Rabu, 29 Februari 2012

Giliran Pedagang Serabi Diberi Modal Usaha

LOSARANG 29/2/2012 (www.humasindramayu.com) – "Ibu sadean napa ?" tanya Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si. "Sadean serabi pa". "Kalau bapa sadean napa ?" tanya wabup kepada pria yang ada disamping perempuan itu. "Kula sadean jajanan teng sekolah pa." jawabnya. Seperti biasa Wakil Bupati Indramayu selalu menanyakan terhadap orang-orang yang menerima bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu terutama mereka yang pedagang kecil yang mendapatkan bantuan modal. Seperti yang terlihat Rabu (29/2) saat pembagian dana zakat profesi di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.

 

Selain memberikan bantuan modal usaha bagi para pedagang kecil, Wabup pada kesempatan itu juga memberikan bantuan untuk rehab rumah keluarga miskin (gakin) dan memberikan sembako. Untuk Kecamatan Losarang sembako yang diberikan antara lain beras, mie instant, minyak sayur, dan kecap.

 

Wakil Bupati Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut bersumber zakat profesi (zaprof) dari pegawai negeri sipil (PNS) yang terkumpul di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu. Dikatakannya, program zakat profesi yang digagas saat kepemimpinan DR, H. Irianto MS. Syafiuddin awalnya sempat mengalami kesulitan. Namun setelah berjalan ternyata hasilnya sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

 

"Dengan adanya zakat profesi ini kita telah membantu sebagian warga miskin. Kami berharap kepada camat dan kuwu untuk bisa menggali potensi zakat lainnya seperti zakat mal, agar jumlah warga miskin yang bisa kita bantu semakin banyak," kata wabup Supendi.

 

Sementara itu Sekretaris Camat Losarang H. Dodi Tisna Abdulah, SH. M.si menjelaskan, penggalangan zakat profesi di wilayahnya secara maksimal terus digali dan dimaksimalkan. Sebagai langkah konkret, pihaknya terus merangkul para pelaku usaha di Losarang untuk memberikan kepedulian kepada para fakir miskin, sehingga penerimaan zakat bukan hanya bersumber dari para PNS namun juga berasal dari masyarakat yang mampu lainnya.

 

Hadir pada penyerahan dana zakat profesi tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Ir Tonni Sudjana, Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. Edi Kusdiana, MM, pengurus BAZ, Kapolsek, Danramil, serta undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Selasa, 28 Februari 2012

Camat Harus Bisa Gali Potensi Zakat didaerahnya.

JUNTINYUAT 28/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Camat yang ada di Kabupaten Indramayu harus bisa menjadi penggerak dalam menggali potensi zakat di daerahnya. Pernyataan ini ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika memberikan sambutan dalam kegiatan pendistribusian zakat profesi di Kecamatan Juntinyuat, Selasa (28/2).

 

Potensi zakat yang ada didaerah sangat besar sekali apabila dikembangkan, mengingat kondisi masyarakat Indramayu sebagian besar adalah petani dan berada di daerah. Keberadaan para petani dan pedagang dalam berzakat masih belum tergali, sehingga para camat harus bisa memahami potensi dan kemampuan dalam mengumpulkan zakat.

 

Supendi menegaskan, apabila camat mampu menjadi inspirator bagi masyarakatnya dalam mengumpulkan zakat. Maka kemiskinan di daerah itu akan dapat teratasi secara perlahan-lahan. Selain camat, dalam lingkup yang lebih kecil seorang kuwu yang ada di desa juga harus bisa menggerakan masyarakatnya untuk berzakat, sehingga apabila ada masyarakat yang kekurangan maka dapat segera diatasi.

 

Sementara itu Camat Juntinyuat Ahmad Mansyur menyambut baik keinginan wakil bupati tersebut, menurutnya, Kecamatan Juntinyuat sudah terlebih dahulu menjalankan beberapa keinginan dari wakil bupati itu. Diantaranya, di Kecamatan Juntinyuat saat ini telah menjalankan pengumpulan zakat baik dari zakat profesi maupun zakat mal.

 

Ahmad Mansyur menambahkan, pada tahun 2011 yang lalu pihaknya telah berhasil mengumpulkan zakat profesi dari para PNS sebesar Rp. 91.888.000, kemudian untuk zakat mal baru terkumpul Rp. 22.000.000,- dan kedepan pihaknya akan terus mengoptimpalkan perolehan zakat di kecamatan yang dipimpinnya itu. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

Senin, 27 Februari 2012

DPRD Kota Pekalongan Tiru Wajib MDA Indramayu

INDRAMAYU 28/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Program wajib Madrasyah Diniyah Awaliyah (MDA) di Kabupaten Indramayu nampaknya terus mendapat perhatian dari daerah lain. Kali ini, daerah yang ingin meniru program tersebut ádalah Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.

 

Keinginan Kota Pekalongan untuk mengadopsi program wajib MDA itu terungkap ketika Komisi A dan C DPRD Kota Pekalongan melakukan studi banding ke Kabupaten Indramayu. Selasa (28/2) yang diterima langsung Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah di ruang Nyi Endang Dharma Pendopo Indramayu.

 

Pimpinan rombongan DPRD Kota Pekalongan Ismed Inonu, SH. MH menjelaskan, Kabupaten Indramayu telah melewati suatu proses peradaban yang sangat luar biasa. Semenjak adanya program wajib MDA bagi para pelajar dan kegiatan mengaji 15 menit sebelum belajar dan bekerja, program yang digagas oleh mantan bupati DR. H. Irianto MS. Syafiuddin ini mampu merubah budaya dan kultur masyarakat Indramayu menjadi lebih religius. Selain masalah pendidikan keagamaan, Kota Pekalongan juga tertarik dengan pengelolaan arsip di Indramayu yang cukup baik.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, optimalisasi pendidikan keagamaan di Kabupaten Indramayu adalah dengan mengeluarkan Perda Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2003 tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliah (MDA), di mana sebagai konsekuensinya semua siswa SD diwajibkan mengikuti Madrasah Diniyah dan menjadi salah satu persyaratan masuk SMP.

