Rabu, 13 Agustus 2014

50 Persen PPL Segera Pensiun, Pertanian Terancam

*Padahal Pertanian Bisa Sumbang 2,5 Triliun


            SINDANG 13/08/2014 – Para PNS yang berfrofesi sebagai Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) akan segera habis di Kabupaten Indramayu. Tentu saja pensiunnya para PPL ini akan mengancam sector pertanian di Kabupaten Indramayu sebagai daerah dengan sector pertanian terbesar di Jawa Barat.

            Hal tersebut ditegaskan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPPP) H. Warjo, SH.MM dihadapan karyawan BKPPP, para PPL, ketua KTNA, HKTI, dan lainnya ketika berlangsung kegiatan Halal bi Halal, Rabu (13/08/2014) di kantor setempat.

            Menurut Warjo,  saat ini di Kabupaten Indramayu sebagai daerah pertanian hanya memiliki tenaga PPL PNS sebanyak 125 orang. Jumlah ini terus berkurang dan sampai tahun 2018 mendatang PPL PNS hanya tersisa 60 orang  karena mereka pensiun. Saat ini untuk menutupi kekurangan tenaga PPL itu terdapat 134 tenaga harian lepas yang didayagunakan sebagai PPL. Padahal idealnya sebagai daerah agraris Kabupaten Indramayu harus memiliki 317 PPL yang disesuaikan dengan desa/kelurahan.

            "Selain keterbatasan tenaga PPL, para PPL yang ada saat ini harus ada peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan. Sayangnya pendidikan dan pelatihan PPL masih sangat minim," kata Warjo.

Sumbang 2,5 Triliun

            Semakin berkurangnya jumlah PPL tersebut tentu saja merupakan ancaman bagi kualitas dan kuantitas pertanian di Indramayu. Potensi pertanian di Indramayu saat ini bisa menyumbangkan 2,5 triliun per tahun. Dengan asumsi target produksi mencapai 1,63 juta ton dan harga jual mencapai 4.5 juta per hektar maka pertanian Indramayu mencapai 2,5 triliun.

            "Jumlah itu hanya baru dari sector pertanian, belum lagi ditambah sector lainnya seperti perikanan, hortikultura, kehutanan dan perkebunan jumlah bisa mencapai lebih dari itu. Seharusnya sector pertanian itu harus mendapatkan perioritas yang utama. Kabupaten Bogor saja yang pertaniannya dibawah Indramayu anggarannya mencapai 45 miliar, namun anggaran kami BKPP Indramayu hanya 3 miliar," katanya.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang berkesempatan itu hadir mengatakan, semakin berkurangnya jumlah PPL di Kabupaten Indramayu terus menjadi perhatian serius dirinya. Namun demikan setiap kali meminta tambahan untuk formasi PNS untuk tenaga PPL jumlahnya sangat minim.

            Bersama dengan Wakil Bupati Indramayu H Supendi dirinya terus memiliki komitmen untuk terus melanjutkan pembangunan termasuk sector pertanian yang menjadi andalan terbesar di Kabupaten Indramayu. Meskipun saat ini pihaknya memiliki perioritas dibidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan namun secktor pertanian juga mendapatkan perhatiannya. (deni/Humas Pemkab Indramayu)

Selasa, 12 Agustus 2014

Selamat Bertugas Anggota DPRD Indramayu…!!!

Ketika kau tak sanggup melangkah

Hilang arah dalam kesendirian

Tiada mentari bagai malam yang kelam

Tiada tempat untuk berlabuh

Bertahan terus berharap

Allah selalu di sisimu

……….

Oh Ya Allah

Tuntun langkahku di jalan-Mu

Hanya Engkaulah pelitaku

Tuntun aku di jalan-Mu selamanya

 

            Syair-syair lagu Maher Zaein Insya Allah terus mengalun di dalam Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu yang mengiringi ucapan selamat kepada anggota DPRD Indramayu masa jabatan 2014-2019. Lagu tersebut sengaja diputar untuk mengingatkan kepada anggota DPRD bahwa jabatan yang didapat saat ini merupakan amanah dari rakyat Indramayu. Harapan untuk terus mau mendengarkan aspirasi masyarakat berada dipundak 50 anggota DPRD Indramayu masa jabatan 2014-2019.

            Sebanyak 50 anggota DPRD Indramayu hasil pemilihan umum pada tanggal 9 April yang lalu secara resmi dilantik oleh Ketua Pengadilan Negeri Indramayu, Selasa (12/08/2014). Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 171/Kep.948/Pem.Um/2014 tentang Peresmian Pengangkatan Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu masa jabatan 2014-2019. Meskipun sempat menuai protes karena pelantikan berlangsung di Pendopo, tapi nyatanya seluruh anggota DPRD yang baru mau menerima dan bersedia dilantik sebagai anggota DPRD mewakili konstituennya.

            Wakil rakyat adalah harapan rakyat. Unjuk kerja mereka ditunggu di dalam  memperjuangkan aspirasi rakyat. Meski sangat banyak harapan rakyat, namun secara umum anggota legislative hanya memiliki tiga fungsi. Pertama fungsi legislasi atau membuat peraturan daerah. Kedua, budgating, yakni menyusun anggaran daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ketiga, melakukan pengawasan /controlling terhadap jalannya roda pemerintahan daerah oleh eksekutif.

            Dalam kalimat hantaranya Ketua DPRD Indramayu masa jabatan 2009-2014 Abdul Rozaq Muslim mengungkapkan, banyak sekali produk hukum yang telah dilahirkan pada masa persidangan selama 5 tahun. Namun demikan diakui oleh pihaknya masih banyak aspirasi dari masyarakat yang belum tersalurkan hal ini karena keterbatasan waktu yang ada.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan, dengan telah dilantiknya anggota DPRD Indramayu masa jabatan 2014-2019 ini diharapkan agar penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Indramayu dapat terselenggara dengan lancar.

            "Untuk itu kepada anggota anggota DPRD yang baru harus dapat menjalankan amanah, bangun kinerja pemerintahan yang visioner, responsive, inovatif, akseleratif, evektif, efisien, transparan dan akuntabel, serta lakukan kebijakan pembangunan yang pro poor, pro job, pro growth, dan pro environment, sehingga dapat menghadirkan kemajuan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tegas bupati.

