata serta DPRD melakukan survai dan peninjauan langsung terhadap keberadaan Pulau Biawak pada Senin awal pekan ini.

 

Pulau dengan luas daratan sekitar 120 hektar ini merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Indramayu. Dan dibagi kedalam 3 zona yakni zona inti yaitu sebagai zona perlindungan mutlak, zona ini diperlukan untuk kepentingan perlindungan kawasan (melindungi habitat dan populasi biota laut dan pesisir). Pada blok ini tidak diperkenankan adanya pengembangan fisik kecuali dalam rangka pengamanan kawasan.

 

Kemudian zona penyangga, merupakan zona pemanfaatan terbatas untuk kegiatan wisata minat khusus (semi intensif /terbatas). Kegiatan antara lain; wisata bahari, wana wisata, wisata alam laut (diving, snorkling, memancing) pemanfaatan pada zona ini adalah semi intensif dan multiguna. Dan terakhir adalah zona budidaya terbatas yakni zona pemanfaatan untuk kegiatan budidaya laut (marine culture) dan penangkaran jenis-jenis biota laut langka dan jenis-jenis ikan hias. Dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.

 

Menurut beberapa orang tim, Pulau Biawak jika dikembangkan dengan maksimal bisa menjadi lokasi wisata yang bisa diandalkan di Jawa Barat. Apalagi saat ini sarana dasarnya sudah tersedia seperti penginapan, tempat bersandar, dan sarana lainnya. Selain itu juga Pulau Biawak ini memiliki ekosotisme tersendiri karena terdapat makam keramat, sumur tawar, mercuar, dan sungai yang terletak ditengah pulau.

 

Sementara itu Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Trisna Hendarin mengatakan, rencananya bantuan itu akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana pulau sebesar 6 miliar, sedangkan 4 miliar untuk pengadaan kapal boat cepat dan pembuatan dermaga. "Agar pengembangan pariwisata ini bisa maksimal, rencananya dermaga bisa dibuat di Pantai Tirtamaya agar sekalian terintegrasi dengan objek wisata lainnya." Kata Trisna.

 

Sementara itu tim dari Jawa Barat yang melakukan survai langsung terhadap Pulau Biawak yakni Aris Yuliana, Taufik Ridho, Ahmad Jai, Sujatmiko, dan Ida. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Sosialisasi e-KTP Lewat Spanduk

 

KRANGKENG 15/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Pemerintah Kecamatan Krangkeng memiliki cara tersendiri dalam rangka sosialisasi e-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik). Yaitu dengan memasang spanduk di setiap desa yang ada di wilayah kecamatan paling timur Indramayu ini. Menurut Camat Krangkeng, H Cusomo SH CN, cara ini dilakukan atas inisiatif para kuwu.

 

Cusomo mengatakan, sosialisasi melalui spanduk ini diharapkan akan lebih efektif. Sebab masyarakat akan bisa dengan mudah membaca spanduk yang terpasang, dan mereka diharapkan akan sadar tentang pentingnya kartu tanda penduduk (KTP). Dikatakannya, dengan KTP elektronik maka diharapkan seluruh warga akan memiliki satu KTP, karena tidak mungkin lagi mereka bisa memiliki KTP ganda.

 

Cusomo juga berharap kepada masyarakat, baik yang masih memiliki KTP maupun belum agar segera melakukan pembuatan KTP elektronik ini. Apalagi pembuatan KTP elektornik tidak dipungut biaya alias gratis. Ia mensinyalir, di wilayah Kecamatan Krangkeng masih banyak warga yang belum memiliki KTP.

"Kami berharap kepada masyarakat ketika telah menerima panggilan agar segera membuat KTP elektronik. Hanya saja untuk saat ini kami masih menunggu peralatan yang belum lengkap," kata Cusomo.

