Senin, 28 Oktober 2013

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85

Bupati : Pemuda Harus Inspiratif, Kreatif, dan Kerja Keras

 

INDRAMAYU 28/10.2013 - Pemuda Indonesia sekarang ini adalah generasi pemuda yang memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang tinggi. Pemuda Indonesia haruslah menjadi pemuda yang inspiratif, selalu kreatif berpikir serta terus berusaha dan bekerja keras meraih prestasi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Hal itu ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menjadi Inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013 yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, Senin (28/10).

Menurut bupati, seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengungkapkan, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam peringatan sumpah pemuda hendaknya menjadi pegangan hidup bagi pemuda Indonesia agar dapat mengentaskan dirinya menghadapi berbagai permasalahan dengan cara-cara yang lembut, ramah, dan santun sekaligus memperlihatkan kinerja kecendikiaan, kecerdasan, imajinatif, penuh inspirasi, bermutu tinggi, dan berprestasi.

Hal yang pasti adalah bahwa semangat dan jiwa sumpah pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda Indonesia dalam percaturan global. Tunjukkan segenap kemampuan yang dimiliki dengan tidak meninggalkan keramahan dan kesantuan serta raih prestasi menuju kemapanan diri.

"Pemuda Indonesia sekarang ini adalah generasi pemuda yang memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang tinggi. Pemuda Indonesia haruslah menjadi pemuda yang inspiratif, selalu kreatif berpikir serta terus berusaha dan bekerja keras meraih prestasi sesuai dengan bidangnya masing-masing," katanya.

Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Korps Pegawai Republik Indonesia dalam menjalankan tugas pemerintahan  selama ini. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat anggota Korpri harus terus menanamkan niat untuk tetap mempertahankan dedikasi dan pengabdian dengan meningkatkan kinerja dan prestasi kerja karena  pada prinsipnya tugas abdi negara adalah melayani masyarakat.

"Maju mundurnya jalannya roda pemerintahan salah satunya ditentukan oleh keberadaan Korps Pegawai Republik Indonesia. Kompetensi, etos kerja, loyalitas, dedikasi, dan pengabdian adalah hal yang mutlak ada dalam diri pegawai. Dengan pegawai yang memiliki kompetensi di bidangnya, etos kerja yang tinggi, loyalitas terhadap pimpinan dan aturan, dedikasi yang tinggi dalam bekerja, serta pengabdian yang tulus tanpa pamrih untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat diharapkan roda pemerintahan dan pembangunan di suatu daerah akan dapat berjalan dan memperoleh hasil yang maksimal sebagaimana yang diharapkan," tegas bupati.

Pada peringatan Sumpah Pemuda ke-85 tahun ini tema yang diangkat yakni "Dengan Sumpah Pemuda, Kita Wujudkan Pemuda yang Santun, Cerdas, Inspiratif, dan Berprestasi". Tema tersebut membawa pesan bahwa pemuda Indonesia adalah generasi pemuda yang tetap memelihara dan menjunjung tinggi budaya ketimuran yang penuh kesantunan ditengah berbagai perubahan nilai moral dan sosial yang melanda dunia. Pada upacara tersebut diisi pula dengan penyerahan SK Pensiun bagi para PNS yang telah memasuki masa purna tugas di Pemkab Indramayu. (deni/humasindramayu)

 

 

Kamis, 24 Oktober 2013

Luncurkan Kasep, Pemkab Indramayu Validasi Data Warga Miskin

 

Luncurkan Kasep, Pemkab Indramayu Validasi Data Warga Miskin

 

 

            INDRAMAYU 24/10/2013 – Menjelang diberlakukannya program Kasep pada tanggal 1 Januari 2014 mendatang, Pemkab Indramayu terus melakukan persiapan agar program tersebut dapat berjalan dan dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Berbagai persiapan terus dilakukan salah satunya dengan menggelar Sosialisasi bagi para kepala UPTD Puskesmas dan para camat se Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Kamis (24/10).

            Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengungkapkan, berbagai persiapan terus dilakukan agar pada 1 Januari 2014 mendatang program tersebut bisa dijalankan. Saat ini yang menjadi perhatian serius Pemkab Indramayu yakni verivikasi data warga miskin agar benar-benar akurat dan tidak ada warga yang benar-benar miskin tidak tercover dari program tersebut.

            "Saat ini kami memiliki waktu 1 bulan untuk verivikasi warga miskin di Indramayu, data ini benar-benar kami butuhkan agar tidak ada waga miskin yang terlewat dari program ini, saya perintahkan camat dan kuwu untuk melakukan verivikasi ini dengan sebaik mungkin dan benar-benar riil merupakan warga miskin. Jika ada ada orang kaya yang terdata itu tidak masalah, namun jika ada orang miskin yang tidak terdata ini akan menimbulkan masalah, untuk itu pada tanggal 22 November hasil verivikasi dan validasi sudah masuk ke Dinas Kesehatan, " tegas Supendi.

            Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dr. Dedi Rohendi, MARS mengatakan, saat ini di Kabupaten Indramayu terdapat warga miskin sebanyak 864.930 jiwa yang telah tercover di Jamkesmas sementara sebanyak 36.709 jiwa tidak tercover di Jamkesmas dan SKTM. Jumlah inilah yang akan menjadi peserta kartu Kasep.

Pelayanan bagi masyarakat pemegang kartu Kasep ini sementara hanya akan berlaku hanya di RSUD Indramayu, RSUD M.A. Sentot Patrol, RS Bhayangkara, RS Gunungjati, RS Hasan Sadikin, RS Cicendo, Rumah Sakit Jiwa, dan RS Marzoeki Bogor. Namun kedepan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah sakit yang kerjasama dengan Pemkab Indramayu akan bertambah.

Dedi menambahkan, berdasarkan evaluasi pelayanan SKTM di Indramayu jika dilihat aspek kepesertaan, ternyata hampir  50 % SKTM yang dilayani tidak terdapat  dalam data base (Padahal data base yang digunakan masih data base Tahun 2010, yaitu sebanyak 195.013 jiwa). Anggaran yang disediakan selalu kurang dan setiap tahun selalu ada peningkatan penggunaan anggaran (Setiap Tahun kurang lebih  Rp. 20 milyar digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan bagi SKTM). Kemudian, pada beberapa kasus, diperoleh fakta bahwa ada perantara (calo) yang mengurus SKTM padahal pasien tersebut tidak masuk kriteria miskin. Akiba hal tersebut maka ruang perawatan kelas III di Rumah Sakit selalu penuh. (deni/humasindramayu)

 

 

Rabu, 23 Oktober 2013

Sukagumiwang Empat Kali Sabet Juara Umum

Sukagumiwang Empat Kali Sabet Juara Umum

 

HAURGEULIS 24/10/2013 – Kafilah Kecamatan Sukagumiwang tampil superior. Pada penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Indramayu ke-45 di Kecamatan Haurgeulis yang resmi ditutup tadi malam, Rabu (23/10), mereka kembali meraih gelar terbaik sebagai Juara Umum. Ini adalah prestasi yang keempat kalinya diraih daerah pemekaran dari Kecamatan Kertasemaya tersebut diajang MTQ secara berturut-turut sejak tahun 2009.

Penyerahan supremasi tertinggi berupa piala bergilir, diserahkan langsung Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah kepada Camat Sukagumiwang, Supriyono S.Sos, MSi saat acara pembagian hadiah bertempat di alun-alun Kecamatan Haurgeulis.

Sebagai bentuk apresiasi kepada juara umum, orang nomor satu dijajaran Pemkab Indramayu yang tadi malam merayakan hari jadinya ke-53 tahun itu, juga mengguyur hadiah dua perjalanan umroh kepada kontingen Kecamatan Sukagumiwang. Hadiah piala dan uang pembinaan, juga diberikan para juara dimasing-masing cabang lomba.