            Sementara itu Pimpinan sementara DPRD Indramayu Taufiq Hidayat mengatakan, pasca pelantikan ini pihaknya segera menyusun alat kelengkapan DPRD seperti fraksi dan tata tertib anggota DPRD. (deni/Humas Pemkab Indramayu)

 

Minggu, 10 Agustus 2014

Ratusan PNS Antri Salami Bupati Indramayu

INDRAMAYU 11/08/2014 - Apel Senin pagi  yang menjadi rutinitas bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) terasa berbeda pada Senin kemarin. Bertempat di alun-alun Indramayu, Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah menggelar halal bi halal bersama ratusan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Indramayu H. Supendi dan pejabat eselon 2, Senin (11/8).

Meski berpanas-panasan. Suasana halal bi halal berlangsung meriah. Terlihat ratusan PNS antri mengular untuk bersalaman dengan orang nomor satu tersebut.

"Apel pagi ini terasa beda. Biasanya setelah apel kita langsung bubar. Tapi kali ini tidak karena kita bersalam-salaman dengan Bupati Indramayu. Ini jadi kesempatan saya untuk meminta maaf kepada pimpinan, juga kepada teman-teman sesama PNS yang barangkali selama satu tahun saya bergaul punya salah dan dosa," tutur Hadi, salah seorang PNS di lingkungan Indramayu yang hadir dalam acara tersebut.

Sementara dalam amanatnya, Bupati Hj. Anna mengatakan, banyak program-program pemerintah yang sampai saat ini belum terealisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu ia meminta jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja dalam mengabdi dan melayani masyarakat. "Saya instruksikan kepada PNS untuk terus tingkatkan kinerja dalam melayani masyarakat. Jangan bermalas-malasan, atau ogah-ogahan karena tugas kita adalah mengabdi kepada masyarakat," perintahnya.

Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi dan pemerintah, Bupati Hj. Anna meminta maaf kepada para PNS serta masyarakat Indramayu pada umumnya apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan selama memimpin Indramayu. "Sebagai manusia biasa saya memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu pada momentum yang sangat berharga ini saya meminta maaf yang setulus-tulusnya," pintanya.

Di tempat yang sama Kabag Humas & Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu Drs. Wawan menjelaskan, kesempatan halal bi halal di lingkungan Pemkab Indramayu baru bisa dilaksanakan saat ini karena pada awal masuk kerja Pemda Indramayu langsung bekerja. "Usai libur panjang kita langsung tancap gas untuk bekerja. Baru ada kesempatan bermaaf-maafan saat ini, namun hal ini tidak mengurangi makna halal bi halal," jelasnya. (Rendy/Humas Pemkab Indramayu)

Rabu, 06 Agustus 2014

Indramayu Kirim 12 Santri Takhasus

INDRAMAYU 6/8/2014 – Sebanyak 12 santri yang berasal dari Kabupaten Indramayu dilepas secara resmi oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah untuk diberangkatkan ke beberapa pondok pesantren (ponpes). Pelepasan santri tersebut dilaksanakan, Rabu (6/8) di Pendopo Kabupaten Indramayu,

Keberangkatan tersebut merupakan langkah konkret dari Baznas Indramayu yang memberikan bantuan pendidikan kepada para santri dari keluarga tidak mampu, atau dengan nama santri Takhasus dengan membiayai santri di pesantren-pesantren yang sudah dipilih hingga mereka menyelesaikan pendidikannya dan kembali lagi ke tengah-tengah masyarakat.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu berpesan , agar para santri untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena telah dibiayai oleh Baznas yang sumber dananya berasal dari zakat profesi yang diambil dari para PNS setiap bulan.

"Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya agar ilmu yang didapat dapat diamalkan di masyarakat kelak, biaya yang digunakan untuk menuntut ilmu ini merupakan amanah dari para pemberi zakat sehingga harus benar- benar bisa dimanfaatkan," pinta bupati.

Seperti diketahui, program Santri Takhasus ini sudah dijalankan oleh Baznas Indramayu yang dimulai pada tahun 2000 hingga sekarang. Sudah terhitung 67 santri yang menyelesaikan masa pendidikannya di ponpes-ponpes berbeda dan dibiayai oleh Baznas dari tahun 2000 hingga 2014. Beberapa pondok pesantren yang menjadi tempat belajar santri tersebut yakni Kempek, Babakan Ciwaringin, dan Lirboyo.

Bupati menambahkan, sekiranya setelah kembali dari menamatkan pendidikannya, para santri dapat mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di tengah-tengah masyarakat nanti.

Sementara itu salah seorang santri Ahmad Fauzi yang berasal dari Desa Lohbener Lor Kecamatan Jatibarang mengatakan, dirinya ingin sekali menuntut ilmu di ponpes Lirboyo namun sebelumnya tidak bisa terealisasi karena keadaan ekonomi orang tua yang kurang memadai. Namun kini dengan bantuan Baznas dirinya bisa menempuh ilmu di ponpes favorit tersebut. Dirinya berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu karena program ini sangat bermanfaat dan akan memanfaatkan ilmu yang nantinya akan didapat.

"Kami berterima kasih sekali kepada Baznas yang sudah membantu kami dalam meneruskan pendidikan,anak kami dan terima kasih juga kepada Ibu Bupati Anna yang sudah mendukung program ini," ujar Fauji.

Pelepasan santri tersebut selain dihadiri langsung Bupati Indramayu juga dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Ketua Baznas Indramayu, Ketua MUI, santri, dan wali santri itu sendiri. (Rendi / Deni / Humas Pemkab Indramayu)

 

 

Selasa, 05 Agustus 2014

4 Dalang Muda Kota Mangga Beraksi

INDRAMAYU 5/8/2014 - Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan PEPADI (Perkumpulan Dalang Indonesia) Cabang Indramayu akan menggelar seleksi dalang muda wayang kulit purwa wilayah Cirebon-Indramayu di bawah 30 tahun. Acara ini akan diadakan di Sanggar Mulya Bakti Desa Tambi Kecamatan Sliyeg, Rabu (6/08/2014).