 

Sementara Kasie Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Kecamatan Krangkeng, H Johar Manun SH menambahkan, penerapan e-KTP ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.26 Tahun 2009. Ditambahkannya, sesuai dengan UU No.23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 97, bagi warga negara yang memiliki lebih dari satu KTP maka bisa kena sangsi pidana maksimal 2 tahun atau denda Rp25 juta.(deni/www.humasindramayu.com)

Bupati Lepas Atlit Bakyak Nasional

 

INDRAMAYU 15/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Sebanyak 6 (Enam) atlit Bakyak nasional dari Kabupaten Indramayu akan bertanding pada invitasi olahraga tradisional tingkat nasional yang akan berlangsung di Provinsi Bangka Belitung pada tanggal 16-19 September 2011 mendatang. Pelepasan dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah di ruang dalam pendopo setempat, Kamis (15/9).

 

Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indramayu (FORMI) Kabupaten Indramayu Abdul Rozak Muslim mengatakan, kontingan Kabuptaen Indramayu akan bergabung dengan kontingan Provinsi Jawa Barat untuk bertanding dengan provinsi lain. Cabang Bakyak jadi andalan dari Kabupaten Indramayu setelah sebelumnya pada invitasi tingkat Provinsi Jawa Barat cabang ini berhasil meraih prestasi bergengsi. Pada invitasi tingkat nasional ini pihaknya menargetkan peraihan medali emas.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu berharap agar kontingan Indramayu bukan hanya berpartisipasi namun bisa berprestasi dengan maksimal. "Kami sangat bangga kontingan Indramayu bisa berprestasi pada invitasi tingkat nasional ini, ini akan mengharumkan nama Indramayu" kata Anna Sophanah.

 

Sementara itu atlit yang berlaga yaitu Ade Taufik Rohman, Asep Nurdin, Triyatmo, Upriyatno, Eka Apriyanto, dan Suwaryo. Keenam atlit ini berharap bisa mengalahkan atlit lainnya dan membawa nama harum Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Rabu, 14 September 2011

Pemkab Indramayu Dukung KUR TKI

 

INDRAMAYU 14/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Pemerintah Kabupaten Indramayu mendukung sepenuhnya program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari Kabupaten Indramayu. Hal ini terungkap ketika Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Indramayu Drs. H. Munjaki membuka secara resmi Sosialisasi KUR TKI yang berlangsung di Aula Kopsuka, Rabu (14/9).

 

Pembangunan ketenagakerjaan migran di Kabupaten Indramayu, menurut Drs. H. Munjak, dilakukan melalui pembangunan 4 (empat) pilar. Pertama adalah masyarakat selaku calon tenaga kerja migran melalui berbagai sosialisasi dan informasi, sehingga diharapkan  masyarakat memahami prosedur rekruitmen. Pilar kedua adalah para PPTKIS dengan pembinaan, rapat kerja dan pengawasan on the spot, sehingga PPTKIS tidak terjebak dalam kegiatan non-prosedural yang dapat merugikan masyarakat dan perusahaannya sendiri.

 

Pilar ketiga, lanjut Munjaki, adalah desa dan kecamatan sebagai unsur pelayan syarat-syarat calon tenaga kerja untuk senantiasa lebih meningkatkan pelayanannya dengan penuh   kehati-hatian disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan, serta sosialisasi proses rekruitmen calon TKI. Hal ini diharapkan unsur pemerintah pada tingkat bawah memahami secara utuh tentang ketenagakerjaan, khususnya tenaga kerja migran. Dan pilar keempat adalah pembangunan internal Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk senantiasa melakukan tugas sesuai kewenangannya melalui program perlindungan masyarakat dan pelayanan yang prima.

 

"Strategi penyaluran calon tenaga kerja di Kabupaten Indramayu masih relevan untuk menitik beratkan pada antar kerja antar negara sehubungan dengan kondisi antar kerja lokal yang masih rendah bila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pencari kerja. Oleh karena itu, kehadiran PPTKIS untuk beroperasi merekrut masyarakat Indramayu menjadi buruh migran menjadi salah satu peluang yang besar dengan manajemen yang cermat disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan serta menekankan pada tingkat keselamatan dan perlindungan pada masyarakat", kata Munjaki.

