Rabu, 23 Juli 2014

PNS Membandel, Pemkab Siapkan Sanksi Tegas

            INDRAMAYU 24/07/2014 – Pemkab Indramayu menyiapkan sanksi tegas bagi para PNS yang membandel dan tidak mengindahkan ketentuan yang berlaku. PNS di Pemkab Indramayu harus kembali masuk kerja pada tanggal 4 Agustus 2014 mendatang pasca hari libur dan cuti bersama Idul Fitri 1435 hijriyah.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Sekretaris Daerah Ahmad Bahtiar seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, sanksi yang akan diberikan kepada PNS yang tidak masuk kerja pada 4 Agustus mendatang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

            Sesuai dengan PP tersebut,  sanksi yang akan diberikan yakni berupa hukuman disiplin ringan, sedang dan berat. Sementara jenis hukumannya yakni mulai dari teguran lisan, penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemindahan, pembebasan tugas, hingga sanksi terberat berupa pemberhentian.

            "Libur lebaran ini cukup lama hingga mencapai 1 minggu, untuk itu tanggal 4 Agustus nanti maka semua PNS wajib masuk. Kalaupun ada yang ijin harus mendapatkan persetujuan atasan dan ada keterangannya. Nanti kita sesuaikan dengan PP sanksi yang bisa kita berikan," tegas Sekda.

Seperti diketahui, berdasarkan Surat Edaran Sekretariat Daerah nomor 300/1283/Org  Pemkab Indramayu menetapkan hari libur dan cuti bersama Idul Fitri 1435 hijriyah dari tanggal 26 Juli – 3 Agustus 2014. Namun demikian, bagi SKPD atau unit kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat agar tetap siaga memberikan pelayanan. Selanjutnya, untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan kantor, para kepala SKPD agar membuat jadwal piket selama libur dan cuti bersama.

Tindakan berupa sanksi bagi para PNS yang tidak disiplin mendapatkan dukungan dari para PNS itu sendiri. Salah seorang PNS dilingkup Setda Indramayu mengatakan, BKD dan Inspektorat harus bertindak tegas. Jangan membiarkan penyakit tidak disiplin PNS menular ke PNS lainnya. (deni/humasindramayu)

Kartu Pintar Tidak Bedakan Sekolah Negeri dan Swasta

            INDRAMAYU 22/07/2014 – Pemegang Kartu Pintar di Kabupaten Indramayu dijamin pendidikannya. Pemkab Indramayu tidak melakukan dikotomi antara sekolah negeri dan swasta. Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika berbuka puasa bersama di Desa Jayawinangun Kecamatan Kedokanbunder, Senin (21/07/2014).

            Bupati menegaskan, jika siswa pemilik Kartu Pintar tidak bisa diterima di sekolah negeri dan akan sekolah di swasta maka sekolah tersebut harus menerimanya dan membebaskan segala biaya dan keperluan sekolahnya. Pasalnya, Pemkab Indramayu telah menjamin biaya pendidikan sekolah tersebut melalui Dinas Pendidikan.

            "Bagi pemilik Kartu Pintar maka pihak sekolah baik negeri maupun swasta harus melayaninya. Jangan sampai ditolak oleh pihak sekolah karena anak-anak harus tetap mendapatkan ilmu. Saya tidak ingin mendengar ada anak yang tidak sekolah, pokoknya dengan Kartu Pintar maka siswa itu harus dibebaskan dari tanggungan biaya," tegas Bupati yang disambut antusias oleh masyarakat tersebut.

            Sikap tegas bupati itu ditunjukan menyusul adanya dua siswa miskin pemilik Kartu Pintar yakni Sadi warga Desa Jayawinangun dan Indriyani warga Desa Kedokanagung yang keduanya merupakan lulusan SMP PGRI Kedokanbunder yang ingin melanjutkan di SMK NU Kaplongan – Karangampel.

Ketika dinyatakan sudah diterima, kemudian melakukan daftar ulang ternyata siswa itu dimintai bayaran. Padahal siswa itu telah menunjukan  Kartu Pintar namun ditolak oleh panitia. Ditengah kebingungan dan keputusasaan kedua siswa itu selanjutnya mendatangi kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Kedokanbunder dan minta pentunjuk. Akhirnya, oleh kepala UPTD disarankan untuk masuk dan kembali melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kedokanbunder hingga kini.

"Kejadian itu harus mendapatkan perhatian dari semua pihak, jangan sampai siswa miskin dipermainkan dan ditelantarkan pendidikannya. Pokoknya baik negeri dan swasta harus menerima siswa yang ingin sekolah meskipun dengan menunjukan Kartu Pintar karena biaya sekolah anak itu sudah kami jamin," katanya.

Sementara itu dalam testimoninya, baik Sadi maupun Indriyani membenarkan bahwa mereka sebenarnya ingin sekolah di SMK NU Kaplongan dengan memilih kompetensi keahlian yang diinginkannya. Namun hal itu tidak bisa terwujud karena tidak bisa melakukan pembayaran seperti yang diminta oleh pihak sekolah. Namun kini setelah adanya campur tangan dari UPTD Pendidikan Kecamatan Kedokanbunder, kedua siswa itu bisa bersekolah kembali dengan nyaman di SMA Negeri 1 Kedokanbunder. (deni/humasindramayu)

           

Selasa, 22 Juli 2014

Safari Ramadhan Berakhir di Sliyeg

            SLIYEG 22/07/2014 – Kegiatan Safari Ramadhan Bupati Indramayu bersama dengan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Indramayu berakhir di Desa Majasari Kecamatan Sliyeg, Selasa (22/07/2014). Safari Ramadhan tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Bupati Indramayu untuk lebih dekat dengan masyarakatnya.

            Seperti ditempat lainnya, kegiatan Safari Ramadhan digunakan untuk menyampaikan informasi pembangunan dan memberikan bantuan kepada sejumlah elemen masyarakat di daerah tersebut.

            Dihadapan ribuan masyarakat Kecamatan Sliyeg, Balongan, dan Juntinyuat, Bupati Indramayu mengatakan, komitmen untuk terus membangun Kabupaten Indramayu tidak akan memudar sampai dengan akhir masa jabatannya pada tahun 2015 mendatang. Namun demikian pihaknya mengakui masih banyak keinginan masyarakat yang belum terpenuhi.