 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, Drs. Umar Budi Karyadi di ruang kerjanya, seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu. Peserta dalang muda ini akan diseleksi untuk diikutsertakan pada acara Binojalarama atau yang lebih dikenal dengan festival pedalangan di tingkat Nasional.

 

Dikatakan Umar Budi, diselenggarakannya acara tersebut agar kesenian wayang tidak tergeser oleh kemajuan teknologi yang sudah semakin modern, juga sebagai sebuah upaya pelestarian budaya yang sekarang kian luntur seiring perkembangan zaman. Selain itu, acara ini juga untuk mencari calon dalang muda di bawah usia 30-tahun untuk mewakili Propinsi Jawa Barat di pentas nasional.

 

Festival Pedalangan di tingkat nasional itu sendiri akan  diadakan pada tanggal 11 -15 Agustus mendatang. Sedangkan untuk seleksi di Kabupaten Indramayu, diadakan pada tanggal 6 Agustus 2014.

 

Dijelaskan, peserta yang sudah mendaftar 4 dalang muda dari wilayah Indramayu.  Seleksi dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai. "masing-masing peserta akan memamerkan keahliannya memainkan wayang kulit selama satu jam. Kita akan melihat mana yang terbaik dari seleksi ini yang nantinya kita kirim untuk mewakili Jawa Barat di festival pedalangan wayang kulit purwa tingkat nasional," ujar Umar.

 

Menurut penyelenggara, hal-hal  yang dinilai dewan juri adalah alur cerita (plot), kepiawaian dalang dalam memainkan wayang, dialog dalam cerita, warna suara masing masing karakter wayang, dan wijaya (garapan gamelan).

 

(Rendi/Deni/Humas Pemkab Indramayu)

 

Senin, 04 Agustus 2014

Bupati Buka Layanan SMS 24 Jam

            INDRAMAYU 5/8/2014 – Untuk mengetahui permasalahan dan keluhan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, Bupati Indramayu membuka layanan SMS 24 jam yang merupakan pengembangan dari Sistem Informasi Pengaduan Rakyat Indramayu (Sidura).

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang lansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, layanan sms tersebut merupakan layanan aduan masyarakat yang langsung masuk ke HP miliknya. Masyarakat Indramayu bisa memberikan laporan terkait dengan permasalahan pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, KTP/KK/Akte Kelahiran, perijinan, dan persoalan pembangunan lainnya. Masyarakt Indramayu bisa menyampaikan keluhannya dengan mengirimkan sms ke nomor 0852 2053 1111 dengan format ketik : nama anda (spasi) desa (spasi) keluhan anda.

            "Saat ini saya sudah banyak membaca dan menerima laporan dari masyarakat terkait dengan keluhan yang masuk lewat sms itu. Keluhan terhadap pelayanan KTP/KK/ dan Akta Kelahiran masih mendominasi, untuk itu para kepala SKPD harus bisa memperbaiki pelayanan yang dikeluhkan oleh masyarakatnya. Dengan sms aduan ini diharapkan jajaran Pemkab Indramayu bisa melakukan quick respon," tegas bupati.

            Bupati menambahkan, dengan adanya layanan sms 24 jam dirinya bisa mengetahui secara langsung keluhan dan keinginan masyarakatnya. Selain itu, sms tersebut bisa semakin mendekatkan antara dirinya dengan masyarakat.

            "Kami akan tindaklanjuti keluhan masyarakat itu, asalkan benar dan bukan merupakan fitnah. Masyarakat yang memberikan laporan juga harus mencantumkan identitas dirinya baik nama dan asal desanya," katanya.

            Sementara itu masyarakat Indramayu menyambut baik adanya layanan sms 24 jam tersebut, pasalnya dengan sms itu bisa menyampaikan keluhan secara langsung kepada bupati sebagai pimpinan daerah. (deni/Humas Pemkab Indramayu)

Minggu, 03 Agustus 2014

Monitoring Kinerja PNS

Pelayanan Pada Masyarakat Berjalan Baik

 

INDRAMAYU 4/8/2014 - Pasca perayaan Idul Fitri dan cuti bersama, pelayanan di Pemerintah Kabupaten Indramayu langsung berjalan dengan semestinya. Hal ini terlihat pasca monitoring yang dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi bersama dengan Kepala BKD, dan Inspektorat di sejumlah OPD, kecamatan, serta UPTD Puskesmas, Senin (4/8).

Monitoring dipimpin langsung Bupati Indramayu dengan mendatangi langsung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), ditempat ini bupati langsung meinjau ruang pelayanan dan menanyakan pelayanan kepada warga masyarakat yang tengah mengurus administrasi kependudukan. Ditempat itu, bupati melihat aktivitas secara langsung yang dilakukan oleh petugas pelayanan Disdukcapil kepada warga masyarakat yang tengah mengantri.

"Sudah berapa lama antri disini, dan apakah bisa dilayani dengan baik ataukah malah ada petugas yang minta uang tidak sesuai ketentuan," tanya bupati.

Selanjutnya Bupati Indramayu meninjau kinerja hari pertama di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), orang nomor satu itu langsung berbaur dengan warga masyarakat yang tengah mengurus kartu pencari kerja (kartu kuning). Bupati langsung menanyakan berbagai keluhan dan keinginan warga yang ingin dicapai. Bahkan, bupati bercengkrama dengan calon TKW yang berasal dari Desa Juntinyuat yang akan menuju Taiwan.

Badan Penanaman Modal dan Perijinan juga menjadi tempat monitoring selanjutnya, di lembaga satu atap dalam penanganan perijinan itu Bupati Indramayu hanya menemukan dua orang yang akan mengurus perijinan. Namun demikian PNS yang sudah masuk kerja 99 persen sudah kembali memulai aktivitasnya.