 

Selain itu, keberadaan buruh migran Kabupaten Indramayu secara finansial memberikan kontribusi yang tinggi untuk remitensi. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memberikan  pengetahuan bagi masyarakat melalui program kewirausahaan bagi keluarga buruh migran untuk mengelola uang yang ada, sehingga memberikan manfaat   bagi keluarga  dengan senantiasa merubah perilaku konsumerisme masyarakat yang tinggi.

 

"Atas segala masalah dan kondisi yang ada, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan terus mengkaji aspek hukum yang dapat menekan masalah dan senantiasa melakukan perlindungan kepada masyarakat Indramayu melalui pengkajian kemungkinan penyusunan regulasi setingkat peraturan daerah" katanya.

 

Sementara itu, sejak peluncuran kredit usaha rakyat (KUR) untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) akhir tahun lalu, BNI telah menyalurkan KUR kepada 1.000 TKI senilai 17 miliar per Agustus 2011. KUR TKI merupakan pembiayaan yang diperuntukkan bagi calon TKI sebagai pembiayaan untuk keberangkatan calon TKI. Mereka terdiri dari beberapa sector usaha yaitu sector perdagangan dan rumah makan (66%), sector pertanian dan sarana pertanian (22%), sector jasa (6%), industri pengolahan (4%), sector transportasi dan komunikasi (2%), dan sisanya untuk sector-sektor lainnya.

 

Penyaluran kredit usaha kecil bagi TKI ini merupakan bentuk keseriusan BNI dalam membantu pemerintah dalam memberdayakan dan mengoptimalkan kontribusi tenaga migrant Indonesia pada perekonomian Indonesia.

 

BNI KUR merupakan produk kredit BNI dengan plafon hingga 500 juta untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Pembiayaan mendapat fasilitas penjaminan dari perusahaan penjamin yang telah ditunjuk pemerintah, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindu) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).

 

Dalam penyaluran kredit usaha kecil dan menengah, BNI telah didukung dengan jaringan yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, yaitu 51 sentra kredit kecil (SKC), 114 unit kredit kecil (UKC), 20 sentra kredit menengah (SKM), 64 kantor cabang stand alone, dan didukung 1.200 kantor layanan. Untuk meningkatkan layanan kepada debitur usaha kecil, BNI telah mengimplementasikan teknologi secara online sehingga memungkinkan proses aplikasi kredit usaha kecil menjadi cepat dan mudah. (deni/www.humasindramayu.com)

Inspektorat Provinsi Periksa Proyek

 

INDRAMAYU 14/9/2011 (www.humasindramayu.com) – Inspektorat Provinsi Jawa Barat melakukan pemeriksaan terhadap berbagai proyek –proyek yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ada di Pemerintah Kabupaten Indramayu. Rabu (14/3) di ruang Data I Setda kunjungan 6 orang auditor dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat di terima langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana.

 

Arief Suwasono dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat mengatakan, pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan terhadap bantuan keuangan tahun anggaran 2011 terhadap belanja langsung. Sementara sasaran pemeriksaan meliputi infrastruktur dan gedung termasuk perencanaan dan pengawasan yang mendukung kegiatan, bidang pendidikan (gedung dan sapras), dan  bidang kesehatan yang meliputi gedung, alkes, system informasi, dan sapras.

 

Pada tahun anggaran 2011 ini, Kabupaten Indramayu mendapatkan Pangu Anggaran bantuan dari Pemprov Jawa Barat sebesar 76. 814. 200.000,- dengan jumlah kegiatan 110 dengan sasaran pemeriksaan 40. Sementara itu dari jumlah tersebut pagu anggaran / proyek diatas 500 juta sebanyak 32 kegiatan dengan jumlah sebanyak 71. 371.000.000,- . Sedangkan kegiatan tersebut tersebar di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), Diskanla, PU Bina Marga, Dishubkominfo, Disperindag, dan Dinkes.