            "Masa jabatan saya dan wakil bupati hanya tersisa satu tahun lagi, masih banyak program yang belum terlaksana, walaupun memang telah banyak juga program yang telah dilaksanakan. Pada sisa waktu yang ada ini, saya ingin infrastruktur terutama jalan sudah bagus dan sudah di cor, namun tentu saja tidak bisa secara sekaligus karena hal tersebut mengingat kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan yang sangat besar. Selain itu pendidikan dan kesehatan juga menjadi perioritas," tegas bupati.

            Selanjutnya, Bupati Indramayu menyampaikan informasi pembangunan pada tahun 2014 ini. Untuk Kecamatan Sliyeg nilai pembangunan yang digelontorkan mencapai 6.910.112.500, Kecamatan Balongan sebesar 5.266.260.000, dan Kecamatan Juntinyuat sebesar 8.504.574.500.

            Pada kesempatan itu juga Bupati Indramayu menyalurkan bantuan dari Baznas Kabupaten Indramayu yang diperuntukan bagi para orang tua jompo berupa sembako, anak-anak sekolah berupa tas dan seperangkat alat tulis, bantuan modal bagi pelaku usaha kecil, dan bantuan kepada penjaga masjid (marbot). (deni/humasindramayu)

           

Bupati Buka Pasar Murah

Masyarakat Harus Kurangi Sifat Konsumtif

            INDRAMAYU 22/07/2014 – Hari Raya Idul Fitri dan budaya konsumerisme seolah merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dan telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dan juga Indramayu. Namun jika hal itu tidak bisa dihindari maka sebaiknya tingkat konsumsi tidak berlebihan dan wajar-wajar saja serta tidak mencolok yang mengakibatkan kecemburuan social. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka Pasar Murah tingkat Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Alun-Alun Indramayu, Selasa, (22/07/2014).

            Menurut orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Indramayu itu, jika dipandang dari segi ekonomi maka konsumerisme masyarakat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena terjadi transaksi ekonomi diantara kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Namun disisi lain konsumerisme dapat mengakibatkan pola hidup yang berlebihan dan boros dan melupakan prinsip kesederhanaan.

            Akan tetapi menjelang lebaran ini, nampaknya konsumerisme tidak bisa dihindarkan untuk itu masyarakat harus pandai-pandai memilih dan membedakan antara benar-benar menjadi kebutuhan ataukah hanya suatu keinginan.

            "Sebaiknya kebutuhan yang benar-benar primer dan pokok yang harus dibeli pertama kali. Jika hal itu bisa dipenuhi maka bisa memenuhi kebutuhan sampingan lainnya yang tentunya dengan memperhatikan kondisi keuangan yang ada. Jangan sampai mencolok, sebab hal itu bisa menimbulkan kecemburuan social bagi orang-orang yang tidak mampu ataupun tetangga sekitarnya," katanya.

            Bupati melanjutkan, ketika kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok meningkat, maka dapat dipastikan harga-harga kebutuhan pokok itupun meningkat. Hal tersebut tentu saja akan menjadi beban tersendiri bagi masyarakat kurang mampu. "Oleh karena itu, saya atas nama pribadi dan pemerintah, menyambut baik adanya pasar murah hari ini, saya yakin walaupun subsidi yang diberikan tidak terlalu besar, namun akan membantu meringankan beban warga masyarakat kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya.

 

            Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Iding Syafrudin, SE, menjelaskan, peserta Pasar Murah tahun 2014 ini berjumlah 39 stand. Dan bertempat di dua lokasi yakni di Alun-Alun Kabupaten Indramayu yang dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juli 2014 dan bertempat di 31 kecamatan se Kabupaten yang telah dilaksanakan pada tanggal 15-17 Juli 2014. Pasar Murah tersebut menyediakan 20.321 paket.

 

            Pasar Murah tahun 2014 ini juga mengikutsertakan SMA/SMK Negeri yang memiliki kreativitas keekonomian untuk berpartisipasi membuka stand hasil karya kreasi siswa. Juga memperoleh bantuan sembako sebanyak 1000 paket dari Kementrian Koperasi dan UKM. (deni/humasindramayu)



Jumat, 18 Juli 2014

TPID Temukan Barang Rusak dan Buah Mengandung Formalin

            INDRAMAYU 18/07/2014 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali melakukan inspeksi mendadak terhadap barang yang beredar di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil sidak di dua toserba di wilayah kota Indramayu itu ditemukan sejumlah barang yang rusak namun masih di display dan buah impor yang mengandung formalin, inspeksi dilakukan Jum'at pagi (18/07/2014).

            Di Toserba S, anggota TPID yang dipimpin langsung Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Indramayu, Wahidin langsung menyelusuri semua lorong barang yang di display. Ditempat itu ditemukan sejumlah barang yang telah mengalami kerusakan bentuk namun masih dijual. Beberapa barang yang mengalami kerusakan diantaranya, makanan kaleng, kornet, susu segar, dan wafer.

            Selain itu juga ditemukan telur yang masih tercampur dengan kotoran yang masih menempel sehingga kurang bersih. Telur yang tidak dibersihkan ini langsung dijual kepada konsumen. Bersebelahan dengan telur, tim juga menemukan gerai roti yang tidak dilengkapi dengan perangkap serangga, padahal alat perangkap serangga ini mutlak ada untuk produk makanan olahan. Selanjutnya ditemukan juga kompor gas merek Sayota dan Tajimura tidak memiliki sertifikasi SNI sehingga diyakini kualitasnya kurang memuaskan.

            "Barang-barang yang rusak dan tidak memiliki standar SNI ini sebaiknya tidak dijual kepada konsumen karena dikhawatirkan akan berdampak negative. Kompor gas ini diragukan kualitasnya jika digunakan kami takut bisa mengakbitakan kebakaran untuk itu sebaiknya ditarik," tegas Wahidin.

            Selanjutnya tim melakukan inspeksi ke Toserba Y, ditempat ini juga masih ditemukan sejumlah barang yang rusak terutama kemasan yang penyok dan berkarat. Sementara untuk buah impor yang dijual terutama apel merah USA mengandung formalin sebesar 1,0-1,5 miligram/liter, dan jeruk impor dari Australia Afourer mengandung kandungan formalin sebesar 0,6-0,8 miligram/liter.

            "Berdasarkan hasil tes terhadap buah impor apel dan jeruk ternyata mengandung kandungan formalin yang cukup tinggi. Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh. Untuk itu jika dimungkinkan kita akan tarik," tegas Wahidin.