"Saya melihat PNS di Indramayu banyak yang masuk kerja, bahkan instansi yang memberikan pelayanan langsung sudah dipenuhi masyarakat yang mengurus keperluannya. Secara umum PNS sudah banyak yang kembali beraktivitas dan memberikan pelayanan, berdasarkan laporan dari BKD dan Inspektorat bahwa 98 persen PNS telah hadir, namun demikian PNS yang tidak hadir mereka telah memberikan laporan ijin dan ada pula yang ambil cuti, sementara PNS yang bolos siap diberikan sanksi," tegas bupati.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Darah (BKD) Kabupaten Indramayu Drs. H. Edi Mulyadi, M.M. mengatakan, berdasarkan hasil sidak tersebut tingkat kehadiran PNS memang tidak bisa 100 persen. Namun para PNS yang tidak hadir pada hari ini mereka telah memberikan laporan kepada atasannya karena keperluan yang masih harus diselesaikannya. Beberapa orang ada yang sengaja mengambil izin cuti tahunan, sakit, dan juga keperluan lainnya. Meski demikian pelayanan di sejumlah OPD telah berjalan dengan baik dan siap untuk melayani masyarakat. (deni/humasindramayu)

 

Rabu, 23 Juli 2014

PNS Membandel, Pemkab Siapkan Sanksi Tegas

            INDRAMAYU 24/07/2014 – Pemkab Indramayu menyiapkan sanksi tegas bagi para PNS yang membandel dan tidak mengindahkan ketentuan yang berlaku. PNS di Pemkab Indramayu harus kembali masuk kerja pada tanggal 4 Agustus 2014 mendatang pasca hari libur dan cuti bersama Idul Fitri 1435 hijriyah.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Sekretaris Daerah Ahmad Bahtiar seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, sanksi yang akan diberikan kepada PNS yang tidak masuk kerja pada 4 Agustus mendatang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

            Sesuai dengan PP tersebut,  sanksi yang akan diberikan yakni berupa hukuman disiplin ringan, sedang dan berat. Sementara jenis hukumannya yakni mulai dari teguran lisan, penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemindahan, pembebasan tugas, hingga sanksi terberat berupa pemberhentian.

            "Libur lebaran ini cukup lama hingga mencapai 1 minggu, untuk itu tanggal 4 Agustus nanti maka semua PNS wajib masuk. Kalaupun ada yang ijin harus mendapatkan persetujuan atasan dan ada keterangannya. Nanti kita sesuaikan dengan PP sanksi yang bisa kita berikan," tegas Sekda.

Seperti diketahui, berdasarkan Surat Edaran Sekretariat Daerah nomor 300/1283/Org  Pemkab Indramayu menetapkan hari libur dan cuti bersama Idul Fitri 1435 hijriyah dari tanggal 26 Juli – 3 Agustus 2014. Namun demikian, bagi SKPD atau unit kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat agar tetap siaga memberikan pelayanan. Selanjutnya, untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan kantor, para kepala SKPD agar membuat jadwal piket selama libur dan cuti bersama.

Tindakan berupa sanksi bagi para PNS yang tidak disiplin mendapatkan dukungan dari para PNS itu sendiri. Salah seorang PNS dilingkup Setda Indramayu mengatakan, BKD dan Inspektorat harus bertindak tegas. Jangan membiarkan penyakit tidak disiplin PNS menular ke PNS lainnya. (deni/humasindramayu)

Kartu Pintar Tidak Bedakan Sekolah Negeri dan Swasta

            INDRAMAYU 22/07/2014 – Pemegang Kartu Pintar di Kabupaten Indramayu dijamin pendidikannya. Pemkab Indramayu tidak melakukan dikotomi antara sekolah negeri dan swasta. Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika berbuka puasa bersama di Desa Jayawinangun Kecamatan Kedokanbunder, Senin (21/07/2014).

            Bupati menegaskan, jika siswa pemilik Kartu Pintar tidak bisa diterima di sekolah negeri dan akan sekolah di swasta maka sekolah tersebut harus menerimanya dan membebaskan segala biaya dan keperluan sekolahnya. Pasalnya, Pemkab Indramayu telah menjamin biaya pendidikan sekolah tersebut melalui Dinas Pendidikan.

            "Bagi pemilik Kartu Pintar maka pihak sekolah baik negeri maupun swasta harus melayaninya. Jangan sampai ditolak oleh pihak sekolah karena anak-anak harus tetap mendapatkan ilmu. Saya tidak ingin mendengar ada anak yang tidak sekolah, pokoknya dengan Kartu Pintar maka siswa itu harus dibebaskan dari tanggungan biaya," tegas Bupati yang disambut antusias oleh masyarakat tersebut.

            Sikap tegas bupati itu ditunjukan menyusul adanya dua siswa miskin pemilik Kartu Pintar yakni Sadi warga Desa Jayawinangun dan Indriyani warga Desa Kedokanagung yang keduanya merupakan lulusan SMP PGRI Kedokanbunder yang ingin melanjutkan di SMK NU Kaplongan – Karangampel.

Ketika dinyatakan sudah diterima, kemudian melakukan daftar ulang ternyata siswa itu dimintai bayaran. Padahal siswa itu telah menunjukan  Kartu Pintar namun ditolak oleh panitia. Ditengah kebingungan dan keputusasaan kedua siswa itu selanjutnya mendatangi kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Kedokanbunder dan minta pentunjuk. Akhirnya, oleh kepala UPTD disarankan untuk masuk dan kembali melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kedokanbunder hingga kini.

"Kejadian itu harus mendapatkan perhatian dari semua pihak, jangan sampai siswa miskin dipermainkan dan ditelantarkan pendidikannya. Pokoknya baik negeri dan swasta harus menerima siswa yang ingin sekolah meskipun dengan menunjukan Kartu Pintar karena biaya sekolah anak itu sudah kami jamin," katanya.

Sementara itu dalam testimoninya, baik Sadi maupun Indriyani membenarkan bahwa mereka sebenarnya ingin sekolah di SMK NU Kaplongan dengan memilih kompetensi keahlian yang diinginkannya. Namun hal itu tidak bisa terwujud karena tidak bisa melakukan pembayaran seperti yang diminta oleh pihak sekolah. Namun kini setelah adanya campur tangan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Kedokanbunder, kedua siswa itu bisa bersekolah kembali dengan nyaman di SMA Negeri 1 Kedokanbunder. (deni/humasindramayu)

           

Selasa, 22 Juli 2014

Safari Ramadhan Berakhir di Sliyeg

            SLIYEG 22/07/2014 – Kegiatan Safari Ramadhan Bupati Indramayu bersama dengan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Indramayu berakhir di Desa Majasari Kecamatan Sliyeg, Selasa (22/07/2014). Safari Ramadhan tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Bupati Indramayu untuk lebih dekat dengan masyarakatnya.