 

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Cecep Nana Suryana mengatakan, pemeriksaan ini diharapkan akan lebih menertibkan administrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Kemudian dalam pemeriksaan juga diharapkan Inspektorat memiliki standar pemeriksaan yang hamper sama dengan BPK sehingga dalam proses audit bisa berjalan lancer. (deni/www.humasindramayu.com)  

Selasa, 13 September 2011

Dearest One,



Dearest One,

I am Madam Alimata Raja I am a widow being that I lost my husband,my husband Late Mr Raja Sule was a serving director of the Cocoa exporting board until his death. He was assassinated by the rebels following the political uprising, before his death he made a deposit of Six Million Five Hundred Thousand Dollars ($6,500,000.00USD) here in Ouagadougou Burkina Faso in one of the Security Company,he intended to buy a Cocoa processing Machine with the fund.I want you to help me for us to retreive this fund and transfer it to your account in your country or any safer place as you will be the beneficiary and recipient of the fund which we will use for joint investment in your country.I have plans to do investment in your country, like real estate and industrial production. This is my reason for writing to you. Please if you are willing to assist me and my only Daughter Linda Raja ,indicate your interest by replying urgently
Thanks and best regards .
Madam Alimata Raja

Jumat, 09 September 2011

Bupati Lantik K3S

 

INDRAMAYU 09/09/2011 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Jum'at (9/9) melantik ketua dan pengurus Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Indramayu Masa Bhakti 2011 – 2015.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan,  saat ini terjadi pergeseran nilai dan perubahan yang mengakibatkan semakin kompleksnya permasalahan kesejahteraan sosial. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius dari pemerintah dan masyarakat.

Organisasi K3S Kabupaten Indramayu sebagai koordinator dari organisasi-organisasi sosial lainnya, mampu  mengkoordinir kegiatan sosial, dalam pelaksanannya K3S dalam bekerja harus dilandasi perjuangan berdasarkan keikhlasan yang berorientasi kepada kemanusiaan; Rasa kebersamaan yang telah dimiliki melalui budaya gotong royong; Cinta kepada sesama dilandasi rasa kasih sayang; Mempunyai program yang sejalan dengan program pemerintah daerah; dan menjadi mitra kerja pemerintah daerah dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial.

 

Sesuai dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, K3S memiliki tugas fungsi dalam mengkoordinasikan, membina organisasi dan lembaga sosial, mengembangkan pelayanan sosial, menyelenggarakan forum komunikasi dan konsultasi/ penyelenggaraan kesejahteraan sosial, serta melakukan advokasi sosial terhadap lembaga/ organisasi sosial. Tupoksi ini harus dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh para pengurus K3S agar dapat mencapai tujuan sesuai harapan semua pihak.

 

Sementara itu ketua K3S Kabupaten Indramayu Hj. Nani Indrayani Supendi mengatakan, selama ini K3S telah melakukan beberpa kegiatan yaitu, pembinaan kepada kelompok usaha bersama (KUBE) yang mendapatkan bantuan modal usaha dari BK3S Propinsi Jawa Barat, Dinsosnakertrans, dan Yayasan Gempur Gakin. Sosialisasi trafiking di 38 SMU, mmberikan paket sosial berupa 900 sembako, menyelenggarakan musda, dan akan melaksanakan benah rumah bagi warga miskin.