Sertifikasi Halal tidak sesuai

            Pada sidak itu juga ditemukan daging sapi impor dari Australia yang dijual ternyata tidak sesuai dengan sertifikat halal yang dimiliki.  Berdasarkan sertifikat halal yang ditunjukan kode 235 namun kenyataannya daging yang dimiliki di gudang berkode 486.

            "Terhadap daging ini kami minta pihak manajemen untuk mencari sertifikat halal itu karena antara bukti dan sertifikat ternyata berbeda. Jangan sampai konsumen menjadi korban. Keberadaan konsumen saat ini dilindungi oleh undang-undang perlindungan konsumen," kata Wahidin.

            TPID melakukan inspeksi terhadap barang yang beredar di sejumlah toserba itu merupakan upaya untuk melindungi konsumen. Tim yang dilibatkan tersebut terdiri dari Bagian Perekonomian, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Diskopindag, Dinas Perikanan dan Kelautan, dan Badan Ketahanan Pangan Penyuluh Pertanian (BKPP). (deni/humasindramayu)

Kamis, 17 Juli 2014

BPPKB Canangkan Pendataan Keluarga Tahun 2014

            INDRAMAYU 17/07/2014 – Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) melakukan pencanangan pendataan keluarga tahun 2014.  Dengan pendataan keluarga ini diharapkan menghasilkan gambaran secara mikro data seluruh keluarga di Kabupaten Indramayu.

Pencanangan dilakukan Wakil Bupati Indramayu H. Supendi, dalam apel peringatan upacara pengibaran bendera merah putih yang juga sekaligus peringatan Hari Pertasi Kencana ( Pertanian, Koperasi Dan Keluarga Berencana ), Hari Keluarga Nasional, Dan Hari Anti Narkoba Internasional, Kamis (17/07/2014) di Alun-alun Indramayu.

Wakil Bupati Indramayu H. Supendi seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengatakan, pendataan keluarga yang dilakukan BPPKB sangat besar manfaatnya, terutama bagi aparat wilayah setempat, seperti RT/RW, kelurahan dan kecamatan, sehingga mereka bisa mengetahui seberapa besar jumlah keluarga Pra sejahtera dan Sejahtera I dan seterusnya yang ada di wilayahnya.

Manfaat lain yang bisa diambil dari diadakannya pendataan keluarga, selain bisa digunakan sebagai data otentik untuk dasar bagi Keluarga Sejahtera II ke atas dalam rangka ikut berpartisipasi menyejahterakan masyarakat, juga digunakan untuk menghimpun kegiatan gotong-royong masyarakat dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

"Terkait dengan hari keluarga nasional, saya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa sesungguhnya keluarga adalah penentu kualitas bangsa. Keluarga mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang sehat dan sejahtera adalah prasyarat bagi bangsa yang sehat dan sejahtera, dan keluarga yang cerdas adalah landasan bagi bangsa yang cerdas pula, karena dari keluarga-keluarga seperti itulah akan lahir, pemimpin-pemimpin bangsa yang handal yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dimasa mendatang, untuk itu mari kita sukseskan kegiatan pendataan keluarga tahun 2014 ini," tegas wabup.

Sementara itu Kepala BPPKB Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana mengatakan, manfaat dari pendataan keluarga ini adalah penentuan sasaran yang lebih tajam berdasarkan kondisi, potensi dan kebutuhan aktual dari masing-masing keluarga yang ada di setiap tingkatan wilayah. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB dan tingkat pencapaian tahapan Keluarga Sejahtera tiap keluarga di suatu wilayah tertentu. Penentuan bentuk program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dan setiap wilayah tertentu di dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera.

Pendataan keluarga ini akan dilakukan selama tiga bulan yakni Juli, Agustus, dan September serta mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan pendataan yakni petugas KB, Pos KB, PIK Remaja, dan Pramuka Saka Kencana. "Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat untuk memberikan keterangan dan data kepada petugas yang datang ke rumah-rumah sehingga data keluarga secara mikro di Indramayu bisa diketahui," kata Edi. (deni/humasindramayu)


Rabu, 16 Juli 2014

Meski Pedalaman, Cantigi Terus Menggeliat dalam Pembangunan

**Tahun 2014 Anggaran untuk Cantigi 5,5 Miliar

            CANTIGI 17/07/2014 – Meskipun daerah pedalaman dan berada di pesisir pantai namun warga Kecamatan Cantigi terus menunjukan kualitas diri agar sejajar dengan daerah lain. Dengan anggaran yang digelontorkan mencapai 5,5 miliar pembangunan di Kecamatan Cantigi bisa dinikmati oleh warga masyarakatnya.

            Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang disampaikan Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, pasca dioperasionalkannya jembatan Pecuk yang menghubungkan Sindang dan Cantigi, masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat dalam melakukan aktivitasnya tentu saja hal ini akan semakin meningkatkan perekonomian di Kecamatan Cantigi.

            Pada tahun 2014 ini, anggaran pembangunan fisik di Kecamatan Cantigi mencapai 5.548.379.000 anggaran tersebut diperuntukan bagi kegiatan Dinas Bina Marga sebesar 500.000.000, kegiatan Dinas Cipta Karya sebesar 3,764,579,000, kegiatan Dinas PSDA Tamben sebesar 771,000,000,  Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar 134,500,000, Diskopindag sebesar 197.000.000, dan BPPKB sebesar 181,300,000.

            "Dulu Cantigi merupakan daerah yang selalu tertinggal, namun kini predikat itu perlahan mulai pudar seiring dengan keinginan masyarakatnya yang terus ingin membangun bersama dengan pemerintah. Masyarakatnya kini menggeliat untuk mengejar ketertinggalan, insya allah ini akan memabngkitkan Kecamatan Cantigi bisa lebih maju karena dekat dengan kota, pasca adanya jembatan Pecuk." Kata bupati.

            Sementara Camat Cantigi, Edi Kusnaedi mengatakan, meskipun hanya dengan anggaran 5,5 miliar namun anggaran tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan di kecamatan Cantigi. Saat ini telah banyak jalan di Kecamatan Cantigi yang di beton sementara sisanya masih ada yang hotmix namun kondisinya sudah cukup bagus.

            "Selain menyambut baik pembangunan secara fisik, masyarakat Kecamatan Cantigi juga kini terus mengedepankan nuansa religious untuk terus dikembangkan yakni mengoptimalkan zakat ditengah masyarakat. Momentum ramadhan ini bisa dijadikan sebagai tonggak untuk mengoptimalkan zakat tersebut," kata Camat Edi. (deni/humasindramayu)

 


Bupati Bantu Santri yang Terkena Musibah Kebakaran

               INDRAMAYU 16/07/2014 – Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun para santri putri yang yang menempati asrama pondok pesantren I'Anatul Mubtadiin merasa syok pasca musibah kebakaran yang terjadi pada Senin dini hari yang lalu. Untuk mengembalikan psikis dan semangat para santri tersebut Bupati Indramayu memberikan bantuan untuk keperluan para santri itu, Rabu (16/07/2014).

