Senin, 29 April 2013

Kembali, Bupati Terima Penghargaan K3

INDRAMAYU 29/4/2013 (www.humasindramayu.com) – Jika tidak ada halangan, hari ini Selasa malam (30/4), Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah akan menerima penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik Nasional Tahun 2013 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Muhaemin Iskandar. Penyerahan penghargaan rencananya akan dilakukan di Convention Hall Smesco Convention Centre Jalan Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengungkapkan, Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di wilayah Kabupaten Indramayu menjadi perhatian serius pemerintah daerah. "Keselamatan kerja tidak main-main, menyangkut nyawa manusia. Kita tidak ingin ada warga Indramayu saat bekerja di perusahaan ada yang terluka, cacat fisik, bahkan sampai kehilangan nyawanya akibat mengabaikan keselamatan dalam bekerja," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Pemkab Indramayu terus berupaya menerapkan sistem K3 sesuai dengan standar minimal yang berlaku di sejumlah perusahaan binaan pemerintah daerah.

Menurut Bupati Hj. Anna, penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya dalam kapasitasnya sebagai pembina perusahaan daerah. "Alhamdulillah kita bisa kembali meraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk yang kedua kalinya. Penghargaan ini saya dedikasikan kepada masyarakat Indramayu. Atas nama pribadi dan pemerintah saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada perusahaan-perusahaan daerah yang telah menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaannya," ujarnya.

Bupati Hj. Anna berharap, penghargaan ini dapat dijadikan semangat dan motivasi bagi perusahaan daerah dan seluruh tenaga kerja di Indramayu untuk tetap memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan saat bekerja.

Selain itu, Bupati Hj. Anna juga meminta, penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tahun-tahun mendatang bukan hanya diterapkan pada perusaahan-perusahaan besar saja, tetapi juga dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan rumah tangga (Red: home industry) yang tergabung dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indramayu, sehingga tidak ada warga Indramayu yang tidak terlindungi saat bekerja.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Indramayu H. Wawang Irawan, S.H. mengatakan, penghargaan ini merupakan bukti keberhasilan pembinaan ketenagakerjaan di Indramayu. Kepastian diraihnya penghargaan ini setelah Bupati Indramayu menerima surat dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor B.27/PPK/IV/2013 tanggal 22 April 2013.

Dalam surat tersebut, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah termasuk salah satu dari 38 bupati/walikota dan gubernur se-Indonesia yang menerima anugerah K3. Di Jawa Barat yang mendapatkan penghargaan K3 selain Bupati Indramayu yaitu Gubernur Jawa Barat, Bupati Cirebon, Bupati Majalengka, Walikota Bandung, dan Bupati Karawang. (deni/humasindramayu)

 

Rabu, 24 April 2013

Wabup Kecewa Solar Langka di Indramayu

INDRAMAYU 24/4/2013 – Masih sering terjadinya kelangkaan BBM jenis solar diberbagai SPBU di wilayah Indramayu sangat disayangkan oleh pemerintah daerah. Pasalnya, Kabupaten Indramayu merupakan daerah pengolah BBM, termasuk mendistribusikan BBM ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika berbicara di hadapan peserta kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Musim Tanam Gadu 2013, Rabu (24/4) di Aula Kopsuka Indramayu.

Wabup H. Supendi mengaku sangat kecewa dengan keadaan distribusi yang tengah terjadi saat ini, yang mengakibatkan kelangkaan solar dipasaran. Terjadinya kelangkaan solar ini bukan hanya merugikan penyedia jasa transportasi, tetapi juga sangat berdampak terhadap berbagai sektor yang ada termasuk bidang pertanian.

Adanya kelangkaan solar di Indramayu sekarang ini sangat meresahkan masyarakat. "Saya banyak menerima SMS dari para petani dan kelompok tani serta masyarakat lainnya. Mereka resah dengan kondisi saat ini. Jika solar langka maka petani tidak bisa menggarap lahan karena traktornya tidak jalan. Selain itu, beberapa petani yang perairan sawahnya mengandalkan mesin pompa air yang berbahan bakar jenis solar juga terancam tidak bisa tanam gadu karena sawahnya tidak ada air,"  tandas H. Supendi.

Menurut Wabup, hal ini merupakan preseden yang buruk, mengingat Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi. "Ini sangat tidak bagus, masa masyarakat Indramayu harus beli solar di Subang atau Majalengka. Padahal di sini ada Pertamina. Orang awam akan bilang masa Indramayu yang terkenal akan Pertamina-nya tetapi nyari solar susah. Ini kan ironis," tegas Wabup dengan nada tinggi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Indramayu langsung meminta penjelasan dari salah seorang peserta yang merupakan perwakilan dari Pertamina untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya. "Sampaikan ke pimpinan  ya Pak, segera benahi pola distribusi yang ada saat ini, kenapa solar di Indramayu tidak ada. Kasihan masyarakat Indramayu, apalagi saat ini petani membutuhkan solar untuk traktor dan mesin pompa air," tegasnya. (deni)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Indramayu Jamin Ketersedian Bahan Pangan Nasional

INDRAMAYU 24/4/2013 – Kabupaten Indramayu sebagai daerah agraris yang merupakan penyuplai bahan pangan terbesar di Jawa Barat. Kini mendapatkan tugas sebagai daerah yang bisa menjamin ketersediaan bahan pangan nasional. Namun, tugas ini tergolong berat karena pemerintah daerah berjalan sendiri karena minimnya dukungan dan suport dari pemerintah pusat.

Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika membuka kegiatan Fasilitasi Dan Koordinasi  Dalam Rangka Masa Tanam Gadu  Tahun 2013 yang berlangsung di Aula Kopsuka, Rabu (24/4).

Selama ini, urusan pertanian didalam penyelengaraan pemerintah daerah merupakan urusan pilihan yang disesuaikan dengan keadaan dan potensi masing-masing daerah. Akan tetapi karena Kabupaten Indramayu merupakan daerah agraris dan memiliki areal pertanian cukup besar maka sektor tersebut harus mendapatkan perhatian yang lebih.