 

Latar belakang diterbitkannya perda ini sendiri berangkat dari keprihatinan yang mendalam dari Pemkab Indramayu terhadap dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat. "Melalui pemupukan nilai-nilai keagamaan sejak dini, para generasi muda Indramayu diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi insan-insan yang tidak hanya cerdas otak tapi juga cerdas rohani, yang tercermin melalui sikap dan perilaku yang santun dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya. Oleh karena itu pula, maka Kabupaten Indramayu memasukkan visi religius ke dalam visi Indramayu remaja serta meletakkan nilai religius ke dalam poin pertama misi Sapta Karya Mulih Harja." Tegas Anna Sophanah.

 

Anna Sophanah menambahkan, pendidikan keagamaan ini sendiri tidak terbatas kepada para siswa/i semata, melainkan juga seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Indramayu. Adapun pendidikan keagamaan bagi para pegawai diwujudkan dalam bentuk pengajian rutin pada setiap hari selasa dan rabu yang dilakukan sebelum memulai kegiatan.

 

Sementara khusus untuk di lingkungan Setda Kabupaten Indramayu sendiri, salah satu upaya tambahan lainnya yaitu penyelenggaraan ceramah agama rutin yang dilakukan pada setiap hari kamis di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Kabupaten Indramayu.

 

Melalui upaya tersebut, diharapkan seluruh aparatur pemerintah Kabupaten Indramayu tidak hanya dapat menjadi aparatur pemerintah yang memiliki mental dan spiritual yang sehat semata, melainkan pula dapat menjadi  tauladan sekaligus dapat mengajak masyarakat Indramayu untuk mengamalkan ajaran dan nilai keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Dengan demikian, upaya untuk mewujudkan Indramayu sebagai kota yang religius pun dapat berjalan lebih optimal.

 

Sementara itu, meski sangat penting, hingga saat ini kearsipan masih di anggap kurang populer. Pengelolaan arsip juga belum dapat sepenuhnya dilakukan secara tertib dan teratur sehingga seringkali malah menimbulkan tumpukan dan mengganggu kenyamanan dalam bekerja.

 

Tiga permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan arsip di Kabupaten Indramayu yakni SDM yang belum mencapai standar yang dibutuhkan, kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyimpanan dan pemeliharaan arsip, terbatasnya dana penunjang pengelolaan kearsipan, serta kurangnya pengetahuan tentang teknologi pengelolaan arsip terkini.

 

Meski masih memiliki banyak sekali kekurangan, namun pemerintah Kabupaten Indramayu sendiri melalui Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu tetap berusaha untuk terus menata dan mengembangkan pengelolaan kearsipan agar lebih baik ke depannya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

Minggu, 26 Februari 2012

Pelabuhan Batu Bara Segera Terwujud

INDRAMAYU 27/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Keberadaan Pelabuhan Batu Bara di Kabupaten Indramayu segera terwujud. Hal ini terungkap setelah Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon yang juga Presiden Komisaris dan Pemegang Saham PT. Kasepuhan Bulk Terminal (KBT) PRA.Arief Natadingirat, SE melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah tentang Pembangunan Pelabuhan Utama sebagai Sentral Sistem Logistik Serta Distribusi Untuk Energi dan Perekonomian Nasional di Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Ruang Ki Tinggil Pemkab Indramayu, Senin (27/2).

 

PRA.Arief Natadingrat mengungkapkan, pembangunan pelabuhan ini merupakan wujud nyata partisipasi dari Kasultanan Kasepuhan Cirebon dalam mendukung program-program pembangunan pemerintah dan masyarakat Indramayu. Pelabuhan ini diproyeksikan sebagai sentral sistem logistik dan distribusi nasional khususnya Pulau Jawa dari dan keluar Pulau Jawa untuk kebutuhan energi barang dan industri termasuk stabilitas kebutuhan pangan yang berbentuk curah basah dan kering.

 

Selain itu, pelabuhan ini dirancang untuk mengurangi beban sarana infrastruktur darat terutama jalan raya dan juga mengurangi cost keekonomian dan waktu tempuh sampai di tujuan dengan disinergikannya sistem perkeretaapian yang sudah memiliki sebagai sarana transportasi yang handal dan terkoneksi hampir ke seluruh kota-kota di Pulau Jawa, maka untuk mendukung pelabuhan ini akan segera dibangun jalar dan stasiun kereta api dari Patrol ke Haurgeulis.

 

Nota Kesepahaman antara PT. KBT dengan Pemkab Indramayu ini meliputi ruang lingkup Pembangunan peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur, kemudian intensifikasi dan ekstensifikasi retribuís dan pajak daerah, pemberdayaan petani dan nelayan, ketenagakerjaan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

 

Ruang lingkup lain yang menjadi kesepahaman yaitu advokasi hukum, peran serta BUMD dan pengusaha daerah, penyelerasan dan pelaksanaan program CSR, relokasi permukiman, kerjasama dalam penyelesaian perijinan daerah, dan peningkatan koalitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan ruang lingkup kesepahaman ini akan kembali ditegaskan dalam surat perjanjian yang lebih riil. Nota kesepahaman ini merupakan upaya untuk tetap memperjuangkan hak-hak masyarakat Indramayu sebagai daerah yang ditempati dari proyek ini. "Kami tidak ingin masyarakat Indramayu hanya menjadi penonton, pelabuhan ini harus benar-benar bisa dinikmati dan berdampak positif oleh masyarakat Indramayu." Tegas Anna Sophanah.