Kendati sempat diguyur hujan deras, acara penutupan berlangsung semarak. Ribuan orang ikut hadir bersama dengan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, jajaran kantor Kemenag Indramayu, pengurus LPTQ, para Camat, Kuwu serta para kafilah dari 31 kecamatan.

Dalam sambutannya, Bupati Anna Sophanah mengucapkan selamat kepada para kafilah yang telah berhasil meraih predikat terbaik pada MTQ ke-45 kali ini. Khusus kepada Kecamatan Sukagumiwang, pihaknya berpesan semoga dapat mempertahankan prestasi yang telah diperoleh dan dapat dijadikan teladan bagi kecamatan lainnya dalam melakukan pembinaan dan pengembangan para kafilahnya.

"Patut disadari bahwa keberhasilan meraih sukses, hendaknya bukan untuk takabur atau berbangga diri. Tetapi keberhasilan semata-mata merupakan amanah yang harus dipelihara dengan sikap tawadu dan penuh tanggungjawab," kata dia.

Sebaliknya, kepada kafilah yang belum berhasil jangan berkecil hati. Tetapi jadikan sebagai pembangkit dalam memacu peningkatan kualitas kemampuan dimasa mendatang. Serta yakin bahwasanya kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda.

Dipaparkan Bupati Anna Sophanah, MTQ yang diselenggarakan secara berkelanjutan setiap tahun ini memiliki arti penting dan strategis. Antara lain sebagai syiar Islam, memacu umat Islam kearah pendalaman arti serta makna yang terkandung dalam kitab suci Al-qur'an.

Sementara itu, berdasarkan hasil keputusan koordinator dewan hakim MTQ ke-45, nomor: 01/DH-MTQ/X/2013 tentang penetapan pemenang yang dibacakan ketua Drs KH Ahmad Mufidz, juara kedua diraih kafilah Kecamatan Terisi dengan nilai 33. Sedangkan juara ketiga direbut kafilah dari Kecamatan Kertasemaya dengan nilai 22.

Sementara Kecamatan Haurgeulis selaku tuan rumah, berada di papan atas dengan nilai 8 bersama 11 kecamatan lainnya. Untuk papan bawah diduduki Kecamatan Bangodua, Pasekan dan Kandanghaur dengan nilai 0. (deni/humasindramayu)

 

 

 

Selasa, 22 Oktober 2013

Enam Orang Raih Predikat RT Teladan

 

INDRAMAYU 23/10/2013 - Sebagai upaya untuk mensukseskan visi Indramayu Remaja, Dewan Pimpinan Daerah Forum Komunikasi RT/RW Kabupaten Indramayu (DPD Fokorgaki) telah menyelenggarakan pemilihan ketua RT teladan Kabupaten Indramayu tahun 2013. Maka terpilih 6 (enam) orang RT yang dinyatakan sebagai RT teladan tahun 2013.

Keenam orang RT teladan yakni A. Kadnawi, S.Pd ketua RT 03 RW 11 Gang 7 utara Desa/Kecamatan Karangampel (juara I), Tamino, S.Pd ketua RT 11 RW 11 Blok Purworejo Desa Temiyangsari Kecamatan Kroya (juara II), Moh Thobiin ketua RT 07 RW 04 Blok Karang Moncol Desa Pengauban Kecamatan Lelea (juara III), Jumakir ketua RT 19 RW 05 BTN Balongan Pratama Blok D2 No.12 Desa Tegalurung Kecamatan Balongan (harapan I), selanjutnya Heri Sunaryo ketua RT 28 RW 04 Blok Rengas Desa Jatibarang Baru Kecamatan Jatibarang (harapan II), dan Suhronudin ketua RT 06 RW 02 Blok Rawad Desa Panyingkiran Kidul Kecamatan Cantigi (harapan III).

Ketua DPD Fokorgaki Drs. Agus Suprapto mengungkapkan, proses pemilihan ketua RT teladan Kabupaten Indramayu tahun 2013 ini dimulai sejak bulan Mei melalui seleksi pemilihan tingkat kecamatan dan berakhir pada awal Oktober yang bersamaan dengan HUT Indramayu ke 486.