Wabup menambahkan, hak daerah untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dibidang sektor pertanian belum bisa direalisasikan oleh pemerintah pusat padahal pemerintah daerah setiap tahun melakukan upaya lobi.

"Jika saja Indramayu mendapatkan DAK bidang pertanian dari pemerintah pusat maka pertanian Indramayu bisa maju. Hal ini dikarenakan insentif bidang pertanian bisa digunakan untuk mendukung segala sarana dan prasarana pertanian di Indramayu," kata wabup.

Wabup menegaskan, tugas menjamin ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat bukanlah tugas yang mudah, terutama dengan semakin berkurangnya areal persawahan dan semakin besar dan meluasnya dampak perubahan iklim yang ekstrim dan pemanasan global. Fenomena  alam serta lingkungan. Seperti banjir, kekeringan dan bencana alam lainnya, menjadi sulit diprediksi. Oleh karenanya, kesiapsiagaan maupun upaya  antisipasinya harus terus dilakukan dan hal ini tentunya memerlukan kerjasama, koordinasi, dan dukungan dari semua pihak.

Saat ini, Kabupaten Indramayu mempunyai tugas untuk tetap mempertahakan perannya sebagai lumbung padi nasional. Target produksi padi nasional tahun  2012 sebanyak 70,6 juta ton GKG (Gabah Kering Giling). Untuk Jawa Barat 12,6 juta ton GKG, sedangkan Kabupaten Indramayu mempunyai target produksi 1,3 juta ton GKG dari luas tanam 223.625 ha dengan tingkat produktivitas rata-rata 64,82 kuintal/ha. Secara nasional, target peningkatan produksi padi untuk tahun 2013 sebesar 7 persen, sedangkan untuk Kabupaten Indramayu ditargetkan sebesar 10 persen. (deni)

 

Selasa, 23 April 2013

Puncak Hari Kartini di Indramayu Semarak


INDRAMAYU 23/4/2013 – Puncak peringatan Hari Kartini tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013 semarak. Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra, Selasa (23/4) ini mendapatkan apresiasi dari kaum perempuan di Kabupaten Indramayu. Selain dihadiri oleh ibu-ibu dikalangan birokrasi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh anggota Persit Kartika Chandra Kirana, anggota Bhayangkari, para petugas kebersihan, dan juga para istri nelayan.

Ketua Panitia Ny. Fiqqa Asyik Rudianto mengungkapkan, berbagai kegiatan telah dilakukan dalam rangkaian kegiatan Hari Kartini ini yakni bakti sosial donor darah, pemberian santunan, dan pelatihan potong rambut. Selanjutnya juga telah dilaksanakan lomba pidato bagi para pelajar putri tingkat SMA, MTQ bagi ibu-ibu, sepeda ria, lomba membuat rojak, lomba mengesom, dan lomba keserasian berbusana.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, hikmah peringatan Hari Kartini tahun ini harus lebih dititik-beratkan pada introspeksi diri, melihat ke dalam diri terutama kaum perempuan. Bupati juga mengharapkan untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai bidang, dalam pengertian tidak hanya sebatas membuat emansipasi perempuan saja, tetapi juga harus berperan aktif dalam segala bidang kehidupan sehingga mampu mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan di masa yang akan datang tanpa mengesampingkan kodrati sebagai wanita yang harus membina keluarga dan mendidik putra-putrinya.

Saat ini, lanjut bupati, berbagai bidang pekerjaan dan organisasi sekarang telah terbuka lebar bagi kaum perempuan untuk turut berpartisipasi dan berperan aktif dalam melanjutkan perjuangan para pendahulu kita melalui pembangunan di segala bidang.

 "Untuk itu, kepada para kaum perempuan dan generasi mudanya, saya berharap agar dapat terus berupaya meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemandirian. Teruskan jiwa dan semangat Raden Ajeng Kartini kepada anak-anaknya, sehingga kelak akan muncul Kartini-Kartini masa depan yang akan mengangkat harkat dan derajat kaumnya serta bersama-sama dengan kaum laki-laki membina keluarga dan membangun masyarakat, bangsa, dan negara," kata bupati.

 Pada kesempatan itu diserahkan pula trofi dan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pemberian santuan kepada para petugas kebersihan juga diberikan langsung oleh Bupati Indramayu dan ketua panitia. Puncak kegiatan juga diisi dengan penampilan kesenian calung dari ibu-ibu Bhyangkari Polres Indramayu.

 Diakhir acara Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menerima cinderamata berupa foto dari Komuntas Pemotret Indramayu (KOPI) yang diserahkan oleh Nang Sadewo. Dan Bupati Indramayu juga menerima surat secara langsung dari juara pertama pada lomba menulis surat untuk bupati yang digagas oleh Koalisi Perempuan Indonesia (KPI). (deni)

--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Senin, 22 April 2013

Bupati Pantau 24.725 Siswa UN SMP / MTs

             INDRAMAYU 22/4/2013 – Carut marutnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara nasional, harus diantisipasi oleh daerah agar tidak merugikan semua pihak.  Terkait dengan hal itu, sebagai pimpinan daerah Bupati Indramayu merasa bertanggung jawab terhadap pelaksanaan UN di daerahnya. Senin (22/4) Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah meninjau pelaksanaan UN SMP / MTs di berbagai sekolah di Kabupaten Indramayu.

            Semenjak pukul 06.30 Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah langsung memantau pelaksanaan UN, diawali dari SMP Negeri 1 Indramayu di sekolah yang di pimpin Kuswaya, M.Pd ini langsung mengecek kesiapan para pelaksana UN dan pengawas yang terdiri dari berbagai sekolah tersebut. Sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 286 siswa ini menjadi sekolah pertama yang dipantau oleh pimpinan daerah Indramayu ini.

            Selanjutnya, Bupati Indramayu yang juga didampingi oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Fiqqa Asyik Rudianto meluncur ke wilayah timur menuju ke SMP Negeri 1 Balongan. Disekolah dengan jumlah peserta UN mencapai 339 siswa tersebut, terdapat 1 siswa yang terlambat datang mengikuti UN. Kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Balongan H. Sunardi, M., M.Pd bupati menegaskan agar kebersihan dan keindahan di sekolahh tersebut lebih ditingkatkan supaya dalam belajar siswa tidak terganggu dengan berserakannya sampah.