            Dihadapan ratusan santri bupati berharap agar musibah kebakaran yang terjadi tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak agar lebih waspada dan tidak menyepelekan factor keamanan. Apalagai kebakaran ini menghabiskan asrama putri dan membakar pakaian serta buku-buku para santri.

            Pada kesempatan itu Bupati Indramayu menyerahkan bantuan berupa seragam sekolah SD 30 setel, tas sekolah 60 buah, tas sekolah 60 buah, pakaian dalam dan peralatan mandi serta beras 300 kilogram. Bantuan juga diberikan dalam bentuk lauk pauk 20 paket, perlengkapan masak, family kit, dan selimut 50 potong.

            Pengasuh Pondok Pesantren  I'Anatul Mubtadiin KH. Amani Luthfi, S.Sg mengatakan, bantuan ini meskipun sifatnya sementara mudah-mudahan bisa kembali memberikan semangat bagi para santri untuk kembali belajar. Saat ini para santri yang asramanya kebakar harus ditampung di ruang kelas.

            "Ini merupakan ujian dari Allah SWT, bantuan yang diberikan oleh bupati insya allah sangat bermanfaat bagi kami dan para santri kami. Mudah-mudahan proses pe ndidikan dilembaga pesantrennya tidak terganggu," katanya. (deni/humasindramayu)

Selasa, 15 Juli 2014

Masyarakat Tukdana Sambut Pembangunan 5,4 Miliar

            TUKDANA 16/07/2014 – Masyarakat Kecamatan Tukdana memberikan apresiasi terhadap pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 ini. Pasalnya nilai pembangunan fisik di kecamatan tersebut mencapai 5.449.226.000.

            Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Majalengka itu kini terus mengembangkan segala potensi wilayah dan infrastruktur apalagi merupakan daerah terdepan sebagai pintu masuk ke wilayah Indramayu dari selatan.

            Camat Tukdana, Welly Kuswaluyo mengatakan, masyarakat sangat menyambut baik kebijakan yang diprogramkan oleh Bupati Indramayu untuk pembangunan fisik di wilayahnya. Apalagi pada tahun 2014 ini porsi anggaran yang diberikan sangat cukup besar.

            "Program betonisasi jalan kabupaten dan keberpihakan terhadap bidang kesehatan dan pendidikan sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kecamatan Tukdana. Meski demikian masih ada ruas jalan yang belum di beton kami anggap ini hanya masalah waktu saja, karena dengan anggaran yang ada belum bisa untuk memenuhi semua keinginan masyarakat di Kecamatan Tukdana," kata Welly.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan ribuan masyarakat Kecamatan Tukdana, Bangodua, dan Widasari ketika berbuka puasa bersama, Selasa (16/07/2014) seperti yang rilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, dengan anggaran sebesar 5.449.226.000 tersebut Kecamatan Tukdana diharapkan dapat mengembangakan segala potensi yang ada dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakatnya. Hanya saja, diakui bupati, masih banyak aspirasi dan harapan masyarakat yang belum bisa terpenuhi sepenuhnya hal ini karena harus berbagi pembangunan dengan kecamatan-kecamatan lainnya.

            Bupati menambahkan, di Kecamatan Tukdana kegiatan peningkatan dan perbaikan jalan oleh Dinas Bina Marga mencapai 4,536,926,000. Kegiatan tersebut diperuntukan bagi peningkatan jalan Sukaperna – Rancajawat, rehabilitasi jembatan Desa Kerticala dan Sukamulya, rehabilitasi jalan Desa Sukamulya (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Mekarsari (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Karangkerta blok Rancakarang, rehabilitasi jalan Desa Pagedangan blok Dangdur Gorda, rehabilitasi jalan Desa Bodas, rehabilitasi jalan Desa Rancajawat, rehabilitasi jalan Desa Sukaperna (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Tukdana (bangunan penunjang), rehabilitasi jalan Desa Kerticala (bangunan penunjang), dan perbaikan jalan lingkungan pada Desa Kerticala.

            Sementara itu kegiatan lainnya yakni Dinas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan Dan Energi (PSDA Tamben) mencapai 912,300,000 bentuk kegiatannya yakni penanganan saluran desa (Sukamulya dan Mekarsari) wilayah Kecamatan Tukdana, belanja pemeliharaan saluran pendukung program P2WKSS, normalisasi saluran pembuang penarikan, pembuatan TPT saluran pembuang Tilang Kidul, dan normalisasi saluran pembuang Kalenpatri Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana.

            "Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan berdampak positif bagi perkembangan perekonomian di wilayah Tukdana terutama untuk pembangunan jalan dan irigasi," tegas bupati.

            Pada buka puasa bersama tersebut dihadiri juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, kepala SKPD, kuwu, dan ribuan masyarakat setempat. (deni/humasindramayu)

Senin, 14 Juli 2014

15 Mobdin Mantan Pejabat Ditarik

INDRAMAYU 15/07/2014 - Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu menarik 15 mobil dinas (mobdin) yang masih digunakan oleh mantan pejabat Pemkab Indramayu. Puluhan mobil dinas tersebut kini berada di halaman Dinas Keuangan Daerah kabupaten Indramayu. Sebelumnya,  mobil dinas (mobdin)  milik Pemkab Indramayu sangat susah untuk ditarik.

"Mobil dinas yang sempat dipakai mantan pejabat, kini telah diserahkan semuanya. Kita tengah mempersiapkan proses lelang," kata Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Dinas Keuangan Daerah Kabupaten Indramayu, Wita Suwita.

Wita menjelaskan, sebelumnya mobil-mobil tersebut digunakan mantan pejabat meski sifatnya pinjam pakai. Berdasarkan aturan, surat perpanjangan pinjam pakai itu harus diperbaharui dua tahun sekali. Menurutnya, setelah mobdin-mobdin berhasil ditarik dari para mantan pejabat, maka akan dilelang oleh pejabat pelelangan negara dan uangnya masuk ke kas daerah dalam APBD. Selanjutnya, uang tersebut bisa digunakan untuk membelikan mobdin baru bagi SKPD yang belum punya mobdin.