Dengan pemilihan ketua RT teladan ini diharapkan  masyarakat menjadi tahu peran, tugas  dan fungsi RT/RW yang membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyaraat. Hal ini tentu saja menuntut jiwa pengabdian yang tinggi masyarakat yang duduk sebagai  ketua RT. Hal ini mengingat ketua RT tidak mendapatkan gaji, ketua RT merupakan lembaga kemasyarakatan yang berfungsi sosial. Dan sebagai konsekuensi ketua RT melayani masyarakat apabila terlambat atau tidak selesai maka akan dimaki-maki dan hal inipun berlaku sebaliknya.

Agus menambahkan, saat ini secara struktur pemerintah daerah telah membuat upaya-upaya yang maksimal memperhatikan dan meningkatkan hak-hak ketua RT yaitu berupa honor ketua RT/RW yang nilainya saat ini sudah tidak memadai dan diharapkan honor yang diberikan dapat disesuaikan dengan situasi perkembangan ekonomi saat ini. Selain itu, pemilihan ketua RT dalam proses pemilihannya telah melalui musyawarah warga yang merupakan bentuk pendidikan berdemokrasi.

Suatu hal yang saat ini harus mendapatkan perhatian saat ini pemerintah daerah sudah waktunya meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan RT dalam upaya membangun kemitraan antara pemerintah daerah dengan RT/RW dan masyarakat. Kemitraan ini sangat penting menuju terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, kondusif, sebagai salah satu wujud tercapainya visi Indramayu Remaja.

Sementara itu, penyerahan hadiah bagi para RT teladan itu diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si pada malam pentupan pameran pembangunan yang berlangsung di GOR Singalodra Sindang, Minggu (13 Oktober) yang lalu. (deni)

Whistleblowing System Upaya Atasi Korupsi Barang/Jasa

 

Whistleblowing System Upaya Atasi Korupsi Barang/Jasa

 

INDRAMAYU 22/10/2013 - Sebanyak 70 persen  kasus yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kasus pengadaan barang dan jasa yang jumlahnya hingga 3.423 kasus. Dari jumlah tersebut 90 persen diantaranya terjadi ketika proses perencanaan. Agar hal itu tidak terjadi di Kabupaten Indramayu maka setiap proses pengaduan dalam pengadaan barang dan jasa (barjas) panitia harus segera meresponnya. Whistleblowing System (WBS) dalam pengadaan barang/jasa pemerintah mulai diterapkan pada tahun 2013 ini.

Seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, Whistleblowing System adalah suatu sistem yang dibangun untuk mengakomodasi pengaduan sehubungan dengan penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa pemerintah yang berlaku bagi internal instansi untuk seluruh kementerian / lembaga / pemerintah daerah / dan institusi pemerintah lainnya.Hal tersebut ditegaskan Makmun dari Balai LPSE Provinsi Jawa Barat yang juga tim WBS ketika memberikan sosialisasi kepada para petugas barjas dari setiap OPD dan kecamatan yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Indramayu, Selasa (22/10) di ruang Ki Sidum Setda Indramayu.

Menurutnya, pencegahan dan pemberantasan korupsi di sektor pengadaan barang/jasa pemerintah harus menjadi komitmen semua pihak. Upaya itu diantaranya dengan dikeluarkannya regulasi Ratifikasi United Nation Convention Against Corruption 2003 melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006, Inpres Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011, Inpres Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012, dan Perpres Nomor 55 Tahun 2012 Tentang  Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun  2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014. Serta adanya regulasi dari masing-masing pemerintah kabupaten / kota.

Penerapan WBS diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan barang/jasa, kemudian mendorong pengungkapan penyimpangan atau penyalahgunaan kewenangan dalam pengadaan barang/jasa, meingkatkan sistem pengawasan yang memberikan perlindungan kepada Whistleblower dalam rangka pemberantasan korupsi dalam pengadaan barang/jasa.