            "Saya lihat disini lokasinya cukup luas, namun kebersihannya kurang terkontrol banyak sampah yang masih berserakan. Saya tegaskan agar kepala sekolah lebih memperhatikan kebersihan sekolah agar siswa bisa belajar dengan nyaman," tegas bupati.

            Sebagai sekolah terakhir yang dipantau oleh bupati yakni SMP Negeri 1 Sindang, sekolah yang merupakan almamater Bupati Indramayu dengan peserta UN mencapai 367 ini cukup siap dalam menghadapi UN pada tahun ini.

            Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah peserta UN tahun 2012/2013 untuk SMP sebanyak 18.988 siswa, sedangkan untuk MTs jumlah peserta sebanyak 5.737 siswa. (deni)

Selasa, 16 April 2013

Jelang Hari Kartini, DWP Jaring Pendonor

            INDRAMAYU 17/4.2013 – Menjelang peringatan Hari Kartini tahun 2013, Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Indramayu menjaring para pendonor untuk melakukan donor darah sebagai bukti untuk mewujudkan rasa kemanusian dan peduli sesama bagi warga masyarakat Indramayu, Rabu (17/4) di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu.

            Dari hasil donor darah di lingkungan Sekrtariat Daerah Kabupaten Indramayu yang dimulai sejak pukul 09.00 – 12.00 itu berhasil mengumpulkan kantong darah dari para pendonor sebanyak 22 labu. Sempitnya waktu donor darah ini dikarenakan petugas dari PMI Cabang Indramayu harus segera menggelar kegiatan serupa di kawasan Bumi Patra.

            Kegiatan yang digelar seusai upacara bendera ini mendapatkan perhatian dan apresiasi dari para PNS di lingkup Sekretariat Daerah serta lainnya. Bahkan beberapa anggota TNI dan Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0616 Indramayu juga ikut peduli dengan kegiatan tersebut.

            Ketua PMI Cabang Indramayu Drs. H. Suwito Handoyo mengatakan, kegiatan yang sangat singkat ini akan sangat bermanfaat bagi kemanusian terutama yang sangat membutuhkan. Apalagi kebutuhan akan darah yang harus di penuhi oleh PMI Cabang Indramayu terus mengalami peningkatan. "Kegiatan ini sangat mendukung operasional bagi lembaga kami, meskipun jumlah yang didapat hanya puluhan tapi sangat berarti bagi kami," kata Suwito.

            Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu H. Warjo mengungkapkan, pihaknya sengaja melakukan aksi donor darah ini bukan hanya karena ada even ini. Akan tetapi dirinya memang sudah rutin donor darah setiap 3 bulan sekali.

            Akan tetapi hal ini berbeda dengan pengakuan Munadi staf Bagian Umum Setda Indramayu yang bertugas di Sekpri Bupati, dia baru pertama kali melakukan donor darah namun dia berharap seterusnya bisa melakukan hal serupa dan aksi sosialnya ini bisa diikuti oleh pegawai lainnya. (deni)

  

Bupati Hj. Anna: Posdaya Jangan ‘Tukyem’

            INDRAMAYU 16/4/2013 - Pos Pemberdayaan dan Kemandirian Keluarga (Posdaya) Kabupaten Indramayu secara resmi di-launching-kan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu, Selasa (16/4). Acara Launching Posdaya ini ditandai dengan pemukulan kentongan yang dilakukan oleh Bupati Indramayu.

Pos Pemberdayaan dan Kemandirian Keluarga merupakan sebuah wadah koordinasi masyarakat yang dapat mendorong terbentuknya masyarakat madani yang mandiri, kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Hal yang terpenting dari adanya Posdaya ini adalah adanya perubahan pola pikir (mind set), yaitu menjadikan masyarakat yang kreatif dan dinamis.

Dalam sambutannya Bupati Hj. Anna mengungkapkan, Posdaya merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. "Hal ini pula yang menunjukkan keberdayaan masyarakat yang dimulai dari kemandirian keluarga, kelompok sampai pada tingkat komunitas yang lebih besar lagi," ungkapnya.

Menurut bupati, pembentukan pos ini seyogyanya merupakan inisiasi masyarakat sebagai salah satu cara untuk mengatasi kebutuhan dan masalah secara mandiri. Inisiasi yang tumbuh dari masyarakat dan dengan arahan serta fasilitasi dari pemerintah dapat dipastikan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah di masyarakat.

Ditegaskan, lembaga Posdya merupakan dari, untuk dan kepada masyarakat, pemerintah hanya memfasilitasi saja. "Lembaga ini milik masyarakat. Berkembang dan tidaknya tergantung pada kepedulian masyarakat itu sendiri. Pemerintah tidak dapat mengelola secara teknis lembaga ini. Pemerintah hanya dapat membina, mengarahkan dan memfasilitasi kelangsungan hidup lembaga ini," tegas Hj. Anna.

Pada kesempatan itu juga bupati mengharapkan agar pembentukan Posdaya ini bukan tujuan dan akhir kegiatan, melainkan sebagai langkah awal untuk pemberdayaan masyarakat. Namun, imbuhnya, hal tersebut akan sia-sia bila tidak kelanjutan sehingga tujuan pembentukan lembaga ini dipastikan hanya kegiatan yang tidak ada menfaatnya.

"Saya berharap Posdaya jangan 'tukyem', dibentuk kemudian diem. Tapi harus lebih aktif apalagi telah di-launching-kan secara resmi," harapnya.

 

1000 Posdaya

Dikatakan, upaya pemberdayaan dalam Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga, yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad millenium atau millenium development goals (MDGS) yang ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia.

"Saya berharap dengan pencanangan 1000 Posdaya di Indramayu, dapat memperkuat dan mewujudkan nilai-nilai kekeluargaan dan kemandirian keluarga. Sehingga masyarakat menjadi berdaya, mandiri dan sejahtera, bukan masyarakat yang selalu tergantung pada bantuan pemerintah, karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat tidak bisa berlangsung terus-menerus, sehingga masyarakat diharapkan segera mampu mandiri," pintanya.