            Seperti ditempat lainnya, kegiatan Safari Ramadhan digunakan untuk menyampaikan informasi pembangunan dan memberikan bantuan kepada sejumlah elemen masyarakat di daerah tersebut.

            Dihadapan ribuan masyarakat Kecamatan Sliyeg, Balongan, dan Juntinyuat, Bupati Indramayu mengatakan, komitmen untuk terus membangun Kabupaten Indramayu tidak akan memudar sampai dengan akhir masa jabatannya pada tahun 2015 mendatang. Namun demikian pihaknya mengakui masih banyak keinginan masyarakat yang belum terpenuhi.

            "Masa jabatan saya dan wakil bupati hanya tersisa satu tahun lagi, masih banyak program yang belum terlaksana, walaupun memang telah banyak juga program yang telah dilaksanakan. Pada sisa waktu yang ada ini, saya ingin infrastruktur terutama jalan sudah bagus dan sudah di cor, namun tentu saja tidak bisa secara sekaligus karena hal tersebut mengingat kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan yang sangat besar. Selain itu pendidikan dan kesehatan juga menjadi perioritas," tegas bupati.

            Selanjutnya, Bupati Indramayu menyampaikan informasi pembangunan pada tahun 2014 ini. Untuk Kecamatan Sliyeg nilai pembangunan yang digelontorkan mencapai 6.910.112.500, Kecamatan Balongan sebesar 5.266.260.000, dan Kecamatan Juntinyuat sebesar 8.504.574.500.

            Pada kesempatan itu juga Bupati Indramayu menyalurkan bantuan dari Baznas Kabupaten Indramayu yang diperuntukan bagi para orang tua jompo berupa sembako, anak-anak sekolah berupa tas dan seperangkat alat tulis, bantuan modal bagi pelaku usaha kecil, dan bantuan kepada penjaga masjid (marbot). (deni/humasindramayu)

           

Bupati Buka Pasar Murah

Masyarakat Harus Kurangi Sifat Konsumtif

            INDRAMAYU 22/07/2014 – Hari Raya Idul Fitri dan budaya konsumerisme seolah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dan telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dan juga Indramayu. Namun jika hal itu tidak bisa dihindari maka sebaiknya tingkat konsumsi tidak berlebihan dan wajar-wajar saja serta tidak mencolok yang mengakibatkan kecemburuan social. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka Pasar Murah tingkat Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Alun-Alun Indramayu, Selasa, (22/07/2014).

            Menurut orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Indramayu itu, jika dipandang dari segi ekonomi maka konsumerisme masyarakat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena terjadi transaksi ekonomi diantara kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Namun disisi lain konsumerisme dapat mengakibatkan pola hidup yang berlebihan dan boros dan melupakan prinsip kesederhanaan.

            Akan tetapi menjelang lebaran ini, nampaknya konsumerisme tidak bisa dihindarkan untuk itu masyarakat harus pandai-pandai memilih dan membedakan antara benar-benar menjadi kebutuhan ataukah hanya suatu keinginan.

            "Sebaiknya kebutuhan yang benar-benar primer dan pokok yang harus dibeli pertama kali. Jika hal itu bisa dipenuhi maka bisa memenuhi kebutuhan sampingan lainnya yang tentunya dengan memperhatikan kondisi keuangan yang ada. Jangan sampai mencolok, sebab hal itu bisa menimbulkan kecemburuan social bagi orang-orang yang tidak mampu ataupun tetangga sekitarnya," katanya.

            Bupati melanjutkan, ketika kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok meningkat, maka dapat dipastikan harga-harga kebutuhan pokok itupun meningkat. Hal tersebut tentu saja akan menjadi beban tersendiri bagi masyarakat kurang mampu. "Oleh karena itu, saya atas nama pribadi dan pemerintah, menyambut baik adanya pasar murah hari ini, saya yakin walaupun subsidi yang diberikan tidak terlalu besar, namun akan membantu meringankan beban warga masyarakat kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya.

 

            Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Iding Syafrudin, SE, menjelaskan, peserta Pasar Murah tahun 2014 ini berjumlah 39 stand. Dan bertempat di dua lokasi yakni di Alun-Alun Kabupaten Indramayu yang dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juli 2014 dan bertempat di 31 kecamatan se Kabupaten yang telah dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juli 2014. Pasar Murah tersebut menyediakan 20.321 paket.

 

            Pasar Murah tahun 2014 ini juga mengikutsertakan SMA/SMK Negeri yang memiliki kreativitas keekonomian untuk berpartisipasi membuka stand hasil karya kreasi siswa. Juga memperoleh bantuan sembako sebanyak 1000 paket dari Kementrian Koperasi dan UKM. (deni/humasindramayu)



Jumat, 18 Juli 2014

TPID Temukan Barang Rusak dan Buah Mengandung Formalin

            INDRAMAYU 18/07/2014 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali melakukan inspeksi mendadak terhadap barang yang beredar di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil sidak di dua toserba di wilayah kota Indramayu itu ditemukan sejumlah barang yang rusak namun masih di display dan buah impor yang mengandung formalin, inspeksi dilakukan Jum'at pagi (18/07/2014).

            Di Toserba S, anggota TPID yang dipimpin langsung Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Indramayu, Wahidin langsung menyelusuri semua lorong barang yang di display. Ditempat itu ditemukan sejumlah barang yang telah mengalami kerusakan bentuk namun masih dijual. Beberapa barang yang mengalami kerusakan diantaranya, makanan kaleng, kornet, susu segar, dan wafer.

            Selain itu juga ditemukan telur yang masih tercampur dengan kotoran yang masih menempel sehingga kurang bersih. Telur yang tidak dibersihkan ini langsung dijual kepada konsumen. Bersebelahan dengan telur, tim juga menemukan gerai roti yang tidak dilengkapi dengan perangkap serangga, padahal alat perangkap serangga ini mutlak ada untuk produk makanan olahan. Selanjutnya ditemukan juga kompor gas merek Sayota dan Tajimura tidak memiliki sertifikasi SNI sehingga diyakini kualitasnya kurang memuaskan.