 

Seperti diketahui, rencana pembangunan pelabuhan ini akan berada di wilayah Kecamatan Patrol dan menggunakan lahan seluas 500 hektar di tiga desa yakni Sukahaji, Bugel, dan Patrol Lor. (deni/www.humasindramayu.com)

Indramayu Pasok 60 Persen Perikanan Jawa Barat

KANDANGHAUR 27/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Kabupaten Indramayu memang daerah yang sangat luar biasa untuk sector perikanan. Hal ini terbukti daerah ini mampu memberikan kontribusi bagi Provinsi Jawa Barat sebesar 60 persen dari kebutuhan perikanan. Kemampuan Indramayu untuk mensuplai perikanan bagi daerah lain karena di dukung oleh panjang pantai yang mencapai 114 km, hal ini yang tidak dipunyai oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

 

Pernyataan itu disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan sambutan pada acara kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sabtu (27/2) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur.

 

Kemampuan Indramayu untuk mensuplai perikanan bagi daerah lain karena di dukung oleh kondisi ekologis dan geografis yang potensial untuk pengembangan usaha kelautan dan perikanan. Hal ini dikarenakan letak Kabupaten Indramayu berada di pesisir atau berbatasan dengan laut Jawa sehingga suhu, iklim, maupun topografi yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu sangat sesuai untuk pengembangan potensi kelautan dan perikanan.

 

Anna Sophanah menambahkan, potensi perikanan dan kelautan yang dikembangkan di Indramayu melibatkan 86.895 jiwa, serta terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan hasil perikanan, dan produksi garam rakyat.

 

Pada tahun 2011 yang lalu, untuk perikanan tangkap Kabupaten Indramayu menghasilkan ikan tangkap sebanyak 107.000 kg atau senilai Rp. 329.504.279.200. Sementara untuk tambak, Kabupaten Indramayu memiliki total tambak seluas 22.514,07 ha dengan komoditas unggulan meliputi udang, bandeng, dan rumput laut. "Pada tahun 2011 jumlah produksi yang dihasilkan oleh tambak ini cukup besar, yaitu sebanyak 101.454 ton. Jumlah produksi ini sendiri meningkat cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2009 yang hanya berproduksi sebanyak 82.149 dan 42.658 ton." tutur Anna.

 

Selain perikanan tangkap dan tambak, Kabupaten Indramayu juga memiliki potensi kolam dengan komoditas unggulan berupa lele dan gurame. Dengan keseluruhan luas lahan sebesar 533,87 ha, potensi kolam di Kabupaten Indramayu ini dapat berproduksi sebanyak 51.214,92 ton pada tahun 2011 yang lalu.

 

Selain itu, lanjut Anna Sophanah, Kabupaten Indramayu juga memiliki usaha produksi garam rakyat dengan luas lahan sebesar 1.995,81 ha, di mana pada tahun 2011 produksinya mencapai 186.478 ton. Kabupaten Indramayu juga memiliki usaha pengolahan hasil perikanan dan kelautan dengan produksi unggulannya yaitu kerupuk ikan/udang, di mana pada tahun 2011 hasil produksinya mencapai 16.792 ton. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

34,7 Miliar Untuk Usaha Nelayan Indramayu

KANDANGHAUR 25/2/2012 (www.humasindramayu.com) -  Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif Cicip Sutardjo memberikan bantuan kepada para nelayan di Kabupaten Indramayu. Total bantuan yang diberikan mencapai 34,7 miliar dan diterima secara simbolis oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Sabtu (25/2) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur.

 

Bantuan tersebut terdiri dari Rp 18.732.500.000,  yang berasal dari Kementrian Kelautan dan Perikanan berupa tujuh paket yakni Paket Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), paket Iptekmas budidaya udang, paket Iptekmas budidaya rumpul laut, paket Iptekmas modul rumah ikan, paket Iptekmas model pengembangan unit peningkatan nilai tambah ikan hasil tangkapan, paket alat pemurni garam, dan klinik Iptekmas Minabisnis.

 

Kemudian sebesar Rp 7.039.000.000 berasal dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang dipergunakan untuk PUMP untuk 22 unit/KUB senilai Rp 2.200.000.000, 3 (tiga) unit kapal di atas 30 GT senilai Rp. 4.500.000.000, dan paket sarana perikanan tangkap program peningkatan kesejahteraan nelayan senilai Rp. 339.000.000.

 

Bantuan yang lain datang dari Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil senilai Rp. 8.930.500.000 yang diperuntukan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) sebesar Rp. 830.000.000 dan BLM Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sebesar Rp. 8.100.500.000.

 

Pada kesempatan itu Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyerahkan 2.367 Kartu Nelayan bagi para nelayan di Kabupaten Indramayu, menyerahkan bibit rumput laut hasil seleksi klon sepada kelompok nelayan. Untuk mendukung peningkatan hasil tangkapan nelayan dengan berbasis teknologi, menteri juga meresmikan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), meresmikan klinik iptek minabisnis dan menandatangani Peta Informasi Daerah Penangkapan Ikan (IDPI).

 

Pada acara kunjungan menteri tersebut juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu tentang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Penandatanganan dilakukan oleh Prof. DR. Rizald Max Rompas dengan Hj. Anna Sophanah. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Kamis, 23 Februari 2012

Bupati Kembali Salurkan Zakat Profesi

PASEKAN 23/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali menyalurkan bantuan social yang merupakan bersumber dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu. Penyaluran diberikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan yakni untuk bantuan sembako, bantuan modal usaha, dan rehab rumah keluarga miskin. Kamis (23/2) penyaluran zakat berlangsung di tiga kecamatan yakni Pasekan, Sindang, dan Indramayu.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, zakat profesi yang dibagikan ini merupakan bersumber dari zakat yang diambil dari gaji pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. Zakat ini merupakan bentuk kepedulian dari para PNS terhadap para kaum dhuafa.