Setelah launching di Pendopo Indramayu, Bupati Indramayu bersama dengan rombongan meninjau lokasi Posdaya Jaka Kencana di Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu dan Posdaya Mulia Asri Desa Sukareja Kecamatan Balongan.

Pada acara launching tersebut turut hadir  Ketua Yayasan Damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono, Muspida, unsur perguruan tinggi serta ribuan undangan lainnya. (deni/humasindramayu)


Minggu, 14 April 2013

Pantau UN, Bupati Support Siswa dan Pengawas

            INDRAMAYU 15/4/2013 – Kesibukan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada Senin pagi (15/4) bertambah. Begitu pagi menjelang sekitar pukul 06.15 beliau langsung keluar rumah dan bergegas menuju kendaraan untuk memantau pelaksanaan ujian nasional (UN).

            Pada pukul 06.30 beliau sampai di SMA 1 Indramayu, kedatangan Bupati Indramayu yang tanpa pengawalan ini berbarangan masuknya dengan para siswa-siswi disekolah tersebut sehingga nyaris tidak diketahui. Begitu sampai di sekolah yang dipimpin Dra. Hj. Hendhy M. Yarkasi, M.Pd ini, bupati langsung masuk ke ruang pengawas dan memeriksa kesiapan dari para pengawas.

            Diruangan tersebut, bupati memberikan support kepada para pengawas yang berasal dari berbagai sekolah tersebut untuk melayani siswa yang tengah melakukan ujian. Selajutnya di sekolah dengan jumlah peserta UN sebanyak 309 itu bupati memeriksa berkas soal yang telah disimpan. Ketika berada di lorong sekolah, bupati juga menyalami siswa-siswi yang baru datang dan memberikan motivasi dan semangat kepada siswa yang akan berjuang menghadapi UN.

            Selanjutnya Bupati Indramayu yang hanya didampingi ajudan dan fotographer pendopo ini menuju ke SMK 1 Sindang. Disekolah ini kedatangan Bupati Indramayu yang diditerima oleh kepala sekolah Amin Adya Mulyana hanya bisa memantau siswa yang tengah UN dari luar jendela. Disekolah ini, bupati merasa kaget karena dari 194 pesereta UN hanya 193 yang mengikuti UN di sekolah. Sedangkan 1 siswa mengikuti UN di dalam Lembaga Pemasayarakatan (LP) karena terkena kasus hukum. Disekolah tersebut bupati juga menyempatkan untuk melihat situasi lingkungan sekolah yang kemungkinan 'balik arah' menghadap ke timur.

            Kemudian, Bupati Indramayu memantau pelaksanaan UN di sekolah swasta yakni SMK PGRI yang berada jalan Ir. H. Juanda. Kehadiran bupati langsung disambut kepala sekolah Edi Suparmin, S.Pdk. Disekolah swasta favorit ini terdapat 149 siswa yang semuanya mengikuti UN. Ditempat ini, Bupati Indramayu banyak menerima keluh kesah dari keberadaan sekolah swasta yang setiap tahunnya harus terus bersaing dengan sekolah negeri.

            Seperti diketahui mulai hari ini sebanyak 15.729 siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Indramayu mengikuti UN diberbagai sekolah. Jumlah tersebut terdiri dari 5.353 siswa SMA, 8.645 siswa SMK, dan 1.737 siswa MA. Pada hari ini juga sebanyak 1.275 peserta ujian paket C setara SMA mengikuti UN yang bertempat di SMP 1, 3, dan 4 Sindang namun pelaksanannya mulai berlangsung pada pukul 13.30. (deni/humasindramayu)

    --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Rabu, 10 April 2013

Bupati Inginkan Website Pemda Berjalan Optimal

INDRAMAYU 10/4/2013 – Situs website Pemerintah Kabupaten Indramayu www.indramayukab.go.id mendapatkan perhatian dari Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah agar lebih dioptimalkan dalam pengoperasionnya. Hal ini dikarenakan website tersebut merupakan jendela informasi bagi segala sesuatu hal tentang Pemerintah Kabupaten Indramayu. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu ketika mendapatkan pertanyaan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa beberapa waktu lalu dalam Sidang Paripurna DPRD.

 Menurut bupati, saat ini website miliki Pemerintah Kabupaten Indramayu www.indramayukab.go.id pengelolaannya dibawah koordinasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan mempunyai 28 sub domain. Dimana domain-domain tersebut adalah masing-masing OPD yang ada di Kabupaten Indramayu.

 "Baik domain maupun sub domain mempunyai konten yang harus di isi dan di update oleh OPD yang bersangkutan. Untuk keperluan isi konten tersebut kami sudah menyampaikan surat ke OPD-OPD agar mengirimkan data atau meng update nya sendiri," kata Anna Sophanah.

 Namun dalam pelaksanaanya  updateing data ini mengalami kesulitan karena masih adanya OPD yang belum siap dengan data untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Namun pihaknya berharap agar kepada para operator yang telah mendapatkan tugas untuk update bisa segera dilakukan pada tahun 2013 ini sehingga pelayanan data secara online kepada masyarakat bisa dilakukan.

"Kami paham untuk mencari data ke OPD sampai ke kecamatan tentunya memerlukan dana dan SDM, hal ini akan terus menjadi perhatian kami agar pengelolaan website ini bisa dinikmati oleh masyarakat secara online," kata bupati.

 Seperti diketahui pada pada saat Sidang Paripurna DPRD beberapa waktu lalu Fraksi Kebangkitan Bangsa menanyakan kepada eksekutif tentang pengelolaan website milik Pemkab Indramayu yang dinilai kurang optimal dan kurang update. (deni)


--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Selasa, 09 April 2013

Bupati Lantik Tatang Sutardi Gantikan Suyanto

INDRAMAYU 9/4/2013 – Tak disangka. Cuaca di sekitar Pendopo Indramayu yang semula cerah tiba-tiba muncul angin yang begitu kencang hingga menerbangkan beberapa tempat sampah dan benda-benda kecil lainnya. Kemudian turun hujan yang begitu lebat akan tetapi selanjutnya kemudian hilang begitu saja dan cuaca kembali cerah.