            "Barang-barang yang rusak dan tidak memiliki standar SNI ini sebaiknya tidak dijual kepada konsumen karena dikhawatirkan akan berdampak negative. Kompor gas ini diragukan kualitasnya jika digunakan kami takut bisa mengakbitakan kebakaran untuk itu sebaiknya ditarik," tegas Wahidin.

            Selanjutnya tim melakukan inspeksi ke Toserba Y, ditempat ini juga masih ditemukan sejumlah barang yang rusak terutama kemasan yang penyok dan berkarat. Sementara untuk buah impor yang dijual terutama apel merah USA mengandung formalin sebesar 1,0-1,5 miligram/liter, dan jeruk impor dari Australia Afourer mengandung kandungan formalin sebesar 0,6-0,8 miligram/liter.

            "Berdasarkan hasil tes terhadap buah impor apel dan jeruk ternyata mengandung kandungan formalin yang cukup tinggi. Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh. Untuk itu jika dimungkinkan kita akan tarik," tegas Wahidin.

Sertifikasi Halal tidak sesuai

            Pada sidak itu juga ditemukan daging sapi impor dari Australia yang dijual ternyata tidak sesuai dengan sertifikat halal yang dimiliki.  Berdasarkan sertifikat halal yang ditunjukan kode 235 namun kenyataannya daging yang dimiliki di gudang berkode 486.

            "Terhadap daging ini kami minta pihak manajemen untuk mencari sertifikat halal itu karena antara bukti dan sertifikat ternyata berbeda. Jangan sampai konsumen menjadi korban. Keberadaan konsumen saat ini dilindungi oleh undang-undang perlindungan konsumen," kata Wahidin.

            TPID melakukan inspeksi terhadap barang yang beredar di sejumlah toserba itu merupakan upaya untuk melindungi konsumen. Tim yang dilibatkan tersebut terdiri dari Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Diskopindag, Dinas Perikanan dan Kelautan, dan Badan Ketahanan Pangan Penyuluh Pertanian (BKPP). (deni/humasindramayu)

Kamis, 17 Juli 2014

BPPKB Canangkan Pendataan Keluarga Tahun 2014

            INDRAMAYU 17/07/2014 – Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) melakukan pencanangan pendataan keluarga tahun 2014.  Dengan pendataan keluarga ini diharapkan menghasilkan gambaran secara mikro data seluruh keluarga di Kabupaten Indramayu.

Pencanangan dilakukan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi, dalam apel peringatan upacara pengibaran bendera merah putih yang juga sekaligus peringatan Hari Pertasi Kencana ( Pertanian, Koperasi Dan Keluarga Berencana ), Hari Keluarga Nasional, Dan Hari Anti Narkoba Internasional, Kamis (17/07/2014) di Alun-alun Indramayu.

Wakil Bupati Indramayu H. Supendi seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengatakan, pendataan keluarga yang dilakukan BPPKB sangat besar manfaatnya, terutama bagi aparat wilayah setempat, seperti RT/RW, kelurahan dan kecamatan, sehingga mereka bisa mengetahui seberapa besar jumlah keluarga Pra sejahtera dan Sejahtera I dan seterusnya yang ada di wilayahnya.

Manfaat lain yang bisa diambil dari diadakannya pendataan keluarga, selain bisa digunakan sebagai data otentik untuk dasar bagi Keluarga Sejahtera II ke atas dalam rangka ikut berpartisipasi menyejahterakan masyarakat, juga digunakan untuk menghimpun kegiatan gotong-royong masyarakat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

"Terkait dengan hari keluarga nasional, saya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa sesungguhnya keluarga adalah penentu kualitas bangsa. Keluarga mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang sehat dan sejahtera adalah prasyarat bagi bangsa yang sehat dan sejahtera, dan keluarga yang cerdas adalah landasan bagi bangsa yang cerdas pula, karena dari keluarga-keluarga seperti itulah akan lahir, pemimpin-pemimpin bangsa yang handal yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dimasa mendatang, untuk itu mari kita sukseskan kegiatan pendataan keluarga tahun 2014 ini," tegas wabup.

Sementara itu Kepala BPPKB Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, manfaat dari pendataan keluarga ini adalah penentuan sasaran yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi dan kebutuhan aktual dari masing-masing keluarga yang ada di setiap tingkatan wilayah. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB dan tingkat pencapaian tahapan Keluarga Sejahtera tiap keluarga di suatu wilayah tertentu. Penentuan bentuk program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dan setiap wilayah tertentu di dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera.

Pendataan keluarga ini akan dilakukan selama tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September serta mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan pendataan yakni petugas KB, Pos KB, PIK Remaja, dan Pramuka Saka Kencana. "Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat untuk memberikan keterangan dan data kepada petugas yang datang ke rumah-rumah sehingga data keluarga secara mikro di Indramayu bisa diketahui," kata Edi. (deni/humasindramayu)


Rabu, 16 Juli 2014

Meski Pedalaman, Cantigi Terus Menggeliat dalam Pembangunan

**Tahun 2014 Anggaran untuk Cantigi 5,5 Miliar

            CANTIGI 17/07/2014 – Meskipun daerah pedalaman dan berada di pesisir pantai namun warga Kecamatan Cantigi terus menunjukan kualitas diri agar sejajar dengan daerah lain. Dengan anggaran yang digelontorkan mencapai 5,5 miliar pembangunan di Kecamatan Cantigi bisa dinikmati oleh warga masyarakatnya.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang disampaikan Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, pasca dioperasionalkannya jembatan Pecuk yang menghubungkan Sindang dan Cantigi, masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat dalam melakukan aktivitasnya tentu saja hal ini akan semakin meningkatkan perekonomian di Kecamatan Cantigi.

            Pada tahun 2014 ini, anggaran pembangunan fisik di Kecamatan Cantigi mencapai 5.548.379.000 anggaran tersebut diperuntukan bagi kegiatan Dinas Bina Marga sebesar 500.000.000, kegiatan Dinas Cipta Karya sebesar 3,764,579,000, kegiatan Dinas PSDA Tamben sebesar 771,000,000,  Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar 134,500,000, Diskopindag sebesar 197.000.000, dan BPPKB sebesar 181,300,000.