Sementara itu yang menjadi objek pengaduan adalah jika adanya penyimpangan, artinya pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilaksanakan tidak sesuai dengan prosedur yang ada dalam Perpres 54 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan Perpres 70 Tahun 2012, yang berdampak pada hasil pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, pengaduan dilakukan apabila adanya penyalahgunaan wewenang, artinya terdapat bukti yang kuat salah satu atau beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa bertindak diluar kewenangannya yang bertentangan dengan prinsip dan etika pengadaan barang/jasa pemerintah. Serta adanya Korupsi, Kolusi, Nepotisme, artinya terdapat bukti yang kuat salah satu atau beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Sementara itu Asisten Administrasi Setda Indramayu Didi Kusmulyadi mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberika pemahaman yang utuh dalam kegiatan pengadaan barang/jasa termasuk permesalahannya di Kabupaten Indramayu. Jika hal ini bisa dipahami, maka pengadaan barang/jasa bisa berjalan sesuai dengan ketentuan dan tidak berdampak hukum. (deni/humasindramayu)

 

 

 

 

Senin, 21 Oktober 2013

MTQ ke-45 Ikhitar Mewujudkan Daerah Religius

MTQ ke-45

Ikhitar Mewujudkan Daerah Religius

 

HAURGEULIS 22/10/2013 – Kabupaten Indramayu yang mengusung visi Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera (Remaja) terus berupaya maksimal untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satunya merealisasikan sebagai daerah yang religius. Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-45 Tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013 yang berlangsung di Kecamatan Haurgeulis merupakan ikhtiar nyata untuk mewujudkan Kabupaten Indramayu sebagai daerah yang religius.

Seperti yang disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan, semangat dan makna MTQ diharapkan terus tumbuh dan subur ditengah setiap warga masyarakat Indramayu. Selain itu kegiatan MTQ juga sebagai sebuah kebutuhan untuk menjadikan warga masyarakat gemar dalam membaca Al-qur'an.

Pemkab Indramayu pada beberapa tahun lalu telah mencanangkan tahun pemhaman Al-qur'an, hal ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat dapat memahami  isi kandungan Al-qur'an lalu mengaplikasinya dalam kehidupan seharí-hari. Melalui kegiatan MTQ ini saya ingin semangat untuk menjadikan Kabupaten Indramayu yang religius bersama Al-qur'an terus tumbuh subur pada setiap warga masyarakat,.

"MTQ jangan diartikan sebagai perlombaan yang muaranya kalah atau menang, tetapi harus dimaknai sebagai media untuk melakukan evaluasi, sejauhmana kualitas kedekatan antara perilaku kehidupan kita dengan nilai-nilai moral yang menjadi pesan utama Al - qur'an. Selain itu, MTQ dapat dijadikan salah satu wahana untuk menggali nilai-nilai Al - qur'an yang bersifat universal, yang selanjutnya nilai-nilai tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya membumikan pesan-pesan Al Qur'an. Mari kita jadikan Al-qur'an sebagai bacaan terbaik dan sumber dari segala sumber ilmu yang akan menuntun kita dalam mengarungi kehidupan baik di dunia maupun akhirat," katanya.

Sementara itu Ketua Panitia MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Indramayu, Drs. H. Susanto, BAE mengatakan, cabang yang dilombakan yakni Cabang Murotal, Tilawah, Qiroat Sab'ah, Tilawah Canet, Musabaqoh Syahril Qur'an (MSQ), Musabaqoh Khottil Qur'an (MKQ), Musabaqah Menulis Kandungan Qur'an (M2KQ), Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) meliputi Tahfiz 1 juz, 5 juz, 10 juz, dan 30 juz.

Sebelumnya, dilakukan pelantikan dewan hakim MTQ oleh wakil bupati dan pawai taaruf dari 31 kafilah kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu. (deni/ humasindramayu)

 

 

 

Jumat, 18 Oktober 2013

Ikhtiar Meningkatkan Kinerja dan Prestasi PNS

 

Indramayu Bangkit

Ikhtiar Meningkatkan Kinerja dan Prestasi PNS

 

INDRAMAYU (Humas Indramayu) - Pada tahun 2014 mendatang Pemerintah Kabupaten Indramayu akan mencanangkan tahun peningkatan kinerja dan prestasi menuju Indramayu Bangkit. Pencanangan ini dimaksudkan untuk memotivasi seluruh jajaran pemerintahan, dalam hal ini para pegawai negeri sipil (PNS) dan masyarakat secara keseluruhan agar dapat meningkatkan kinerja dan prestasinya masing-masing.

Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, bangkitnya Indramayu pada hari ini dan akan datang sangat ditentukan oleh kinerja aparat pemerintahannya. Kinerja aparat pemerintahan yang baik akan berdampak pada pencapaian prestasi, demikian juga sebaliknya. Ketika kinerja dan pretasi ini bisa ditingkatkan, maka secara keseluruhan akan berimbas terhadap bangkitnya Kabupaten Indramayu dari segala ketertinggalan.

Untuk meningkatkan kinerja aparatur, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan, diantaranya PP nomor. 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil dan PP nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil. Kedua peraturan pemerintah ini merupakan rujukan bagi pembina kepegawaian dan para PNS dalam menjalankan tugasnya. Untuk mencapai kinerja yang maksimal, seluruh PNS harus memedomani kedua PP ini dan mengimplementasikannya secara konsekwen.

Peningkatan kinerja dan prestasi tidak bisa dicapai begitu saja. Indramayu Bangkit juga tidak bisa diwujudkan tanpa ikhtiar yang nyata dan jelas. Dalam konteks ini, lanjut bupati,  penegakan disiplin PNS yang merujuk pada peraturan pemerintah tersebut menjadi hal yang niscaya, yang tidak bisa tawar, apalagi diabaikan.

Sebelumnya, Inspektur Kabupaten Indramayu Nuradi mengharapkan agar PNS harus tunduk dengan aturan yakni masuk dan pulang kantor tepat waktu serta mengikuti apel pagi. Jika tidak ada tindakan tegas, dikhawatirkan pelayanan kepada masyarakat akan menurun dan terganggu. Saat ini banyak PNS di Indramayu yang rajin namun dalam pengamatan Inspektorat terus mengalami penurunan karena telah terpengaruh oleh PNS yang malas.

"PNS Indramayu harus menunjukan kualitas yang baik dengan memberikan contoh kepada masyarakat, salah satunya dengan mengikuti apel pagi. Mengikuti apel pagi salah satu komitmen dari PNS tersebut apakah siap bekerja atau tidak," tegas Nuradi.

Sementara itu untuk mempersiapkan peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu, Bagian Umum telah menyiapkan 11 mesin absensi sidik jari yang akan digunakan untuk seluruh pejabat eselon II, III dan staf di Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu.

"Mesin absensi sidik jari ini merupakan upaya kita untuk mengingkatkan kedisiplinan PNS di lingkup Setda, dengan menggunakan ini kita menjadi lebih tahu tingkat kedisiplinan PNS antara yang rajin dan yang tidak," kata Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs. Wawan. (deni/humasindramayu)

 

Ke Cantigi Bupati Temukan Balita Tanpa Anus

  

CANTIGI (Humas Indramayu) – Kegiatan Bupati Ketemu Rakyat (BKR) yang berlangsung di Kecamatan Cantigi, Jum'at (18 Oktober 2013) akhirnya mempertemukan pimpinan orang nomor satu di Indramayu itu dengan Cesika Mutiara seorang balita yang terlahir tanpa anus. Pertemuan itu merupakan jawaban atas penderitaan Cesika selama ini karena langsung memerintahkan petugas Dinas Kesehatan untuk membawa balita itu ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan.

Seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, putri kedua dari pasangan Tati (33) dan Kadi (36), warga RT 27, RW 29, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu ini terlahir tanpa anus dan kerap menjerit kesakitan karena kesulitan buang air besar. Enam bulan sejak dilahirkan, bayi itu belum mendapatkan penanganan medis dan perawatan intensif lantaran terkendala biaya.