Situasi yang demikian seolah menggamabrkan rencana pelantikan jajaran direksi  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Darma Ayu (TDA) Indramayu. Sebagai perusahaan daerah satu-satunya yang mengelola air dan menjadi tumpuan bagi masyarakat Indramayu, turunnya hujan menjelang pelantikan digambarkan sebagai suatu keberkahan.

Selasa, (9/4) bertempat di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melantik Jajaran Direksi PDAM TDA Indramayu untuk periode 9 April 2013 – 9 April 2014 mendatang. Untuk Direktur Utama kini dipercayakan kepada H. Tatang Sutardi, S.Sos. M.Si, Direktur Umum masih tetap dipercayakan kepada Endang Effendi, SE. MM. Dan Direktur Teknik dipercayakan kepada H. Tono Suhartono, SE.

Pada pelantikan tersebut masing-masing direksi menandatangani pakta integritas yang akan meningkatkan kualitas pelayanan dan juga prinsip manajemen yang sehat  sesuai dengan prinsip good corporate governance dengan membuat corporate plan selama empat tahun.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya menekankan agar jajaran direksi yang baru dapat meneruskan dan meningkatkan kebijakan dan program program sebelumnya yang dianggap mampu meningkatkan kinerja PDAM. Sanggup untuk secara sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsi – fungsi  menejemen PDAM. Kemudian melakukan reformasi budaya dan etos kerja. Serta meningkatkan profesionalisme berdasarkan prinsip good corporate gavernance dengan membuat corporate plan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun.

Selanjutnya jajaran direksi juga dapat meningkatkan  nilai perusahan  dengan melakukan  restrukturisasi, privatisasi dan kerjasama usaha  antar BUMD berdasarkan prinsip–prinsip bisnis yang sehat. Meningkatkan efesiensi, serta menyediakan barang dan jasa baik secara kualitas maupun kuantitas dan kompetitif. Meningkatkan pelayanan stakcholder yang bermutu tinggi. Dan sanggup untuk melaksanakan pengelolaan anggaran perusahan dengan memenuhi  prinsip pengelolaan keuangan yaitu : prinsip akuntansi, prinsip akuntabilitas dan prinsip audit yang dinyatakan benar dan wajar tanpa pengecualian.

"Kami tidak ingin ada keluhan dari masyarakat tentang keluhan PDAM seperti air yang tidak keluar dan air yang keruh serta tidak profesionalnya kinerja PDAM. Kami harapkan dengan jajaran direksi yang baru memiliki semangat yang baru demi kemajuan PDAM," kata bupati.

Pada kesempatan itu ikut hadir jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Muspida), pimpinan perbangkan, kepala OPD, camat, dan undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Senin, 08 April 2013

Bupati Hj. Anna Jawab Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi

INDRAMAYU 8/4/2013 – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraki terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun anggaran 2012, di Sidang Paripurna DPRD Indramayu Senin, (8/4) di Gedung DPRD Indramayu.

Menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Golkar, Bupati Hj. Anna menjelaskan, indikator keberhasilan akses layanan pembangunan pendidikan diukur dengan pencapaian angka partisipasi pendidikan yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 95 persen. Sementara APK SD/MI pada tahun 2012 sebesar 104,10 persen, hal ini menggambarkan penduduk usia sekolah SD umur 7-12 tahun telah memasuki jenjang pendidikan. Sedangkan APK SMP/MTS sebesar 93,32 persen, hal ini menggambarkan bahwa masih ada penduduk usia 13-15 tahun belum memasuki jenjang SMP/MTS. Sedangkan APK SMA/SMK/MA sebesar 64,54 persen hal ini berarti masih rendahnya partisipasi pendidikan ke jenjang SLTA dikarenakan alasan ekonomi.

Terhadap pandangan umum Fraksi PDI Perjuangan yang mempertanyakan peningkatan kualitas kesehatan tahun 2012 yang belum optimal, Bupati Hj. Anna mengatakan, dari 49 Puskesmas yang ada di Indramayu, 17 Pusksesmas dalam keadaan rusak berat. Hal ini karena kebijakan pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak tahun 2009 tidak bisa digunakan untuk pembangunan dana rehab Puskesmas. "Dana APBD kabupaten belum mampu mengakomodir kebutuhan tersebut," katanya.

Namun, kata orang nomor satu Indramayu itu, pada tahun 2013, Indramayu mendapatkan bantuan APBN untuk pembangunan dan rehab sebanyak 11 Puskesmas dan 12 Puskesmas Pembantu sehingga diharapkan kondisi dan fungsi Puskesmas menjadi lebih baik lagi termasuk sarana dan prasarananya.

"Puskesmas  belum berperan secara optimal karena faktor sumber daya manusianya. Idealnya dokter ada di seluruh Puskesmas namun kondisi saat ini dari 49 Puskesmas, baru 39 Puskesmas saja yang memiliki dokter," katanya.

Menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Demokrat yang mempertanyakan hutang kepada pihak ketiga, Bupati Hj. Anna mengatakan, pembayaran hutang kepada pihak ketiga pada pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 36,3 miliar merupakan rencana anggaran yang dialokasikan terhadap paket-paket pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2012 namun belum dibayarkan kepada pihak ketiga karena penyelesaian pekerjaan secara administratif belum dapat dilaksanakan sampai akhir tahun anggaran. "Berdasarkan pengakuan hutang atas penyelesaian pekerjaan dari SKPD terkait maka dianggarkan pada tahun anggaran berikutnya sesuai ketentuan perundang-undangan," jelasnya.

Terhadap pandangan dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Bupati Hj. Anna menyatakan, secara umum dan objektif, pembangunan infrastruktur jalan sudah semakin baik, terutama setelah konstruksi beton digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan sehingga umur perkerasan jalan lebih lama walaupun biaya yang dibutuhkan lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan menggunakan aspal.

Terkait dengan pandangan umum Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang memberikan pertanyaan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bupati Indramayu mengungkapkan, strategi intensifikasi PAD selalu dilakukan setiap saat melalui pembinaan kepada wajib pajak dan retribusi daerah yang secara bertahap meningkatkan kesadaran, menaikan tarif sesuai ketentuan yang berlaku yang tidak membebani masyarakat, serta pembinaan terhadap petugas yang melaksanakan pembinaan dan pemungutan.