            "Dulu Cantigi merupakan daerah yang selalu tertinggal, namun kini predikat itu perlahan mulai pudar seiring dengan keinginan masyarakatnya yang terus ingin membangun bersama dengan pemerintah. Masyarakatnya kini menggeliat untuk mengejar ketertinggalan, insya allah ini akan memabngkitkan Kecamatan Cantigi bisa lebih maju karena dekat dengan kota, pasca adanya jembatan Pecuk." Kata bupati.

            Sementara Camat Cantigi, Edi Kusnaedi mengatakan, meskipun hanya dengan anggaran 5,5 miliar namun anggaran tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan di kecamatan Cantigi. Saat ini telah banyak jalan di Kecamatan Cantigi yang di beton sementara sisanya masih ada yang hotmix namun kondisinya sudah cukup bagus.

            "Selain menyambut baik pembangunan secara fisik, masyarakat Kecamatan Cantigi juga kini terus mengedepankan nuansa religious untuk terus dikembangkan yakni mengoptimalkan zakat ditengah masyarakat. Momentum ramadhan ini bisa dijadikan sebagai tonggak untuk mengoptimalkan zakat tersebut," kata Camat Edi. (deni/humasindramayu)

 


Bupati Bantu Santri yang Terkena Musibah Kebakaran

               INDRAMAYU 16/07/2014 – Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun para santri putri yang yang menempati asrama pondok pesantren I'Anatul Mubtadiin merasa syok pasca musibah kebakaran yang terjadi pada Senin dini hari yang lalu. Untuk mengembalikan psikis dan semangat para santri tersebut Bupati Indramayu memberikan bantuan untuk keperluan para santri itu, Rabu (16/07/2014).

            Dihadapan ratusan santri bupati berharap agar musibah kebakaran yang terjadi tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak agar lebih waspada dan tidak menyepelekan factor keamanan. Apalagai kebakaran ini menghabiskan asrama putri dan membakar pakaian serta buku-buku para santri.

            Pada kesempatan itu Bupati Indramayu menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah SD 30 setel, tas sekolah 60 buah, tas sekolah 60 buah, pakaian dalam dan peralatan mandi serta beras 300 kilogram. Bantuan juga diberikan dalam bentuk lauk pauk 20 paket, perlengkapan masak, family kit, dan selimut 50 potong.

            Pengasuh Pondok Pesantren  I'Anatul Mubtadiin KH. Amani Luthfi, S.Sg mengatakan, bantuan ini meskipun sifatnya sementara mudah-mudahan bisa kembali memberikan semangat bagi para santri untuk kembali belajar. Saat ini para santri yang asramanya kebakar harus ditampung di ruang kelas.

            "Ini merupakan ujian dari Allah SWT, bantuan yang diberikan oleh bupati insya allah sangat bermanfaat bagi kami dan para santri kami. Mudah-mudahan proses pe ndidikan dilembaga pesantrennya tidak terganggu," katanya. (deni/humasindramayu)

Selasa, 15 Juli 2014

Masyarakat Tukdana Sambut Pembangunan 5,4 Miliar

            TUKDANA 16/07/2014 – Masyarakat Kecamatan Tukdana memberikan apresiasi terhadap pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 ini. Pasalnya nilai pembangunan fisik di kecamatan tersebut mencapai 5.449.226.000.

            Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Majalengka itu kini terus mengembangkan segala potensi wilayah dan infrastruktur apalagi merupakan daerah terdepan sebagai pintu masuk ke wilayah Indramayu dari selatan.

            Camat Tukdana, Welly Kuswaluyo mengatakan, masyarakat sangat menyambut baik kebijakan yang diprogramkan oleh Bupati Indramayu untuk pembangunan fisik di wilayahnya. Apalagi pada tahun 2014 ini porsi anggaran yang diberikan sangat cukup besar.

            "Program betonisasi jalan kabupaten dan keberpihakan terhadap bidang kesehatan dan pendidikan sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kecamatan Tukdana. Meski demikian masih ada ruas jalan yang belum di beton kami anggap ini hanya masalah waktu saja, karena dengan anggaran yang ada belum bisa untuk memenuhi semua keinginan masyarakat di Kecamatan Tukdana," kata Welly.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan ribuan masyarakat Kecamatan Tukdana, Bangodua, dan Widasari ketika berbuka puasa bersama, Selasa (16/07/2014) seperti yang rilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, dengan anggaran sebesar 5.449.226.000 tersebut Kecamatan Tukdana diharapkan dapat mengembangakan segala potensi yang ada dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakatnya. Hanya saja, diakui bupati, masih banyak aspirasi dan harapan masyarakat yang belum bisa terpenuhi sepenuhnya hal ini karena harus berbagi pembangunan dengan kecamatan-kecamatan lainnya.

            Bupati menambahkan, di Kecamatan Tukdana kegiatan peningkatan dan perbaikan jalan oleh Dinas Bina Marga mencapai 4,536,926,000. Kegiatan tersebut diperuntukan bagi peningkatan jalan Sukaperna – Rancajawat, rehabilitasi jembatan Desa Kerticala dan Sukamulya, rehabilitasi jalan Desa Sukamulya (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Mekarsari (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Karangkerta blok Rancakarang, rehabilitasi jalan Desa Pagedangan blok Dangdur Gorda, rehabilitasi jalan Desa Bodas, rehabilitasi jalan Desa Rancajawat, rehabilitasi jalan Desa Sukaperna (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Tukdana (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Kerticala (bangunan penunjang), dan perbaikan jalan lingkungan pada Desa Kerticala.

            Sementara itu kegiatan lainnya yakni Dinas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan Dan Energi (PSDA Tamben) mencapai 912,300,000 bentuk kegiatannya yakni penanganan saluran desa (Sukamulya dan Mekarsari) wilayah Kecamatan Tukdana, belanja pemeliharaan saluran pendukung program P2WKSS, normalisasi saluran pembuang penarikan, pembuatan TPT saluran pembuang Tilang Kidul, dan normalisasi saluran pembuang Kalenpatri Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana.

            "Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan berdampak positif bagi perkembangan perekonomian di wilayah Tukdana terutama untuk pembangunan jalan dan irigasi," tegas bupati.