 

Selain itu, lanjut Anna, dengan adanya penyaluran zakat profesi ini pengentasan kemiskinan di Kabupaten Indramayu bisa maksimal. Kemudian, untuk bantuan modal usaha kecil diharapkan pula dapat mengurangi tekanan para rentenir yang selama ini mencengkram para pedagang kecil. "Pedagang kecil yang selama ini mendapatkan modal dari hasil hutang dari bank harian atau rentenir bisa dihilangkan, Zakat yang disalurkan untuk modal ini mudah-mudahan bisa menghilangkan kebiasaan masyarakat untuk berhutang ke rentenir." katanya.

 

Sementara itu Ketua BAZ Kabupaten Indramayu H. Sadeli Ghozali menjelaskan, perolehan zakat yang didapat selama tahun 2011 yang lalu mendapat 8,5 miliar. Perolehan dana tersebut kemudian didistribusikan di kecamatan-kecamatan dengan sasaran untuk sembako sebesar 5 kg per orang dan masing-masing kecamatan mendapatkan 1 ton beras. Sedangkan untuk pemberian modal usaha per kecamatan masing-masing 50 orang mendapatkan modal sebesar 200 ribu per orang. Dan untuk rehab rumah keluarga miskin masing-masing mendapatkan 5 juta rupiah untuk 4 orang di tiap kecamatannya.  

 

Camat Pasekan Iskandar, SH mengatakan, penyaluran zakat diwilayahnya selain bersumber dari BAZ kabupaten juga bersumber dari BAZ kecamatan, sehingga jumlah yang disalurkan melebihi quota. Rumah yang yang direhab pun jumlahnya mencapai 6 rumah.

 

Sebelumnya, penyaluran zakat sudah dilakukan di beberapa kecamatan yaitu Cikedung, Terisi, Kertasmaya, Sukagumiwang, Tukdana, Bangodua, Jatibarang, Widasari, Balongan, Sliyeg, dan Cantigi. (deni/www.humasindramayu.com)

Selasa, 14 Februari 2012

Kerukunan Umat Beragama di Indramayu ditiru Kabupaten Temanggung

INDRAMAYU 15/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Kerukunan umat beragama di Kabupaten Indramayu mendapatkan apresiasi dari daerah lain, bahkan mereka akan meniru kerukunan di kabupaten yang mengedepankan visi religius ini. Keinginan itu terungkap ketika DPRD Temanggung Provinsi Jawa Tengah melakukan studi banding di Kabupaten Indramayu, Selasa (14/2) di ruang Ki Tinggil Setda Indramayu yang diterima Asisten Pemerintahan Drs. H. Yan Mulyantoro, MM.

 

Pimpinan rombongan DPRD Kabupaten Temanggung H. Mukhamdi mengatakan, dipilihnya Indramayu karena daerah ini telah mampu mengelola kerukunan umat beragama dengan mengedepankan visi daerahnya. Hal lainnya, kerukunan umat beragama di Indramayu juga tidak terlepas dari kerjasama Muspida yang baik.

 

Sementara itu Asisten Pemerintahan Pemkab Indramayu Drs. H. Yan Mulyantoro, MM mengatakan, kerukunan antar umat beragama adalah kondisi yang selalu dijaga karena sifatnya yang sangat rawan konflik. Tidak hanya dapat menyebabkan perpecahan dalam negara, konflik agama bahkan dapat menyulut peperangan yang lebih besar.

 

Di Indonesia, selain 5 agama yang diakui, juga terdapat aliran-aliran kepercayaan yang juga dianut oleh sebagian masyarakat, seperti Konghucu yang  keberadaannya sekarang diakui secara resmi oleh negara. Di Indramayu sendiri selain Konghucu, juga terdapat aliran kepercayaan lain yang menamakan dirinya Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, atau sering disebut Dayak Losarang.

 

Yan Mulyantoro menambahkan, Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu sempat menimbulkan konflik di dalam masyarakat Indramayu akibat ritual keagamaan yang dilakukannya. Namun konflik tersebut dapat diredam dengan bantuan semua pihak. Untuk Konghucu, saat ini  dapat berdampingan dengan baik  di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat Indramayu bahkan seringkali ikut antusias dengan ritual yang dilaksanakan oleh para penganut aliran ini, misalnya seperti pada ritual tahunan imlek yang dirayakan dengan melakukan arakan tempekong, liong (naga), dan tarian barongsai mengelilingi kota Indramayu.

 

"Pada intinya, selama tidak melakukan kegiatan yang menistakan agama lainnya atau menyebarkan kesesatan kepada penganut agama lainnya, pemerintah maupun masyarakat Indramayu dapat mentolerir keberadaan aliran kepercayaan demi terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indramayu." Tegas Yayan.

 

Sementara untuk aliran yang telah dinyatakan sesat, Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan dibantu oleh  pihak terkait lainnya tidak segan-segan untuk melakukan pembekuan atas kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh aliran tersebut. "Proses pembekuan ini sendiri sayangnya sangat sulit dilakukan akibat banyaknya kritikan dan suara menentang yang berasal dari luar, seperti para aktiivis HAM misalnya, di mana pembekuan ini dituduh sebagai salah satu bentuk diskriminasi terhadap kaum minoritas." Jelas Yayan.

Yayan menambahkan, meskipun penyelesaian masalah agama dan kepercayaan sangat sarat dengan konflik, namun pemerintah Kabupaten Indramayu sendiri terus berupaya untuk menyelesaikan setiap konflik keagamaan ini secara damai. Diharapkan melalui cara-cara  damai, kerukunan antar umat beragama maupun antara umat beragama dengan  penganut aliran kepercayaan dapat terus dipertahankan.