"Untuk ekstensifikasi dalam PAD, Pemkab melakukan langkah-langkah regulasi regulasi sebagai tindak lanjut diterbitkannya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah," ujar Bupati Hj. Anna.

Sementara itu, menanggapi Fraksi Gerakan Nurani Pembangunan Rakyat, Bupati Indramayu menegaskan, organisasi guru yang tergabung dalam PGRI, sumber pembiayaan kegiatannya berasal dari iuran anggota PGRI untuk kepentingan organisasi itu sendiri tanpa ada campur tangan dari Dinas Pendidikan sebagai institusi pemerintah daerah.

"Iuran PGRI di Kabupaten Indramayu besarannya sama dengan di kabupaten lain sesuai ketentuan yang berlaku di PGRI yaitu sebesar Rp 2.000," tegasnya.

Adapun kemudian berkembang menjadi Rp. 10.000, lanjut Bupati Hj. Anna, itu karena kebijakan masing-masing kecamatan atas dasar hasil musyawarah pengurus kecamatan yang diperuntukkan bagi kegiatan di kecamatan dan untuk dana kematian serta pensiun.

"Tidak benar dana PGRI disalurkan untuk kepentingan politik tertentu, apalagi PGRI adalah organisasi independen, persoalan guru dan kepala sekolah beramai-ramai memberikan dukungan kepada temannya itu hanya merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap rekannya," tandasnya.

Seusai memberikan jawaban terhadap pandangan umum fraksi-fraksi, selanjutnya apa yang telah disampaikan oleh Bupati Indramayu ini akan dibahas oleh Tim Pansus DPRD Indramayu. (deni/www.humasindramayu.com)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Kamis, 04 April 2013

Saat Dekat dengan Rakyat

            Siang itu cuaca sangat panas. Terik mentari menyengat kulit dan terasa sampai di ubun-ubun. Debu-debu berterbangan terbawa oleh kendaraan yang lewat. Ratusan orang berkumpul. Keringat bercucuran. Namun hal itu tidak menyurutkan mereka untuk beranjak dari tempat yang telah disediakan. Mereka rela berlama-lama menanti kedatangan orang nomor satu Indramayu yang akan bersilahturami mengunjungi tempat mereka.

            Tatkala Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah tiba di tempat, segera kerumunan massa itu mengerubuti orang nomor satu di Kota Manga itu untuk bersalaman sampai berdesak-desakan. Namun dengan terlalu banyaknya massa, tidak semua dapat disalami satu per satu, karena Hj. Anna segera menuju mimbar utama untuk menyampaikan beberapa patah kata.

            Beginilah pemandangan umum yang terjadi ketika Bupati Hj. Anna turne ke daerah-daerah. Beliau selalu disambut hangat oleh masyarakat yang dikunjunginya. Begitu pula dengan kunjungan kerjanya beberapa waktu yang lalu dalam tema penyaluran zakat profesi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Indramayu. Masyarakat rela berlama-lama menunggu kehadiran Bupati perempuan pertama di Bumi Wiralodra ini. Bukan menunggu untuk menerima sesuatu, tetapi sekedar ingin bersalaman dan bertutur sapa dengan orang nomor satu Indramayu itu.

Populeritas Hj. Anna memang sangat luar biasa. Hal ini tercermin dalam tiap kunjungannya yang selalu dipadati massa. Energi Bupati Hj. Anna juga sangat luar biasa. Dalam sehari, tiga kecamatan ia kunjungi untuk menyalurkan zakat kepada yang berhak. Bahkan di hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu, beliau tidak menggunakan haknya untuk istirahat. Tetapi lebih memilih berkunjung ke masyarakat daripada meluangkan waktu dengan keluarganya. Tidak tanggung-tanggung, di hari libur, empat kecamatan ia kunjungi sekaligus.

Dan beliau sangat enjoy melakukannya. Tidak ada guratan kelelahan dan keletihan apalagi kekesalan di wajahnya. Bupati Hj. Anna sadar, waktu sangat terbatas sementara pekerjaan banyak yang harus diselesaikan, dan yang terutama zakat harus segara dibagikan sebagai wujud solidaritas kepada sesama. Karena itu ia harus bergerak cepat.

            Saat dekat dengan rakyat, Bupat Hj. Anna tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga mendengar keluhan dan aspirasi dari rakyatnya. Semua persoalan ia dengarkan dengan cermat dan diperhatikan betul. Kalau memungkinkan diselesaikan di situ ia selesaikan. Sedangkan kalau tidak ia bawa ke kantor dan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Dinas (OPD) terkait. Sebagai contoh, saat ada anak yang tidak bisa sekolah karena tiada biaya untuk melanjutkan ke SMA, ia menginstruksikan Kepala UPTD Pendidikan setempat untuk menyelesaikan masalah ini.    

            Tetapi jangan sekali-kali mencoba membohongi Bupati Hj. Anna dengan mengatakan di depan bupati siap tetapi ternyata dibelakangnya tidak mengerjakan. Pejabat yang bersikap seperti itu harus siap-siap menanggung akibat dari perbuatannya. Karena Bupati Hj. Anna akan meng-cross cek hal-hal semacam ini melalui RT, kuwu, maupun camat.

Berdasarkan data yang ada, penyerahan zakat profesi tahun ini di tiap-tiap kecamatan Bupati Hj. Anna menyerahkan paket sembako kepada 100 orang, pemberian modal usaha kecil sebesar Rp 300.000,00 kepada 59 orang, dan merehab rumah keluarga miskin di 30 kecamatan, dimana tiap kecamatan mendapat 2 unit.

Kepada 59 penerima bantuan modal usaha, Bupati Hj. Anna meminta agar memanfaatkan modal itu dengan sebaik-baiknya. "Saya minta agar pemberian modal ini benar-benar digunanakan untuk modal usaha. Pemberian ini hanya stimulan saja, jadi gunakan dengan sebaik-baiknya," pintanya.