            Pada buka puasa bersama tersebut dihadiri juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, kepala SKPD, kuwu, dan ribuan masyarakat setempat. (deni/humasindramayu)

Senin, 14 Juli 2014

15 Mobdin Mantan Pejabat Ditarik

INDRAMAYU 15/07/2014 - Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu menarik 15 mobil dinas (mobdin) yang masih digunakan oleh mantan pejabat Pemkab Indramayu. Puluhan mobil dinas tersebut kini berada di halaman Dinas Keuangan Daerah kabupaten Indramayu. Sebelumnya,  mobil dinas (mobdin)  milik Pemkab Indramayu sangat susah untuk ditarik.

"Mobil dinas yang sempat dipakai mantan pejabat, kini telah diserahkan semuanya. Kita tengah mempersiapkan proses lelang," kata Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu, Wita Suwita.

Wita menjelaskan, sebelumnya mobil-mobil tersebut digunakan mantan pejabat meski sifatnya pinjam pakai. Berdasarkan aturan, surat perpanjangan pinjam pakai itu harus diperbaharui dua tahun sekali. Menurutnya, setelah mobdin-mobdin berhasil ditarik dari para mantan pejabat, maka akan dilelang oleh pejabat pelelangan negara dan uangnya masuk ke kas daerah dalam APBD. Selanjutnya, uang tersebut bisa digunakan untuk membelikan mobdin baru bagi SKPD yang belum punya mobdin.

Kondisi mobdin yang sempat digunakan oleh mantan pejabat ternyata banyak yang mengalami penurunan secara fisik. Bagian badan mobil tampak mengalami lecet dan rusak. Selain itu, sejumlah ban mobil juga terihat bocor. Kondisi cat mobil juga terlihat sudah buram, seperti kurang perawatan.

Di tempat terpisah, Direktur Institute Transformasi Sosial (Intras) Agus Somad ST mengungkapkan, Pemkab Indramayu harus lebih tegas dalam penggunaan mobil dinas. Pasalnya, kebutuhan mobdin untuk keperluan pemerintahan juga cukup tinggi.

"Daripada dipakai oleh mantan pejabat, lebih baik digunakan untuk dinas atau instansi yang membutuhkan mobilitas tinggi seperti untuk menunjang penagihan pajak dan potensi pendapatan asli daerah. Penarikan mobdin merupakan langkah yang tepat," kata dia.(deni/humasindramayu)



Jelang Lebaran Perajin Bordir Sukawera Kebanjiran Pesanan

KERTASMAYA 14/07/2014 - Sejumlah perajin industri rumahan bordir di
Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya, terus memaksimalkan curahan
kerja selama bulan puasa ini. Pesanan konsumen sampai kebutuhan hidup
pekerja bordir membuat intensitas curahan kerja di sentra industri
tersebut meningkat selama bulan ramadan.

Rokhayati Hamzah, seorang pemilik modal industri rumahan bordir di
Desa Sukawera mengatakan, sebagian besar pekerjanya adalah tenaga
kerja lepas. Oleh sebab itu, sebagian besarnya bekerja di rumahnya
masing-masing, alih-alih berkonsentrasi di satu tempat layaknya pabrik

Hal itu juga membawa pengaruh kepada pola pembayaran upah para pekerja
lepas yang diukur berdasarkan tingkat produktivitasnya. "Jumlah
pekerja kami totalnya ada 15 orang. Mereka semua bekerja di rumah
masing-masing. Memang bila puasa tiba, konsumen yang datang ke tempat
ini lebih banyak. Jadi, kuantitas bordir yang dihasilkan juga bisa
meningkat," ujarnya.

Dia menyebutkan, dalam kondisi normal, setiap pekerja mampu untuk
menghasilkan satu buah busana muslim bordir. Sementara dalam situasi
jelang lebaran, jumlah yang dihasilkan rata-rata jadi dua pakaian per
pekerja. Adapun harga busana bordiran yang dijual rata-rata seharga Rp
100-Rp 700 ribu.

Hamzah mengatakan, kuantitas bordir yang dihasilkan oleh pekerjanya
masih tergolong sedikit bila dibandingkan dengan bordiran yang
terdapat di Tasikmalaya. Pasalnya, sebagian besar perajin di Sukawera
masih bekerja secara manual. Sementara di Tasikmalaya, sebagian
besarnya sudah dibantu oleh permesinan yang otomatis.

"Masih terkendala perkakas sebagian besar perajin di sini. Oleh sebab
itu, kami lebih memaksimalkan perkakas yang ada agar kualitas masih
bisa tetap dikejar. Dan memang tujuan utama kami adalah meningkatkan
kualitasnya agar konsumen masih tetap mendatangi tempat ini,"
tuturnya.

Pasar busana bordiran dari tempat Hamzah sebagian besarnya masih
berasal dari wilayah III Cirebon. Ada juga dari luar pulau Jawa, namun
menurut dia, jumlahnya masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan
konsumen yang berasal dari wilayah III Cirebon.

Sementara itu, pemilik modal industri bordir lainnya, Yuiti
mengatakan, salah satu faktor pendongkrak kuantitas bordir yang
dihasilkan dari tempatnya adalah karena kebutuhan pekerja itu sendiri
yang meningkat menjelang lebaran. Pola kerja di tempat Yuiti sama
dengan di tempat Hamzah.

Sebanyak 20 pekerjanya bekerja di rumah masing-masing, dan penghasilan
yang didapat akan tergantung kepada produktivitas pekerja itu sendiri.
"Para pekerja juga ingin beli bermacam-macam kebutuhan ketika puasa
dan menjelang lebaran. Mereka akan meningkatkan curahan kerjanya. Ada
yang sampai lembur untuk mendapatkan penghasilan ekstra," ujarnya.

Dia mengatakan, seluruh pekerjanya mengambil pekerjaan membordir
sebagai sampingan. Ada di antara pekerjanya yang pada siang hari
bekerja di sawah, kemudian malam harinya mengerjakan pesanan bordir.
"Saya memberikan modal berupa benang serta rancangan gambar yang
dibuat oleh anak saya. Mereka tinggal mengerjakannya saja dengan
mengikuti pola dan peralatan yang sudah disediakan," ujar perempuan
yang telah memulai usaha bordir semenjak era 1980 akhir ini.
(MA/deni/humasindramayu)