Kondisi mobdin yang sempat digunakan oleh mantan pejabat ternyata banyak yang mengalami penurunan secara fisik. Bagian badan mobil tampak mengalami lecet dan rusak. Selain itu, sejumlah ban mobil juga terihat bocor. Kondisi cat mobil juga terlihat sudah buram, seperti kurang perawatan.

Di tempat terpisah, Direktur Institute Transformasi Sosial (Intras) Agus Somad ST mengungkapkan, Pemkab Indramayu harus lebih tegas dalam penggunaan mobil dinas. Pasalnya, kebutuhan mobdin untuk keperluan pemerintahan juga cukup tinggi.

"Daripada dipakai oleh mantan pejabat, lebih baik digunakan untuk dinas atau instansi yang membutuhkan mobilitas tinggi seperti untuk menunjang penagihan pajak dan potensi pendapatan asli daerah. Penarikan mobdin merupakan langkah yang tepat," kata dia.(deni/humasindramayu)



Jelang Lebaran Perajin Bordir Sukawera Kebanjiran Pesanan

KERTASMAYA 14/07/2014 - Sejumlah perajin industri rumahan bordir di
Desa Sukawera, Kecamatan Kertasemaya, terus memaksimalkan curahan
kerja selama bulan puasa ini. Pesanan konsumen sampai kebutuhan hidup
pekerja bordir membuat intensitas curahan kerja di sentra industri
tersebut meningkat selama bulan ramadan.

Rokhayati Hamzah, seorang pemilik modal industri rumahan bordir di
Desa Sukawera mengatakan, sebagian besar pekerjanya adalah tenaga
kerja lepas. Oleh sebab itu, sebagian besarnya bekerja di rumahnya
masing-masing, alih-alih berkonsentrasi di satu tempat layaknya pabrik

Hal itu juga membawa pengaruh kepada pola pembayaran upah para pekerja
lepas yang diukur berdasarkan tingkat produktivitasnya. "Jumlah
pekerja kami totalnya ada 15 orang. Mereka semua bekerja di rumah
masing-masing. Memang bila puasa tiba, konsumen yang datang ke tempat
ini lebih banyak. Jadi, kuantitas bordir yang dihasilkan juga bisa
meningkat," ujarnya.

Dia menyebutkan, dalam kondisi normal, setiap pekerja mampu untuk
menghasilkan satu buah busana muslim bordir. Sementara dalam situasi
jelang lebaran, jumlah yang dihasilkan rata-rata jadi dua pakaian per
pekerja. Adapun harga busana bordiran yang dijual rata-rata seharga Rp
100-Rp 700 ribu.

Hamzah mengatakan, kuantitas bordir yang dihasilkan oleh pekerjanya
masih tergolong sedikit bila dibandingkan dengan bordiran yang
terdapat di Tasikmalaya. Pasalnya, sebagian besar perajin di Sukawera
masih bekerja secara manual. Sementara di Tasikmalaya, sebagian
besarnya sudah dibantu oleh permesinan yang otomatis.

"Masih terkendala perkakas sebagian besar perajin di sini. Oleh sebab
itu, kami lebih memaksimalkan perkakas yang ada agar kualitas masih
bisa tetap dikejar. Dan memang tujuan utama kami adalah meningkatkan
kualitasnya agar konsumen masih tetap mendatangi tempat ini,"
tuturnya.

Pasar busana bordiran dari tempat Hamzah sebagian besarnya masih
berasal dari wilayah III Cirebon. Ada juga dari luar pulau Jawa, namun
menurut dia, jumlahnya masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan
konsumen yang berasal dari wilayah III Cirebon.

Sementara itu, pemilik modal industri bordir lainnya, Yuiti
mengatakan, salah satu faktor pendongkrak kuantitas bordir yang
dihasilkan dari tempatnya adalah karena kebutuhan pekerja itu sendiri
yang meningkat menjelang lebaran. Pola kerja di tempat Yuiti sama
dengan di tempat Hamzah.

Sebanyak 20 pekerjanya bekerja di rumah masing-masing, dan penghasilan
yang didapat akan tergantung kepada produktivitas pekerja itu sendiri.
"Para pekerja juga ingin beli bermacam-macam kebutuhan ketika puasa
dan menjelang lebaran. Mereka akan meningkatkan curahan kerjanya. Ada
yang sampai lembur untuk mendapatkan penghasilan ekstra," ujarnya.

Dia mengatakan, seluruh pekerjanya mengambil pekerjaan membordir
sebagai sampingan. Ada di antara pekerjanya yang pada siang hari
bekerja di sawah, kemudian malam harinya mengerjakan pesanan bordir.
"Saya memberikan modal berupa benang serta rancangan gambar yang
dibuat oleh anak saya. Mereka tinggal mengerjakannya saja dengan
mengikuti pola dan peralatan yang sudah disediakan," ujar perempuan
yang telah memulai usaha bordir semenjak era 1980 akhir ini.
(MA/deni/humasindramayu)