Mengingat padatnya jadwal, protokol Pemkab Indramayu hanya memberi waktu 1 jam kepada Bupati Hj. Anna untuk tiap kunjungan kerjanya. Tetapi beliau mengabaikan hal itu. Bagi Bupati Hj. Anna, saat bersama rakyat adalah saat yang sangat berbahagia karena ia dapat bercengkerama, termasuk menanyakan masalah keluarga.

Dalam penuturannya kepada harian ini, Bupati Hj. Anna mengaku rasa lelah dan capai itu terbayar dengan hangatnya sambutan masyarakat kepada dirinya. "Sambutan mereka sangat tulus, tidak dibuat-buat dan tidak basa-basi. Ini yang membuat saya betah berlama-lama dengan mereka dan ini obat penghilang rasa lelah saya," ujarnya.

Bupati Hj. Anna mengaku, dirinya lebih senang berlama-lama dengan masyarakat dibandingkan harus duduk di belakang meja, menerima tamu pejabat, atau elit politik lainnya. "Jujur saja, saya lebih senang berada di tengah-tengah mereka. Dengan berada di tengah-tengah mereka, saya bukan hanya mendengar aspirasi mereka, tetapi juga merasakan denyut kehidupan mereka, nafas mereka, kemauan mereka, dan kebutuhan mereka," tandasnya.

Menurut Bupati Hj. Anna, bagi dirinya, masyarakat merupakan sumber inspirasi dan motivasi yang tidak pernah habis. "Dengan sering bertemu masyarakat saya menjadi lebih berempati kepada mereka. Dan kunjungan ini menjadi bahan bagi saya untuk menentukan kebijakan-kebijakan saya," ujarnya. (Humas Indramayu)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Rabu, 03 April 2013

Mencari Berkah di Pendopo Indramayu

INDRAMAYU 04/04/2013 – Mencari berkah dan rakhmat dari Allah SWT bisa diperoleh dimana saja, termasuk di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu yang merupakan gedung perkantoran. Keinginan kuat untuk mendapatkan ridho Illahi ini disadari betul oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu. Setiap Kamis pagi, mereka berkumpul di Pendopo Indramayu untuk menyimak tausiah.

Ya, setiap Kamis pagi, para PNS "Pendopo" ini mencari ilmu dan pencerahan serta berkah dari Allah SWT dengan mendengarkan pengajian rutin. Kegiatan tersebut dilakukan seusai pelaksanaan apel pagi dan berakhir pada pukul 08.30.

Dalam acara itu, baik pejabat maupun staf pelaksana berbaur menjadi satu mendengarkan wejangan-wejangan dari ustad yang memberikan ceramah. Bahkan sesekali orang nomor satu di Indramayu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan orang nomor dua di Indramayu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si. ikut pula mendengarkan serta mencari berkah.

Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. Edi Kusdiana mengatakan, kegiatan ceramah rutin ini merupakan kebutuhan bagi para PNS dan sebagai upaya untuk mengaktualisasikan visi Indramayu Remaja. "Setiap minggunya penceramah yang dihadirkan selalu berbeda-beda dan mengangkat materi yang berbeda pula, Insya Allah ini akan menjadi pengetahuan dan berkah bagi kita semua," katanya.

Sementara itu, Habib Ayip Muhamad Bin Yahya yang menjadi penceramah mengungkapkan, jika kegiatan keagamaan ini terus dipupuk dan dikembangkan di Kabupaten Indramayu. Maka berkah Allah itu bisa dinikmati oleh lapisan masyarakat Indramayu. Hal yang paling dirasakan langsung oleh para PNS yang mengikuti kegiatan itu adalah dapat membedakan yang baik dan yang buruk. (deni)

 --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Bupati Mimpikan Bank Sampah Ada di Tiap Desa

Peribahasa bijak mengatakan bahwa satu hal yang tidak bisa didaur ulang itulah waktu yang sia-sia. Peribahasa itu benar. Waktu yang sia-sia memang tidak bisa di daur ulang. Namun hal itu hanya berlaku untuk waktu. Selain waktu, semuanya bisa didaur ulang, termasuk juga sampah-sampah yang ada di sekeliling kehidupan manusia sehari-hari. Bahkan, bila dikelola dengan baik, onggokan sampah yang kelihatannya tidak berguna dan rawan menimbulkan penyakit, justru memiliki nilai ekonomis yang tidak kecil jumlahnya.

Kehidupan manusia memang tidak terlepas dari sampah. Apapun bentuk produksi manusia yang sudah tidak berguna, akhirnya menjadi sampah. Tetapi sampah dapat diolah menjadi sesuatu hal yang bermanfaat dan punya nilai ekonomis. Bahkan banyak kisah sukses dari individu yang bergelut dengan sampah ini. Bukan hanya kesejahteraannya yang meningkat, tetapi juga diantaranya menjadi jutawan karena sampah.

Terdorong oleh adanya manfaat atau nilai lebih dari barang yang tidak berguna, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophana memprakarsai pembuatan "Bank Sampah". Prakarsa ini terwujud dengan dibangunnya bank sampah di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu.  

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophana menengarai, pertambahan penduduk yang tidak terkendali  dan perubahan pola konsumsi masyarakat telah menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. "Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan dalam penanganan sampah, dan kalau salah penanganan tentu berbahaya," ujarnya.

Bupati menilai, pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sementara di sisi lain, lanjutnya, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.

"Oleh karena itu, pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," kata orang nomor satu Indramayu itu.

Namun Bupati Hj. Anna mengakui, menumbuhkan kesadaran kepada semua pihak untuk peduli pada sampah, bukanlah perkara mudah. "Pengelolaan sampah memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, swasta serta dunia usaha," tandasnya.

Menyitir Undang-Undang No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah, Bupati mengatakan, pemerintah bertugas menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dengan demikian, imbuhnya, pemerintah bertindak menjadi fasilitator, motivator, juga inspirator.  

Dijelaskan, salah satu strategi dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat adalah melalui bank sampah. "Bank sampah ini pada prinsipnya merupakan upaya mengajak masyarakat untuk memilah-milah sampah agar bisa dimanfaatkan lagi melalui proses daur ulang atau proses lainnya," jelasnya.