 

Anggota DPRD Temanggung yang melakukan studi banding merupakan anggota komisi A yang terdiri dari Dra. Hj. Masfufah, Gunawan Adi Purnomo, Broto Hadi Sukoco, Tolkhan Mamsi, Ishadi, Sudjarwo, Siti Su'aebah, Daniel Indra Hartoko, M Taufikur Rachman, dan M Zaedun. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 

 

 

18 Kuwu Akhirnya dialntik

INDRAMAYU 15/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah akhirnya melantik dan mengambil sumpah 18 kuwu yang sempat tertunda pelantikannya. Pelantikan 18 kuwu ini kembali mendapatkan pengawalan ektra ketat dari aparat kepolisian, maklum saja mereka digugat oleh lawan yang kalah. Acara pelantikan berlangsung cepat di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra, Rabu (15/2).

 

Ke-18 kuwu yang dilantik tersebut yaitu Waskadi Kuwu Desa Sukasari Kecamatan Arahan, Ernawati Kuwu Desa Bojongslawi Kecamatan Lohbener, Arifin Kuwu Desa Tanjungsari Kecamatan Karangampel, H. Suyono Djalil Kuwu Desa Cangkingan Kecamatan Kedokan Bunder, Adi Kuwu Desa Singakerta Kecamatan Krangkeng, Yono Kuwu Desa Karangkerta Kecamatan Tukdana, Kasto Kuwu Desa Larangan Jambe Kecamatan Kertasmaya, Sumanta Kuwu Desa Mekargading Kecamatan Sliyeg, Taryadi Kuwu Desa Amis Kecamatan Cikedung, Rasiman Kuwu Desa Cempeh Kecamatan Lelea, Abdul Manaf Kuwu Desa Parean Girang Kecamatan Kandanghaur, H Maman Casman Kuwu Desa Plawangan Kecamatan Bongas, H Lili Muslikh Kuwu Desa Salamdarma Kecamatan Anjatan, H Joni Handoko Kuwu Desa Sumuradem Kecamatan Sukra, Carita Kuwu Desa Patrol Kecamatan Patrol, Aming Kuwu Desa Mekarjati Kecamatan Haurgeulis, Amin Kuwu Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar, dan Ahmin Kuwu Desa Baleraja Kecamatan Gantar.

 

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali menegaskan bahwa para kuwu yang baru harus bisa menguasai administrasi pemerintahan dan harus segera berkoordinasi dengan berbagai pihak agar jalannya roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Selain itu juga kuwu harus bisa menjadi tauladan bagi masyarakat yang ada di desanya dan harus bisa menjaga ketentraman dan ketertiban.

 

Hadir pada acara pelantikan itu Kapolres Indramayu , Kasdim 0616, Asisten Pemerintahan, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu, mantan kuwu, para panitia pemungutan suara, serta keluarga dari kuwu tersebut. (deni/www.humasindramayu.com)

Bupati : “Uang Raskin Jangan Untuk Sawer”

INDRAMAYU 15/2/2012 (www.humasindramayu.com) - Pemerintah Kabupaten Indramayu di tahun 2012 ini kembali menyalurkan Program Beras Keluarga Miskin (Raskin) bagi masyarakatnya. Akan tetapi dalam pengelolaanya diharapkan benar-benar tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga, dan tepat administrasi. Bahkan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menegaskan bahwa uang hasil penjualan beras yang berada di kuwu jangan digunakan untuk sawer.

 

Hal itu ditegaskan Anna Sophanah ketika memberikan sambutan dalam program peluncuran raskin tahun 2012 di aula Wisma Haji, Selasa (14/2) dihadapan ratusan kuwu, lurah dan camat se Kabupaten Indramayu.

 

Selain penggunaan uang yang harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, maka para kuwu, lurah, dan camat agar mempedomani petunjuk teknis program raskin tahun 2012 sebagai acuan pelaksanaan  program raskin di Indramayu, kemudian segera menindaklanjuti keputusan Bupati Indramayu Nomor 501/kep.95-perek/2012 tentang penetapan jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM), besarnya alokasi, dan harga penjualan beras keluarga miskin Kabupaten Indramayu tahun 2012.

 

Pada kesempatan itu bupati juga menugaskan anggota tim raskin kecamatan dan pelaksana distribusi raskin kelurahan/desa untuk senantiasa melaksanakan pemantauan distribusi raskin serta melakukan pemeriksaan terhadap kualitas dan kuantitas raskin yang disalurkan kepada penerima manfaat, serta segera melakukan tindakan administratif secara tegas dan melaporkannya kepada bupati apabila ditemukan adanya penyimpangan dalam penyaluran raskin.

"Saya tidak ingin di tahun 2012 ini ada kuwu, lurah, dan camat yang terkena proses hukum karena masalah raskin seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini dalam pengelolannya harus lebih baik lagi, mari kita berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat kita" ajak bupati.

 

Sementara itu, program raskin untuk tahun 2012 ini jumlah rumah tangga penerima manfaat (RTS-PM) sebanyak 169.720 RTS-PM, jumlah ini memang masih sama bila dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan bahwa data yang digunakan adalah berdasarkan hasil pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2008 (PPLS-08) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. Jumlah RTS-PM tersebut digunakan untuk penyaluran raskin terhitung Januari sampai dengan Mei 2012. Sedangkan untuk penyaluran raskin bulan Juni sampai dengan Desember 2012 menggunakan basis data terpadu hasil PPLS tahun 2011 yang sampai saat ini belum diketahui jumlahnya.

 

Penyaluran raskin merupakan upaya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan sebagian pangan. Sehingga kedepan krisis pangan di Kabupaten Indramayu bisa dihindari. (deni/humasindramayu.com)

 

 

Rabu, 08 Februari 2012

Pengelolaan Rumah Trauma Centre ditiru Kabupaten Asahan

INDRAMAYU 9/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Keberadaan Rumah Trauma Centre (TC) di Kabupaten Indramayu, pengelolaannya akan ditiru oleh Kabupaten Asahan Provinsi Sumatra Utara. Hal ini terungkap ketika Komisi D DPRD Kabupaten Asahan melakukan studi banding di Kabupaten Indramayu yang diterima Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs. H. Wahidin, MM, di ruang Ki Sidum Setda Indramayu, Kamis (9/2).