Minggu, 13 Juli 2014

Bupati : Masyarakat Jangan Terpancing Provokasi

LELEA 14/07/2014 – Saling klaim kemenangan antara pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden pasca pemilihan umum Presiden dan Wakil
Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 lalu dikhawatirkan menimbulkan
konflik horizontal ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu Bupati
Indramayu Hj. Anna Sophanah mengingatkan kepada seluruh masyarakat
Indramayu untuk tidak terpancing dengan aksi provokatif yang dilakukan
oleh provokator.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu ketika berbuka puasa bersama
dengan ratusan warga dari Kecamatan Losarang, Lelea, Cikedung, dan
Terisi yang bertempat di Kantor Kuwu Desa Nunuk Kecamatan Lelea, Sabtu
(12/07/2014).
"Masyarakat sudah menyaksikan di media elektronik, kalau lihat tv
yang satu maka calon yang menang adalah nomor satu, sementara lihat tv
lain yang menang nomor dua, terus terang ini membuat bingung
masyarakat maka jika ini dibiarkan maka menimbulkan keresahan. Untuk
itu kita tunggu hasil resmi dari KPU pada tanggal 22 Juli mendatang
karena itu merupakan produk hukum resmi. Saya tegaskan masyarakat
Indramayu tidak boleh terprovokasi oleh pihak-pihak yang membuat keruh
suasana Indramayu," tegas bupati.
Bupati menambahkan, saat ini pasca pemilihan umum legilatif pada 22
April dan pemilu presiden 9 Juli kemarin, kondisi wilayah Kabupaten
Indramayu cukup kondusif. Meskipun pendukung dari kedua pasangan calon
presiden tersebut terus melakukan psywar namun masyarakat Indramayu
tidak terpengaruh.
"Saat ini memang perang opini terus dilakukan oleh para pendukung
calon presiden diberbagai media termasuk media social yang masih
sangat ramai. Namun demikian masyarakat Indramayu tetap menjaga
kondusivitas daerahnya. Akan tetapi jika ada pihak yang memprovokasi,
maka aparat keamanan baik TNI dan Kepolisian siap mengambil tindakan
tegas." Katanya.
Sementara itu apresiasi keamanan di Kabupaten Indramayu yang cukup
kondusif itu diaprsiasi oleh Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen TNI
Dedi Kusnadi Thamim yang langsung mendatangi Bupati Indramayu untuk
menyampaikan terima kasih akhir pecan kemarin.
"Selama ini Indramayu termasuk daerah yang cukup kondusif. Tolong
jangan dinodai oleh hal-hal yang sepele. Kepada tim sukses maupun
elemen masyarakat, marilah kita sama-sama tunggu hasil penghitungan
KPU yang dilaksanakan 22 Juli nanti. Semua pihak harus menerima apapun
hasil pengumuman dari KPU karena itu merupakan produk hukum resmi.
Bersama dengan Kepolisian kami tindak tegas jika ada upaya yang akan
merusak Indramayu," tegas Pangdam yang diamini Dandim dan Kapolres
ini. (deni/humasindramayu)

Jumat, 11 Juli 2014

Panglima Setujui Aset TNI menjadi RTH

INDRAMAYU 11/07/2014 – Panglima Daerah Militer III Siliwangi
menyetujui tanah dan asset TNI yang ada di Indramayu dijadikan sebagai
ruang terbuka hijau (RTH) oleh Pemkab Indramayu. Dengan berubah fungsi
menjadi RTH maka manfaatnya akan banyak dinikmati oleh masyarakat
banyak.
Menurut Pangdam III Siliwangi, Mayjen. Dedi Kusnadi ketika bertemu
dengan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Jum'at (11/07/2014)
keinginan Pemkab Indramayu tersebut telah mendapatkan persetujuan
Panglima TNI bahwa asset TNI akan ditukar guling oleh Pemkab
Indramayu.
Aset tanah TNI yang akan dijadikan ruang terbuka hijau yakni komplek
TNI yang berada di Jalan Siliwangi belakang Kantor PLN hingga
perbatasan dengan Kantor Pos seluas 2 hektar. Tanah tersebut saat ini
masih ditempati oleh purnawirawan TNI dan keluarganya sekitar 17 kk.
Keinginan Pemkab Indramayu dan TNI untuk menjadikan tempat itu
sebagai RTH nampaknya kurang berjalan mulus. Pasalnya asset tanah TNI
tersebut telah berertifikat dan dimiliki oleh seseorang warga
keturunan yang berdomisili di Bandung, padahal status tanah tersebut
sampai dengan saat ini masih tercatat sebagai tanah TNI atau tanah
negara.
"Saat ini kami tengah selidiki keluarnya sertifikat tanah ini, apa
alasannya BPN mengeluarkan sertifikat tanah ini pada tahun 1992.
Padahal tanah ini awalnya merupakan tanah yang dijadikan sebagai
markas TNI. Penggunaan tanah ini untuk dijadikan sebagai RTH sudah
mendapatkan ijin dari Panglima TNI," tegas Pangdam.
Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, rencana
tukar guling tanah TNI tersebut merupakan kelanjutan dari pengembangan
bantaran Kali Cimanuk. Saat ini jika proses pmabngunan bantara Cimanuk
dan PKL sudah beres maka selanjutnya disediakan RTH ditengah-tengah
kota Indramayu maka yang menjadi titik lokasinya adalah eks Kantor
Kodim lama yang berada di Jalan Siliwangi.
Sedangkan salah satu tokoh Indramayu yang mengetahui kronologis dan
perjalanan tanah TNI tersebut yakni DR. Irianto MS. Syafiuddin
berharap rencana tersebut tidak menimbulkan konflik. Pemkab Indramayu
dan TNI harus mendapatkan solusi tepat terutama untuk para penghuni
yang telah mendiami lokasi tersebut.
"Dulu ketika saya kecil, lokasi ini merupakan tempat bermain saya dan
disini merupakan markas tentara yang sangat disegani. Kini setelah
markas Kodim dipindah ke lokasi yang baru tempat ini menjadi tempat
tinggal oleh para purnawirawan TNI dan keluarganya," kata Yance.
(deni/humasindramayu)