Dikatakan, bank sampah memiliki banyak manfaat. Selain tidak merusak lingkungan, keberadaan bank sampah menjadi nilai ekonomi karena dapat memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang mau berjibaku dengan sampah.

Bupati mengakui, saat ini Pemkab Indramayu baru memiliki satu bank sampah yang sesuai dengan standar pengolahan sampah. Namun ia berangan-angan ke depan di tiap kecamatan minimal ada satu bank sampah, sehingga sampah-sampah itu tidak berserakan di mana-mana mencemari dan mengotori lingkungan.

"Saya bermimpi suatu saat di Indramayu minimal di tiap kecamatan memiliki satu bank sampah, sehingga keberadaan sampah tidak mengganggu lingkungan, bahkan dapat dioptimalkan menjadi nilai ekonomis dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang dapat menjadi tambahan pendapatan bagi mereka," ujarnya. (deni/dedi/humasindramayu)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Senin, 01 April 2013

Tanpa Label SBI Kualitas Pendidikan Harus Tinggi

Hj. Anna Sophanah:

Tanpa Label SBI Kualitas Pendidikan Harus Tinggi

Membangun dan menciptakan pendidikan berkualitas tinggi tidak harus selalu di lembaga pendidikan berlabel Sekolah Berstandard Internasional (SBI) atau RSBI. Semua sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menciptakan pendidikan berkualitas tinggi. Terlebih, pemerintah daerah terus mengupayakan pemenuhan segala fasilitas, sarana, dan prasarana belajar mengajarnya.

Karenanya semua lembaga pendidikan di Indramayu, yang selama ini tidak memiliki label RSBI dan SBI mulai dari jenjang SD, MI, SMP, MTs., SMA, SMK, dan MA harus memiliki motivasi dan visi yang kuat untuk menciptakan pendidikan berkualitas tinggi. Sebab kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh dedikasi, motivasi, integritas, dan pengabdian para pelaku pendidikan, dalam hal ini guru, pengawas, dan tentu saja para orang tua murid itu sendiri.

Sebaliknya kepada sekolah sekolah RSBI atau SBI tidak perlu risau dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengharuskan dihapusnya label tersebut (RSBI/SBI). Semua sekolah di Indramayu, baik yang belum berlabel RSBI/SBI maupun yang sudah berlabel RSBI/SBI harus memiliki tanggung jawab dan keinginan kuat untuk menciptakan pendidikan berkualitas tinggi.

"Keputusan MK yang mengharuskan dihapuskannya label RSBI dan SBI tidak perlu membuat risau. Sebaliknya, adanya keputusan MK itu harus menjadi motivasi untuk terus berinovasi dalam mengembangkan dan menciptakan pendidikan berkualitas tinggi," tegas Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah menyikapi keputusan MK yang mengharuskan dihapuskannya label RSBI dan SBI.

 Jadikan keputusan MK itu sebagai titik awal bagi semua lembaga pendidikan di Indramayu untuk membangun dan menciptakan pendidikan berkualitas tinggi. Sebab, dengan adanya keputusan MK itu, kini tidak ada lagi dikotomi antara sekolah berlabel RSBI dan SBI dengan sekolah yang bukan RSBI dan SBI.

"Semua sekolah di Indramayu memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk menciptakan pendidikan berkualitas tinggi. Apalagi sekarang sudah tidak ada lagi dikotomi sekolah berprogram biasa atau reguler dengan sekolah yang berlabel RSBI dan SBI. Tinggal bagaimana inovasi dan kreativitas para pengawas, kepala sekolah, guru, dan komite sekolahnya," tegasnya.

Program prioritas

Membangun dan menciptakan pendidikan berkualitas tinggi bagi Pemkab Indramayu masih menjadi program prioritas. Terlebih Kab. Indramayu saat ini masih tertinggal dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Karenanya, untuk dapat mengejar dari ketertinggalan itu, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, terutama para guru (pendidik) dan masyarakat.

Sebenarnya prestasi pendidikan di Indramayu sejak sepuluh tahun silam sudah sangat signifikan. Banyak penghargaan yang diraih Pemkab Indramnayu, baik dari tingkat regional Jawa Barat maupun nasional. Pretasi akademik para pelajar dan para guru juga sangat tinggi. Terbukti dengan diraihnya berbagai kejuaraan oleh para siswa dan guru, maupun secara kelembagaan (sekolah).

"Bahkan akselerasi peningkatan rata-rata lama sekolah, angka partisipasi murni (APM), dan angka partisipasi kasar (APK) pun melampaui pencapaian kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Kalau pun saat ini posisi Indramayu masih tertinggal karena memang kita melaju dengan star di paling bawah dan sangat jauh ketertinggalannya. Jadi untuk bisa mensejajarkan diri dengan kabupaten/kota lainnya diperlukan waktu yang tidak sebentar," tegasnya.

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan ini, jelas Bupati Hj. Anna, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Indek Pembangunan Manusia (IPM). Pencapaian IPM pun berhasil melampaui kabupaten/kota lainnya. Namun demikian, kontribusi keberhasilan pembangunan bidang pendidikan secara substansif, sejatinya adalah melek atau sadarnya masyarakat terhadap pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat yang telah memiliki kesadaran akan pentingnya menguasai ilmu pengetahuan akan terus mencari ilmu setinggi-tingginya, baik secara formal maupun informal. Mereka sadar ketika memiliki atau menguasai ilmu pengetahuan akan menjadikan dirinya berdaya guna. Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, hanya mereka yang memiliki dan menguasai ilmu pengetahuanlah yang akan meraih keberhasilan.

"Kesadaran masyarakat Indramayu akan pentingnya pendidikan saat ini sudah sangat baik. Karenanya, pihak sekolah harus bisa meresponnya dengan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas tinggi. Sementara Pemerintah akan terus memfasilitasi dengan memberikan dukungan regulasi maupun dana melaui APBD. Pemkab Indramayu tetap berkomitmen, pembangunan bidang pendidikan sebagai yang prioritas," tegasnya. (Dedi / Humas Indramayu)