 

Sementara itu untuk susunan pengurus K3S periode 2011-2015 yaitu Hj. Nani Indrayani Supendi (ketua umum), Drs. H.A. Mujahid DN, S.Pd.,M.Si (ketua I), Hj. Titi Supartini, SP (ketua II), Hj. D. Poerwati (ketua harian), Erpin Marpinda (sekretaris umum), Solihin Nawawi (sekretaris I), Drs. Wagiyana (sekretaris II), Hj. Nurlaela Mulyadi (bendahara), dan Hj. Ekawati Saidin (wakil bendahara).

 

Sementara untuk bidang-bidang terdiri dari Bidang Pemulihan Sosial diketuai Drs. Edi Kusdiana, MM. Dan anggota terdiri dari Abdul Kalim, A.Ks, Hj. Faujiyah Heryanto, Hj Sri Lestari. Bidang Koordinasi Pengembangan dan Pemberdayaan Sosial, Drs. H. Didi Junaedi, M.Si (ketua), Nurhasan Bachtiar, BA. Hj. Nining Rahwati, Amani Luthfi, S.Ag (anggota). Dan Bidang Bantuan Perlindungan dan Jaminan Sosial, Hj. Atu Ikaputri, SH. (ketua), Dadang Cahyadi, SH. Sri Sukmawati, B.Sw. dan Suratman, SE (anggota). (deni/www.humasindramayu.com)

Bupati Silaturahmi dengan PNS

 

INDRAMAYU 09/092011 (www.humasindramayu.com) - Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Muspida) hari Jum'at pagi (9/9) menggelar kegiatan halal bil halal yang berlangsung di alun-alun Indramayu dengan seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil, Kapolsek, Danramil, serta unsur lainnya se Kabupaten Indramayu.

 

Seusai melakukan apel pagi, ribuan PNS satu persatu menyalami Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama suami DR. H. Irianto MS. Syafiuddin, Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si, Dandim 0616 Letkol ARH. Hari Arif Wibowo, Kapolres AKBP Rudi Setiawan, Ketua DPRD Drs. H. Abdul Rozak Muslim, beserta para kepala OPD lainnya.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh, diharapakan mendapatkan ampunan dari Allah SWT dari segala kesalahan dan dosa yang telah di lakukan, serta meraih gelar la'allakum tattaquun, yaitu menjadi insan-insan yang bertakwa..

 

"Pada suasana idul fitri ini, mari kita bersama-sama membuka hati untuk saling memaafkan atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan, baik yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Sebagai manusia, kita harus senantiasa sadar bahwa kita tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekhilafan dalam bertingkah laku, bergaul, dan bersosialisasi di lingkungan pekerjaan dan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, mari kita bersihkan hati kita dari rasa kecewa, sakit hati, maupun dendam, untuk kemudian bersama-sama bahu-membahu dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat." Kata Anna Sophanah.

 

Anna Sophanah menambahkan, kegiatan silaturahim dan saling memaafkan sangat penting artinya. Hal ini tidak hanya sekedar kebiasaan di hari lebaran, tetapi sebagai proses rekonsiliasi sosial dan budaya setahun sekali yang demikian kolosal. Silaturrahim ini terbentuk dari tradisi yang panjang hasil adaptasi kultur lokal dengan syariat islam, yang antara lain mewajibkan umatnya untuk saling memaafkan. Pihaknya memandang rekonsiliasi sosial dan pengamalan syariat islam perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan disintegrasi sosial yang masih merebak di sekitar kita.

 

"Kita tentu memahami, bahwa upaya rekonsiliasi bukanlah berarti harus menghilangkan perbedaaan, karena hal itu adalah mustahil dan bertentangan dengan kodrat kemanusiaan. Bahkan perbedaan itu merupakan rahmat. Yang perlu kita usahakan adalah bagaimana agar perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadi sumber perpecahan, dan bagaimana kita bisa memahami dan memaafkan kesalahan dan kekurangan orang lain, demi mencapai tujuan yang lebih luas, yakni kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indramayu." Katanya.