 

Pimpinan rombongan Komisi D DPRD Indramayu Aman Margolang, SP mengatakan, dipilhnya Kabupaten Indramayu sebagai tempat untuk studi banding, karena dari sekian banyak kabupaten/kota di Indonesia, Kabupaten Indramayu telah memiliki rumah Trauma Centre dan telah operasional sejak tahun 2009 yang lalu. Rumah Trauma Centre ini merupakan shelter atau penampungan bagi para korban-korban trafiking dan masalah social lainnya.

 

Sementara itu Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Indramayu Drs. H. Wahidin, MM mengatakan, keberadaan rumah Trauma Centre sangat membantu dalam menangani para korban trafiking baik secara advokasi hukum maupun psikologis. Trauma Centre juga merupakan penampungan sementara sebagai langkah untuk merehabilitasi para korban sebelum dikembalikan kepada orang tuanya.

 

Sedangkan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu Wawang Irawan, SH mengatakan, meskipun Trauma Centre sudah ada sejak 2009 namun secara operasional masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan banyak faktor, mulai dari keterbatasan anggaran hingga dengan kurangnya SDM yang menangani. Kemudian yang menjadi kekurangan lainnya gedung Trauma Centre di Indramayu bersatu dengan lokasi perkantoran, padahal idealnya Trauma Centre harus seteril dan berada dilokasi yang benar-benar nyaman.

 

Setelah mendengar penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu, rombongan DPRD Kabupaten Asahan selanjutnya meninjau langsung keberadaan Rumah Trauma Centre tersebut. Anggota DPRD Kabupaten Asahan yang melakukan kunjungan kerja yakni Aldi, SH, Handi Afran, H. Syamsul Qodri, T Johnson, Budiarto Lubis SE, Budiman Manurung ST, Suparman SE, Sudung, dan Icuk Nasipansyah. (deni/www.humasindramayu.com)

Anna Sophanah Lantik 115 Kuwu

INDRAMAYU 8/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melantik dan mengambil sumpah 115 Kuwu terpilih hasil pemilihan kuwu serentak pada 7 Desember 2011 yang lalu. Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati Indramayu Nomor 141.1/Kep.108-otdes/2012 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Calon Kuwu Terpilih Hasil Pemilihan Kuwu Secara Serentak di Kabupaten Indramayu Tahun 2011. Bertempat di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Pemkab Indramayu, Rabu (8/2) pelantikan tersebut mendapatkan penjagaan extra ketat dari aparat kepolisian.

 

Untuk eks Kawedanaan Indramayu kuwu yang dilantik yakni Sugono Kuwu Desa Plumbon, Hasim Kuwu Desa Pekandangan Jaya, Sahlan Kuwu Desa Singajaya, Iskak Kuwu Desa Pabean Udik, Nono Edi Karnoto Kuwu Desa Pekandangan, dan Abdul Wafa Kuwu Desa Singaraja. Kecamatan Sindang kuwu yang dilantik yaitu H Tohir Kuwu Desa Penganjang, Nursidin Kuwu Desa Panyindangan Wetan, dan Hj Tumi'ah Kuwu Desa Rambatan Wetan. Kemudian Suryadi Kuwu Desa Rawadalem, Suwarjo Kuwu Desa Balongan, Hj. Siti Marsopah Kuwu Desa Sukareja, dan H Wukir Kuwu Desa Sudimampir. Selanjutnya Turnaeni Kuwu Desa Panyingkiran Lor, Rinanto Adi Saputra Kuwu Desa Lamarantarung, Rosidi Kuwu Desa Cantigi Wetan, Jaenudin Spd Kuwu Desa Cemara. Ropidin Kuwu Desa Arahan Lor, Aladin Kuwu Desa Linggajati, Wahono Kuwu Desa Sukadadi, Castana Kuwu Desa Tawangsari, Abdul Hakim Kuwu Desa Pamayahan, dan H Juju Juberudin Kuwu Desa Langut.

 

Sementara itu untuk eks Kawedanaan Karangampel kuwu yang dilantik yaitu Ida Helidah Kuwu Sendang, Chali Suryasa Kuwu Desa Dukuh Tengah, Edi Susanto Kuwu Desa Karangampel, Tameng Kuwu Desa Karangampel Kidul, dan Jumhana Budi Raharja Kuwu Kedokan Agung. Sedangkan untuk Kecamatan Juntinyuat yakni Duriyan Kuwu Tinumpuk, HD Sofah Nasman Kuwu Desa Dadap, Casnita Kuwu Desa Sgeran Kidul, Nuradi Kuwu Desa Limbangan, dan Waryono Kuwu Desa Juntiweden. Sementara Kecamatan Krangkeng yaitu H Rasdawi Kuwu Luwunggesik, H Mino Kuwu Desa Purwajaya, Wasnidi Kuwu Desa Dukuhjati, dan Maderi Kuwu Desa Krangkeng.

 

Untuk wilayah eks Kawedanaan Jatibarang kuwu-kuwu yang dilantik yaitu H Warsono Kuwu Desa Pawidean, H Nartawan Kuwu Desa Jatibarang, Mahpudin Kuwu Lobener Lor, Suroto Kuwu Desa Leuwigede, Makmudi Kuwu Desa Kasmaran, Cecep Kuwu Desa Ujung Jaya, H Sutarjo Kuwu Desa Kongsijaya, Warsan Kuwu Desa Rancasari, Hajiahwati Kuwu Desa Tegalgirang, Ayub Kuwu Desa Mulyasari, Caridi Kuwu Desa Beduyut, Mamet Tarmad Haryanto S Sos Kuwu Desa Rancajawat, Sujono Kuwu Desa Lajer, Jonadi Kuwu Desa Pagedangan, Acim Kuwu Desa Kerticala, Asdam Sunarga Kuwu Desa Mekarsari, Sumana Kuwu Desa Lemahayu, Turmudi Kuwu Desa Tenajar Kidul, Suwanto Kuwu Desa Sukawera, Koni Kuwu Desa Gedangan, Karyadi Kuwu Desa Cadangpinggan, Bori Kuwu Desa Tersana, Hj Herawati Kuwu Desa Tambi Lor, Yitno Kuwu Desa Tugu Kidul, Dukis Suhiro Kuwu Desa Sleman Lor, dan Karnoto S Sos Kuwu Desa Sliyeg Lor.