Tati tahu betul derita anaknya yang terlahir tanpa anus itu. Jika ingin buang air besar, Cesika harus mengeluarkannya lewat saluran air kencing. "Kalau buang air besar, dia menangis terus. Mungkin karena menahan sakit yang luar biasa. Saya tidak tahu harus bagaimana. Paling-paling hanya mencoba menghiburnya dan menenangkannya," ujar Tati.

Dia tak mengerti kenapa anaknya bisa terlahir tanpa memiliki anus. Sebab, ketika hamil, ia tak merasakan gejala yang aneh dengan kandungannya. Namun, saat melahirkan, ia mengakui, ari-ari sang bayi menempel pada rahimnya sehingga dokter harus mengangkat rahimnya untuk melancarkan proses persalinan.

Dihadapan bupati, Tati berharap agar anaknya mendapatkan bantuan dari Pemkab Indramayu dan berbagai pihak untuk operasi anus. Selain tidak memiliki anus, Cesika juga memiliki kelainan pada daun telinga kanannya yang tertutup. Meski demikian, ia masih bisa mengenali dan merespons suara yang didengarnya.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang melihat penderita balita tersebut sangat merasakan iba yang mendalam, bahkan sesekali membujuk dan membelai Cesika yang terkadang meraung merasakan sakit.

Untuk menyembuhkan Cesika, Bupati langsung memanggil Kepala Dinas Kesehatan dr. Dedi Rohendi, MARS, dan Direktur RSUD dr. Zaenal Arifin untuk segera membawa Cesika ke RSUD untuk dilakukan tindakan medis. Setelah diamati sesaat, akhirnya diputuskan, Sabtu (19/10)  Cesika bisa dibawa ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan dan observasi dari berbagai dokter spesialis. "Kasus seperti ini biasanya kita bikin saluran pembuang sementara lewat samping, sebelum akhirnya dilakukan operasi," kata Zaenal.

Selain bertemu dengan Cesika, kunjungan bupati ke Kecamatan Cantigi dengan bersepeda itu juga bertemu langsung dengan Carman warga Desa Panyingkiran Kidul RT 14 RW 05 yang menderita sakit tulang kaki kiri karena kecelakaan. Selanjutnya bertemu dengan Sumanto warga Desa Cantigi Kulon RT 07 / RW 04 yang mengalami kebutaan. Pada kunjungan itu juga bupati menyelematkan Eva Nurjanah yang telah lulus SMP namun tidak melanjutkan ke SLTA, dengan kebijakannya akhirnya bupati membujuk Eva untuk kembali melanjutkan sekolah dengan jaminan dari Dinas Pendidikan. (deni/humasindramayu)

 


Kamis, 17 Oktober 2013

Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui SKP

 

INDRAMAYU (Humas Indramayu) - Mulai 1 Januari 2014, penilaian kinerja pegawai negeri sipil menerapkan sasaran kinerja pegawai (SKP). Hal ini seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian kinerja pegawai negeri sipil. Dengan demikian penilaian kinerja PNS yang sebelumnya menggunakan format DP3 sudah tidak berlaku lagi.

Hal itu ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka kegiatan Bintek PP Nomor 46 tahun 2011 bagi para pejabat eselon II dan III di lingkup Pemerintah Kabupaten Indramayu, Kamis (17/10) di Balroom Grand Trisula.

Anna menambahkan, PP Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil yang penilaiannya berdasarkan hasil penilaian sasaran kerja pegawai (SKP) dan penilaian perilaku kerja dengan bobot  sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40% harus efektif dilaksanakan pada 1 Januari 2014. Oleh karena itu mau tidak mau, suka tidak suka kita harus melaksanakan peraturan pemerintah tersebut.

Sejalan dengan hal itu, pada tahun 2014 mendatang Pemerintah Kabupaten Indramayu akan mencanangkan tahun peningkatan kinerja dan prestasi menuju Indramayu Bangkit. Pencanangan ini dimaksudkan untuk memotivasi seluruh jajaran pemerintahan, dalam hal ini para pegawai negeri sipil dan masyarakat secara keseluruhan agar dapat meningkatkan kinerja dan prestasinya masing-masing.