Pembangunan Jabangmaya Capai 21,9 Miliar

KERTASMAYA 11/07/2014 – Pelaksanaan pembangunan fisik di Kecamatan
Jatibarang, Sukagumiwang, dan Kertasmaya (Jabangmaya) pada tahun 2014
ini mencapai 21,9 miliar. Anggaran tersebut disebar dalam berbagai
kegiatan dan dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur sesuai
dengan keinginan masyarakat setempat. Hal itu ditegaskan Bupati
Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menyampaikan sambutan di acara Buka
Puasa Bersama bersama dengan unsur masyarakat di Desa Tegalwirangrong
Kecamatan Kertasmaya, Jum'at (11/07/2014).
Seperti yang disampaikan Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu,
untuk Kecamatan Kertasmaya pada tahun ini anggaran yang digelontorkan
mencapai 5,401,835,000. Anggaran tersebut terdiri dari kegiatan Dinas
Bina Marga sebesar 4,220,635,000, Dinas Cipta Karya sebesar
160,000,000, Dinas PSDA Tamben sebesar 812,400,000, Dinas Kebersihan
dan Pertamanan sebesar 29,500,000, dan Badan Pemberdayaan Perembuan
dan Keluarga Berencana sebesar 179,300,000.
Sementara itu untuk daerah langganan juara MTQ yakni Kecamatan
Sukagumiwang kegiatan pembangunan fisik pada tahun 2014 mencapai
5,871,929,000. Anggaran itu diperuntukan untuk kegiatan Dinas Bina
Marga sebesar 1,001,812,000, Dinas Cipta Karya sebesar 50,000,000,
Dinas PSDA Tamben sebesar 90,000,000 Dinas Pendidikan sebesar
456,000,000, Diskopindag sebesar 3,674,117,000, dan Kegiatan Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPP) sebesar 600,000,000.
Sedangkan untuk Kecamatan Jatibarang anggaran yang digelontorkan
mencapai 10,662,051,000. Anggaran tersebut diperuntukan bagi kegiatan
Dinas Marga sebesar 5,831,951,000 Dinas Cipta Karya sebesar
960,000,000 PSDA Tamben sebesar 3,182,100,000 Dinas Kebersihan dan
Pertamanan sebesar 157,000,000 Diskopindag sebesar 181,000,000 dan
Dinas Kesehatan sebesar 350,000,000
Bupati menambahkan, anggaran yang tersebar di berbagai kecamatan
tersebut merupakan representasi dari aspirasi yang masuk ke Pemerintah
Kabupaten Indramayu. Dirinya menyadari masih banyak sekali keinginan
masyarakat terkait pembnagunan yang diusulkan namun masih belum
terealisasi. Hal ini karena kurung tersedianya dana dalam APBD untuk
membiayai semua pembangunan yang diinginkan masyarakat Indramayu.
"Saat ini dengan APBD 2,4 triliun banyak masyarakat yang berharap
banyak agar pembangunan bisa berjalan semuanya, namun ketika
direalisasikan anggaran sebesar itu masih sangat kurang untuk memebuhi
semua keinginan masyarakat. Sehingga pembnagunan yang nilanya sangat
besar maka tidak bisa dilakukan secara sekaligus, namun harus
dilakukan setiap tahun secara bertahap," kata bupati.
Kegiatan buka puasa bersama tersebut kembali dilakukan oleh Bupati
Indramayu bersama dengan Muspida dan para kepala SKPD pasca libur
karena Pemilu Presiden. Masyarakat di tiga kecamatan itu menyabut
hangat kedatangan orang nomor satu di Indramayu tersebut yang datang
bersama dengan suaminya DR. Irianto MS. Syafiuddin.
(deni/humasindramayu)

Selasa, 08 Juli 2014

TPID Awasi Harga Jelang Lebaran

*** Stok Daging Melimpah, Kenaikan Harga Hanya 5 Persen

            INDRAMAYU 08/07/2014 – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Indramayu mengawasi peredaran barang dan harga yang terjadi di pasaran. Akan tetapi, meskipun berbagai bahan kebutuhan memiliki stok yang melimpah, namun kenaikan harga hanya mengalami kenaikan sebesar 5 persen.

            Kepastian ketersediaan stok berbagai kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Indramayu itu didapatkan berdasarkan hasil pantauan TPID di Pasar Baru Indramayu dan Pasar Bangkir, Selasa (08/07/2014).

            Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu sebagai Koordinator TPID, Iding Syafrudin, SE, M.Si seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring ini bisa dijadikan sebagai bahan pijakan dan perkiraan harga menjelang lebaran nanti. Untuk daging sapi yang semula 95.000 per kg, kini mengalami kenaikan sebesar 100.000,- meskipun mengalami kenaikan namun stok daging sapi masih cukup melimpah. Sementara daging ayam di Pasar Baru Indramayu yang semula 30.000 kini menjadi 35.000. sedangkan di Pasar Bangkir daging ayam justru mengalami penurunan dari semula 30.000 kini menjadi 28.000 per kilogram.

            Iding menambahkan, stok yang juga mengalami surplus yakni beras. Persediaan beras disejumlah pedagang cukup melimpah, hal ini dikarenakan banyak petani yang melepas persedian beras dipasaran karena menjelang lebaran. Jika sebelumnya beras rata-rata 9.080 kini turun menjadi 8.000 per kilogram beras diperkirakan akan kembali naik beberapa hari menjelang lebaran karena banyaknya kebutuhan untuk membayar zakat.

            Untuk telor juga mengalami kenaikan, telor ayam broiler dari semula 16,700 kini menjadi 20.000 per kilogram, sedangkan telor ayam kampung yang semula 2.000 mengalami kenaikan 500 menjadi 2.500 per butir. Kenaikan harga juga terjadi disejumlah sayur mayor.

            TPID bekerja keras untuk mengendalikan laju inflasi menjelang lebaran saat ini, beberapa langkah strategis untuk bahan pengendalian inflasi daerah yakni diarahkan pada tercapainya 4 K yaitu : Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan Komunikasi ekspetasi.

            TPID Kabupaten Indramayu yang melakukan pengawasan harga tersebut terdiri dari Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Bagian Perekonomian. (deni/humasindramayu)

Kamis, 03 Juli 2014

Masyarakat Jaga Kondusifitas Jelang Pilpres

 

GANTAR 2/7/2014 – Mengakhiri rangkaian Safari Ramadan 1435 Hijriyah di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat, Bupati Hj Anna Sophanah melakukan kunjungan ke Desa Gantar, Kecamatan Gantar, Rabu (2/6).

 

Bupati Hj Anna Sophanah tidak datang sendirian, dalam kunjungan tersebut ikut mendampingi Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi, ketua DPRD Drs H Abdul Rozak Muslim SH MSi, Dandim 0616/Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto SMn, Kajari, perwakilan Polres Indramayu, Ketua TP PKK Indramayu Hj Nani Indriyani Supendi, serta para kepala OPD.

 

Safari Ramadan hari keempat bulan puasa tersebut juga ikut dihadiri tokoh masyarakat Kabupaten Indramayu yang juga ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance).

 

Kedatangan rombongan disambut Camat Gantar, Drs Asep Mahmud, Camat Hauargeulis, Drs Asep Kusdianti MSi, Camat Anjatan Mulya Sedjati SE beserta para unsur Muspika, para kepala UPTD/B dan Kuwu.

 

Dalam acara yang dihadiri ribuan umat Islam dari Kecamatan Gantar, Haurgeulis dan Anjatan itu, Bupati Hj Anna Sophana mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menjaga kondusifitas daerah menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 yang dibarengi Bulan suci Ramadan.

 

Pasalnya, menjelang puncak tahapan Pilpres yang tinggal sepekan lagi, diprediksi rentan terjadinya gesekan akibat perbedaan pilihan dan pandangan politik masyarakat.

 

"Saya berharap agar Pilpres berlangsung kondusif tanpa gangguan keamanan dan ketertiban. Jangan ada aksi kekerasan dan jangan nodai bulan suci Ramadan saat Pilpres. Saya yakin semua pihak sudah dewasa sehingga dapat memahami makna pesta demokrasi yang sebenarnya," kata Bupati Hj Anna Sophanah.