 

Seusai digelar halal bil halal ribuan PNS menikmati sarapan nasi kuning secara bersama-sama yang disediakan oleh panitia yang berada di Pendopo Kabupaten Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)  

Rabu, 07 September 2011

Petani Indramayu Ngebut Bikin Garam

 

INDRAMAYU 08/09/2011 (www.humasindramayu.com) - Kabupaten Indramayu yang memiliki pantai sepanjang 114 km dikenal sebagai daerah produsen garam. Sebanyak 4.803 petani garam di Indramayu dalam setahun memproduksi 104 ribu ton garam.

 

Produksi garam yang dihasilkan masyarakat Indramayu dikirim ke luar daerah seperti Jakarta, Bandung, Lampung, dan kota-kota lain untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun industri makanan, tekstil, penyamakan kulit hingga pengeboran minyak.

 

Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Industri dan Perdagangan Indramayu, Yayat Supriatna mengemukakan, produksi garam tahun 2011 ini lebih baik dibanding tahun 2010 di mana saat itu produksi garam 0 kg karena adanya anomaly cuaca.

 

Disebutkannya, lahan penggaraman rakyat di Indramayu terdapat di 3 Kecamatan yaitu Losarang seluas 923 ha, Kandanghaur 190 ha, dan Krangkeng 488 ha. Masa panen garam dalam 1 musim berlangsung selama 90 hari. Mulai Agustus – Oktober. Produksi garam rata-rata mencapai 65 ton/ha.

 

Tiap 1 ha lahan penggaraman dikelola 3 petani garam. Harga jual garam, kata Yayat Supriatna, ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Per 16 Agustus 2011 harga garam Rp 400/kg - Rp450/kg. Padahal, pemerintah menetapkan harga standar garam kualitas 1 Rp 750/kg dan kualitas 2 Rp 550/kg. Diakuinya, pada saat awal panen garam, petani sempat menikmati harga jual garam Rp 900/kg. Sekarang harganya turun. "Mudah-mudahan saat panen raya garam September 2011 harganya masih bertahan dan tidak jatuh," ujarnya.

 

Kadi (38 tahun) salah seorang petani garam di Kecamatan Losarang mengharapkan pemerintah berperan aktif membantu meningkatkan pendapatan petani dengan mempertahankan harga jual garam yang layak kisaran Rp 500 sampai Rp 600/kg. (tr/deni/www.humasindramayu.com)

Minggu, 04 September 2011

Wabup Lakukan Sidak PNS

 

INDRAMAYU 05/09/2011 (www.humasindramayu.com) – Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si pada hari pertama masuk kerja setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Senin pagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kehadiran para Pegawai Negeri Sipil (PNS) diligkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

 

Sidak diawali dari lingkup Sekretariat Daerah (Setda), di areal perkantoran yang menjadi satu dengan Pendopo Indramayu ini, wabup masuk ke setiap ruangan yang merupakan ruangan masing-masing bagian. Di setiap ruangan wabup melihat absent dan menanyakan kehadiran para PNS, selain itu juga menanyakan kehadiran para kepala bagian dan pejabat lainnya.

 

Setelah sidak di lingkup Setda, selanjutnya wabup yang didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol menuju Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker), dan RSUD Indramayu. Lembaga yang disidak tersebut merupakan lembaga yang memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Selain disejumlah OPD, wabup juga melakukan sidak di beberpa kecamatan yakni Balongan dan Juntinyuat.

 

Ketika di kecamatan Juntinyuat, wabup berbincang dengan sejumlah PNS dan menanyakan semangat kerjanya di hari pertama kerja ini. Sidak juga merupakan upaya untuk mengecek kesiapan para PNS dalam melayani masyarakat. "Dari beberapa OPD yang kita cek, tingkat kehadirannya sangat menggembirakan. Para PNS telah masuk dan langsung melayani masyarakat, sekitar 95 persen PNS telah hadir. Memang masih ada PNS yang belum masuk." Kata wabup. (deni/www.humasindramayu.com)