 

Untuk eks Kawedanaan Losarang yaitu Waskim Sidik Kuwu Jumbleng, Caska Kuwu Desa Pegagan, Arifin Kuwu Desa Losarang, Darnoto Kuwu Desa Krimun, Kaman Kuwu Desa Rajaiyang, Karman Kuwu Desa Santing, Unggul Baniaji Kuwu Desa Cikedung Lor, Akhmad Kuwu Desa Loyang, Sarnudin Mati Geni Kuwu Desa Cibereng, Maman Superman Kuwu Desa Tugu, Warsidin Kuwu Desa Telagasari, Edi Supriadi Kuwu Desa Tempel, Raidi Bin Papung Kuwu Desa Lelea, Sadili Kuwu Desa Tamansari, Wartiah Kuwu Desa Langgengsari, Rastim Kuwu Desa Tunggulpayung, dan Caryono Kuwu Desa Tempel Kulon.

 

Kawedanaan Kandanghaur kuwu-kuwu yang dilantik yaitu Jono Kuwu Desa Soge, Drs T Nasukha Kuwu Desa Karangmulya, Sunardi Kuwu Desa Bulak, Bambang Eko Purnomo Kuwu Desa Pranti, Carlim Kuwu Desa Curul, Nuryasa Kuwu Desa Kertawinangun, Sunaryo Kuwu Desa Sumbon, Mamat Kuwu Desa Sumberjaya, Nasikin Spd Kuwu Desa Sukamelang, Sukerih Kuwu Desa Cipedang, HM Tarjono Kuwu Desa Kertamulya, Kusnadi Kuwu Desa Cipaat, Sobana Kuwu Desa Sidamulya, Sukanda Siswoyo Kuwu Desa Gabuskulon, Wowo Nurwono Kuwu Desa Sekarmulya, Ruslan Kuwu Desa Rancahan, Casmadi Kuwu Desa Rancamulya, dan Suma'i Kuwu Desa Babakanjaya.

 

Sedangkan untuk eks Kawedanaan Haurgeulis yaitu Saki Tatajumana Kuwu Desa Cilandak, H. Solikhin Kuwu Desa Kedungwungu, Kodori Kuwu Desa Wanguk, Tisnaya Kuwu Desa Sumuradem Timar, Sumarih Kuwu Desa Bogor, Rusdi Kuwu Desa Sukra Wetan, Iskandar Kuwu Desa Sukra, Sutarman Kuwu Desa Patrol Lor, H Mukrowi Kuwu Desa Sukahaji, Sayidi Kuwu Desa Arjasari, Hedi Susanto Kuwu Desa Haurkolot, Carsono SH Kuwu Desa Sidadadi, Sunaryo Kuwu Desa Sukajati, Hj Warti Kuwu Desa Sumbermulya, Sukri Kuwu Desa Wanakaya, dan Saca SPd Kuwu Desa Situraja. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

Minggu, 05 Februari 2012

650 CPNS Terima SK PNS

INDRAMAYU 6/2/2011 (www.humasindramayu.com) – Sebanyak 650 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu menerima Surat Keputusan (SK) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penyerahan SK dilakukan secara simbolis oleh Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar, SH. Senin (6/2) dalam suatu apel pagi di Alun-alun Indramayu.

 

Penyerahan SK secara simbolis diserahkan kepada masing-masing golongan, untuk golongan III diserahkan kepada Puryanto ST sebagai Perancang pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu, golongan II diserahkan kepada Dian Rihayani, A.Md, sebagai Operator Komputer pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indramayu, dan golongan I diserahkan kepada Surakman sebagai Peramu Kantor pada RSUD Kabupaten Indramayu.

 

Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar, SH pada kesempatan itu berharap, PNS yang baru saja menerima SK ini diharapkan bisa terus merubah diri untuk meningkatkan kompetensi dirinya demi perkembangan kemajuan pemerintah.

 

Selain itu, PNS juga harus bisa memahami peraturan perundang-undangan kemudian menghayati apa yang ada dalam kandungan peraturan tersebut, kemudian mentaati dan menjalankannya secara hati-hati. Hal lain yang juga penting bagi PNS adalah peningkatan disiplin dan reformasi birokrasi yang harus dijalankan demi pelayanan kepada masyarakat.

 

"Kepada para PNS dihimbau untuk terus belajar dan bekerja lebih baik lagi, berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Taati semua aturan yang berlaku, dan kembangkan budaya saling mengingatkan satu sama lain. Mari kita bersama-sama, bahu-membahu untuk menjadikan Indramayu lebih maju." tegas Bahtiar. (deni/www.humasindramayu.com)

 

  

Rabu, 01 Februari 2012

Korban Puting Beliung Tersenyum Dapatkan Bantuan

JUNTINYUAT 2/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Korban puting beliung di tiga desa di Kecamatan Juntinyuat akhirnya kembali tersenyum, pasalnya mereka kembali mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu. Rabu (1/2) Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah memberikan bantuan berupa beras dan uang tunai kepada warga masyarakat yang rumahnya rusak akibat diterjang angin puting beliung di Desa Juntikedokan, Tinumpuk, dan Lombang.