 

Orang nomor satu dijajaran Pemkab Indramayu inipun memberikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat Gantar, Haurgeulis dan Anjatan yang mampu menjaga keamanan dan ketertiban saat pelaksanaan tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) beberapa waktu lalu.

 

Karena itu, dirinya berharap agar suasana kondusif di Pileg bisa terulang lagi pada Pilpres. "Mudah-mudahan suasana kondusif dapat terus terjaga pada pelaksanaan pemilu-pemilu berikutnya," ujar Bupati Anna Sophanah yang dalam kesempatan itu juga menyerahkan dana pembangunan kepada desa berprestasi, bantuan bagi takmir masjid serta peralatan sekolah bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

 

Menyikapi hal itu, Camat Gantar Drs Asep Mahmud menyatakan kesiapannya untuk selalu menjaga wilayah tugasnya terbebas dari gangguan kamtibmas.

 

Bersama elemen masyarakat, jajaran TNI dan Polri, pihaknya akan terus melakukan koordinasi untuk mendeteksi secara dini terhadap segala bentuk gangguan yang berpotensi memecah belah persatuan masyarakat khususnya di Kecamatan Gantar dan sekitarnya.

 

"Untuk menghindari terjadinya konflik saat Pilpres diperlukan kerjasama semua pihak terutama seluruh elemen masyarakat. Kita akan terus berkordinasi agar kondusifitas wilayah terjaga," tegas Asep Mahmud yang juga Ketua PAC GM FKPPI Kabupaten Indramayu ini. (deni/humasindramayu)

 

 

23 Desa Diguyur Bonus

 

BONGAS 1/7/2014 – Sebanyak 23 desa di Kecamatan Bongas, Gabus Wetan dan Kroya diguyur bonus dari Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah.  Bonus berupa bantuan dana peningkatan pembangunan infrastruktur desa masing-masing senilai ratusan juta rupiah tersebut diserahkan langsung Bupati Anna Sophanah kepada para Kuwu berprestasi saat silaturahmi Safari Ramadan 1435 Hijriyah di halaman Masjid Jami Baitus Salam Desa/Kecamatan Bongas, Selasa (1/7).  

 

Ditempat yang sama, orang nomor satu dijajaran Pemkab Indramayu ini juga mengucurkan bantuan berupa proyek pembangunan sebesar Rp20,3 miliar untuk Kecamatan Bongas, Rp25 miliar bagi Kecamatan Gabus Wetand an Rp18 miliar kepada Kecamatan Kroya.

 

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi, ketua DPRD Drs H Abdul Rozak Muslim SH MSi, Dandim 0616/Indramayu, Letkol CPN Asyik Rudianto SMn, Kajari, perwakilan Polres Indramayu, Ketua TP PKK Indramayu Hj Nani Indriyani Supendi, serta para kepala OPD.

 

Ikut pula Camat Bongas, H Moh Iskak Iskandar SSos, MM, Camat Gabus Wetan Dulyono SSos, MSi, Camat Kroya Drs H Akhmad MSi beserta para unsur Muspika, para kepala UPTD/B dan Kuwu.

 

Safari Ramadan hari ketiga bulan puasa tersebut juga dihadiri tokoh masyarakat Kabupaten Indramayu yang juga ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance).

 

"Tentu bantuan ini masih jauh dari harapan serta keinginan masyarakat. Namun dengan semangat dan kerja keras kita bersama, saya yakin pada sisa waktu satu tahun kedepan, harapan itu dapat kita wujudkan bersama," kata Bupati Anna.

 

Diakuinya, menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati Indramayu, masih banyak infrastruktur yang harus diperbaiki. Tetapi, meski dengan APBD yang sudah melampaui angka Rp2,4 triliun, nyatanya masih belum sebanding dengan kebutuhan untuk membangun.

 

Karena itu, pihaknya membuat skala prioritas pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat, contohnya adalah perbaikan jalan rusak. "Pembangunan jalan beton menjadi prioritas karena akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan alhamdulillah sampai tahun 2014 ini, dari panjang jalan kabupaten 864 kilometer, sudah lebih 50 persennya dibeton, sisanya akan terus dilanjutkan," terangnya.

 

Selain itu peningkatan derajat kesehatan serta pendidikan masyarakat menjadi prioritas tersendiri dari Pemkab Indramayu melalui penyebaran Kartu Sehat dan Kartu Pintar (Kasep).

 

"Dengan adanya Kasep ini, saya tidak ingin lagi mendengar ada anak-anak yang putus sekolah serta warga yang tidak bisa berobat. Karena semuanya telah ditanggung oleh Pemkab Indramayu," tegasnya.

 

Sebelumnya, Camat Bongas, H Moh Iskak Iskandar SSos, MM menyampaikan rasa suka cita masyarakatnya serta komitmen untuk mensukseskan visi Indramayu Remaja.

 

"Kami akan selalu mendukung kebijakan Bupati dan meminta agar terus melanjutkan pembangunan betonisasi jalan khususnya diwilayah Kecamatan Bongas, Gabus Wetan dan Kroya," ucap dia. (deni/humasindramayu)

 

 

 

Selasa, 01 Juli 2014

Laporan Keuangan Daerah Sudah Akuntable

            INDRAMAYU 01/07/2014 – Laporan Keuangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu selama ini dinilai cukup akuntable. Sebagai bentuk akuntabilitas dari laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Indramayu tahun anggaran 2013 tersebut terlebih dahulu dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).

            Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika memberikan pendapat akhir bupati pada rapat paripurna DPRD dengan agenda penyampaian nota pendapat badan anggaran terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2013, Selasa (01/07/2014).

            Seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Indramayu kepada DPRD pada setiap tahun anggaran adalah merupakan laporan atas pelaksanaan pencapaian kinerja yang didasarkan pada rencana kebijakan umum anggaran. Selain itu juga merupakan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Indramayu terhadap pelaksanaan keuangan di daerah pada setiap satu tahun anggaran.

            Bupati menambahkan, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD juga merupakan bukti adanya mekanisme  control dan prosedur akuntabilitas pelaksanaan keuangan daerah diperhadapkan dengan pencapaian yang telah dilakukan. Juga sebagai pertanggungjawaban atas tugas dan kewajiban yang diamanatkan masyarakat kepada kepala daerah yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat melalui DPRD.

            Dalam rapat paripurna tersebut, DPRD Indramayu menyetujui laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2013 setelah sebelumnya melalui berbagai tahapan. Selanjutnya persetujuan DPRD tersebut ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Indramayu tahun 2013. (deni/humasindramayu)