"Bangkitnya Indramayu pada hari ini dan yang  akan datang sangat ditentukan oleh kinerja aparat pemerintahannya. Kinerja aparat pemerintahan yang baik akan berdampak pada pencapaian prestasi, demikian juga sebaliknya. Ketika kinerja dan pretasi ini bisa ditingkatkan, maka secara keseluruhan akan berimbas terhadap bangkitnya Kabupaten Indramayu dari segala ketertinggalan," tegas bupati.

Seiring dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, lanjut bupati, teknologi informasi dan komunikasi serta kondisi sosial masyarakat, semakin meningkatkan tuntutan masyarakat akan kinerja pemerintah. Untuk itu dibutuhkan upaya reformasi birokrasi untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketata-laksanaan dan sumber daya manusia aparatur.

Reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.  Salah satu aspek untuk mewujudkan reformasi birokrasi adalah pengelolaan sumber daya manusia aparatur.

Selanjutnya, aparatur pemerintah sangat memegang peranan penting dalam pelaksanaan setiap proses pemerintahan dan pembangunan. Setiap kebijakan dan peraturan dalam bidang pemerintahan dan pembangunan akan dilaksanakan oleh aparatur, dan berjalan atau tidaknya akan tergantung oleh kemampuan aparatur untuk melaksanakannya.

"Dengan demikian, untuk menjamin berjalannya pemerintahan dan pembangunan dibutuhkan sumber daya manusia aparatur yang berkualitas, profesional, kapabel, kredibel, memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memiliki etos kerja yang tinggi. Tanpa adanya sumber daya manusia aparatur yang berkualitas, niscaya roda pemerintahan dan pembangunan tidak akan mencapai hasil yang optimal sebagaimana diharapkan bersama," tegasnya. (deni)

 

Bupati Lepas 91 Atlit Kontingen Indramayu

 

INDRAMAYU 17/10/2013 – Kontingen Pemerintah Kabupaten Indramayu siap ambil posisi bergengsi pada ajang Pekan Olahraga Pemda (PORPEMDA) tahun 2013 tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kabupaten Cianjur  pada tanggal 21-25 Oktober 2013 mendatang. Sebanyak 91 atlit yang merupakan PNS Kabupaten Indramayu secara resmi dilepas oleh Bupati Hj. Anna Sophanah di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra, Kamis (17/10).

Di sela-sela pelepasan, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, kontingen dari Indramayu harus bisa menjaga nama baik daerahnya bahkan harus mempromosikan keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih. "Keikutsertaan Kabupaten Indramayu dalam ajang ini merupakan eksistensi Indramayu di tingkat Jawa Barat," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kontingan juga harus bisa menunjukan bahwa para PNS bukan hanya bisa bekerja secara professional. Tapi juga bisa berprestasi dalam bidang olahraga dan lainnya.

Di tempat yang sama, Kepala  Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Umar Budi Karyadi mengatakan, kontingan Kabupaten Indramayu berkekuatan 91 orang yang terdiri dari panitia dan pendamping 10 orang, 5 atlit cabang olahraga tenis meja, 14 atlit cabang bola voli putra, futsal 12 atlit, tenis lapangan putra/putri 8 atlit, bola voli putra sebanyak 14 atlit, catur 6 atlit, bulutangkis putra/putri 9 atlit, bola basket 13 atlit, dan cabang terompah panjang 10 atlit.

Pekan Olahraga ini merupakan ajang olahraga yang pesertanya seluruhnya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, sehingga dikenal sebagai PORPEMDA. Di ajang ini diharapkan dapat meningkatkan tali silaturahmi antar pegawai negeri, juga antar pemerintah kabupaten se-Jawa Barat.

Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kesadaran bagi pegawai negeri tentang pentingnya berolahraga sehingga mau melaksanakan aktivitas olahraga secara teratur dan berkesinambungan. Serta yang tak kalah pentingnya adalah menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam olahraga seperti sikap sportif, fairplay, disiplin, semangat berkompetisi, kerjasama tim, agar terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.  (deni)