 

Kunjungan orang nomor satu di Indramayu itu langsung disambut oleh ratusan warga yang begitu antusias dengan kedatangan Bupati Indramayu tersebut. Melihat begitu antusiasnya warga menyambut kedatangannya, Anna Sophanah lantas menyalaminya satu per satu warga masyarakat yang menyambutnya.

 

Kunjungan Anna Sophanah diawali di Desa Juntikedokan, di desa ini Anna Sophanah menanyakan kabar dan keadaan warganya bahkan istri dari Irianto MS Syafiuddin ini ingin menumpang makan disalah satu rumah warga. Namun karena waktu yang tidak mungkin akhirnya rencana tersebut dibatalkan dan langsung menuju ke Desa Tinumpuk untuk kembali melihat secara langsung warga masyarakat yang terkena musibah.

 

Dihadapan warganya, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengharapkan, agar warga masyarakat tetap bersabar dan diberi ketabahan serta lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Musibah puting beliung tersebut bukan hanya terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu saja, namun juga hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan karena perubahan cuaca yang tengah terjadi di Indonesia.

 

Mengenai bantuan yang diberikannya ini, Anna Sophanah berharap agar warga masyarakat bisa menerimanya dengan ikhlas meskipun jumlahnya tidak seberapa. "Jumlah bantuan yang kami berikan memang tidak seberapa, namun ini diharapkan bisa mengurangi beban para korban yang rumahnya rusak." harap Anna. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Bupati Berikan Bantuan Untuk Anak TKW Yang Meninggal Dunia

LOHBENER 1/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Rabu (1/2) memberikan bantuan uang duka sebesar 2,5 juta bagi anak TKW Kuneri (44) warga Desa Legok RT 08/02 Kecamatan Lohbener yang tewas di Kuwait beberapa waktu lalu. Bantuan diterima langsung oleh anaknya Yanto Caryanto dan Putri di kediamannya.

 

Kedatangan Bupati Indramayu tersebut disambut oleh ratusa warga yang telah sejak pagi menanti kehadiran orang nomor satu di Indramayu tersebut. Kemudian bupati melihat-lihat keadaan dan kehidupan keluarga Kuneri yang masih diliputi suasana duka.

 

Dengan berbicara penuh keibuan dan rasa duka yang mendalam Anna Sophanah mencoba memberikan semangat dan motivasi bagi kedua anak tersebut karena Sekarang mereka berdua telah menjadi yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

 

Terhadap Yanto Caryanto (22) yang merupakan anak pertama, Anna Sophanah berharap tetap memiliki semangat untuk menjalani kehidupan dan bisa membimbing adiknya karena dia kini menjadi kepala keluarga di rumah tersebut setelah kepergian orang tuanya.

 

Sementara untuk Putri (18) yang kini masih bersetatus pelajar, bupati juga menginginkan agar pendidikanya terus dilakukan sampai dengan selesai, bahkan bisa dilanjutkan setinggi mungkin. "Untuk biaya pendidikan Putri saya perintahkan kepala UPTD Pendidikan dan Camat untuk berkoordinasi agar sekolahnya bisa sampai dengan selesai, tidak ada alasan untuk DO karena tidak ada dana." tegas Anna Sophanah.

 

Pada kesempatan itu Yanto Caryanto dan Putri menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kedatangan Bupati Indramayu tersebut, dirinya tidak menyangka akan dikunjungi oleh orang nomor satu di daerahnya itu. Meskipun bantuan yang diberikan tidak seberapa, namun bantuan ini benar-benar berarti kehidupan dirinya dan juga adiknya.

 

Kedatangan  Bupati Indramayu ini didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Wawang Irawan, Camat Lohbener Welly Kuswaluyo, dan yang lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 

 

 

Bupati Berikan Bantuan Untuk Anak TKW Yang Meninggal Dunia

LOHBENER 1/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Rabu (1/2) memberikan bantuan uang duka sebesar 2,5 juta bagi anak TKW Kuneri (44) warga Desa Legok RT 08/02 Kecamatan Lohbener yang tewas di Kuwait beberapa waktu lalu. Bantuan diterima langsung oleh anaknya Yanto Caryanto dan Putri di kediamannya.

 

Kedatangan Bupati Indramayu tersebut disambut oleh ratusa warga yang telah sejak pagi menanti kehadiran orang nomor satu di Indramayu tersebut. Kemudian bupati melihat-lihat keadaan dan kehidupan keluarga Kuneri yang masih diliputi suasana duka.

 

Dengan berbicara penuh keibuan dan rasa duka yang mendalam Anna Sophanah mencoba memberikan semangat dan motivasi bagi kedua anak tersebut karena Sekarang mereka berdua telah menjadi yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

 

Terhadap Yanto Caryanto (22) yang merupakan anak pertama, Anna Sophanah berharap tetap memiliki semangat untuk menjalani kehidupan dan bisa membimbing adiknya karena dia kini menjadi kepala keluarga di rumah tersebut setelah kepergian orang tuanya.

 

Sementara untuk Putri (18) yang kini masih bersetatus pelajar, bupati juga menginginkan agar pendidikanya terus dilakukan sampai dengan selesai, bahkan bisa dilanjutkan setinggi mungkin. "Untuk biaya pendidikan Putri saya perintahkan kepala UPTD Pendidikan dan Camat untuk berkoordinasi agar sekolahnya bisa sampai dengan selesai, tidak ada alasan untuk DO karena tidak ada dana." tegas Anna Sophanah.

 

Pada kesempatan itu Yanto Caryanto dan Putri menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan kedatangan Bupati Indramayu tersebut, dirinya tidak menyangka akan dikunjungi oleh orang nomor satu di daerahnya itu. Meskipun bantuan yang diberikan tidak seberapa, namun bantuan ini benar-benar berarti kehidupan dirinya dan juga adiknya.

 

Kedatangan  Bupati Indramayu ini didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Wawang Irawan, Camat Lohbener Welly Kuswaluyo, dan yang lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)