Rabu, 26 Juni 2013

1.769 Siswa SMK/SMA Tersenyum Terima Beasiswa

KANDANGHAUR 26/6/2013 -  Sebanyak 1.769 siswa SMA dan SMK Negeri dan swasata di wilayah eks kawedanaan Kandanghaur dan Losarang tersenyum menerima beasiswa yang digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu. Jumlah yang disalurkan mencapai 1.725.140.000.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu DR. Ali Hasan mengungkapkan, para siswa yang diberikan bantuan beasiswa tersebut diperuntukan bagi siswa dari keluarga tidak mampu yakni untuk kelas X dan XI. Besarnya beasiswa ini untuk kelas X sebesar 1 juta rupiah, sedangkan kelas XI besarnya mencapai 570 ribu rupiah per siswa.

Untuk wilayah eks kawedanaan Kandanghaur pemberian beasiswa secara simbolis diserahkan di SMK Negeri Kandanghaur, diwilayah ini diberikan kepada 16 sekolah dengan jumlah siswa mencapai 1.013 siswa dan besarnya beasiswa berjumlah 991.070.000 Sementara untuk eks kawedanaan Losarang penyerahan beasiswa dilakukan di SMK Negeri Lelea, untuk wilayah ini diberikan kepada 13 sekolah dengan jumlah siswa yang mencapai 756 siswa dengan besarnya beasiswa mencapai 734.070.000.

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah berharap agar beasiswa yang baru saja disalurkan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin terutama untuk biaya pendidikan. "Tahun ini kami masih memberikan beasiswa dalam bentuk uang tunai, namun untuk tahun depan beasiswa akan kami bagikan dalam bentuk kartu," kata bupati.

Selanjutnya, dihadapan ribuan siswa dan juga para orang tuanya bupati menegaskan, agar anak-anak siswa SMA/SMK ini bisa menyelesaiakan pendidikan hingga selesai bahkan harus melanjutkan ke pendidikan tinggi karena Pemkab Indramayu juga telah menyediakan beasiswa bagi pendidikan tinggi. Sementara kepada para sekolah, bupati mengintrusikan agar tidak ada lagi siswa/siswi yang DO karena ketiadaan biaya. (deni/humasindramayu)

Selasa, 25 Juni 2013

Pasca Kenaikan BBM Bupati Pantau Harga Sembako


INDRAMAYU 25/6/2013 – Pasca kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat pada minggu kemarin. Bupati Indramayu memantau secara langsung pergerakan harga dan stok sembako di pasar tradisional Indramayu. Pasalnya, sembako merupakan salah satu komoditi utama yang tekena imbas dari kenaikan BBM tersebut.

Kedatangan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ditengah-tengah kerumunan pedagang dan pembeli tentu saja membuat kaget khalayak yang ada ditempat itu. Ketika pertama kali turun dari mobil, Bupati Indramayu langsung menemui seorang pedagang tahu dan mananyakan dampak langsung dari kenaikan BBM yang telah terjadi.

Selanjutnya Bupati Indramayu yang didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs Wawan bergerak masuk kedalam kios-kios yang menjual aneka sayuran dan ayam potong. Ditengah pasar ini bupati banyak mendapatkan penjelasan langsung dari para pedagang dang juga masyarakat yang ada dilokasi tersebut.

Kemudian Bupati Indramayu terus masuk hingga ke kios-kios yang menjual daging yang lokasinya berada di tengah pasar dan diakhiri dengan memantau pergerakan harga beras di sejumlah kios yang menjual bahan makanan pokok tersebut.

Seusai meninjau harga Bupati Indramayu mengatakan, bahwa setelah kenaikan harga BBM terjadi pula kenaikan harga sembako antara 2-5 persen. Namun demikian ada pula beberapa jenis sayuran yang  mengalami penurunan. Kenaikan harga sembako yang terjadi nampaknya bisa dipahami oleh pembeli dan juga pedagang.

"Kenaikan beberapa harga sembako ini lebih disebabkan karena kenaikan biaya angkut yang telah mengalami kenaikan terlebih dahulu, sehingga kenaikan sembako ini lebih karena efek atau dampak kenaikan biaya angkut tersebut," kata bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu H. Warjo SH., MM mengungkapkan, beberapa barang yang mengalami kenaikan pasca kenaikan BBM yakni minyak sayur kemasan dari 13.500 kini menjadi 15.000, Ayam Boiler dari semula 27.000 menjadi 30.000, daging sapi semula 87.000 kini 90.000, telur ayam dari 18.000 kini menjadi 18.500. Sementara yang mengalami penurunan harga yakni cabe merah keriting dari semula 26.000 kini menjadi 24.000, sedangkan cabe merah biasa dari 24.000 menjadi 20.000. (deni/humasindramayu)


Rabu, 19 Juni 2013

Bupati Indramayu Terima 1.196 Mahasiswa


INDRAMAYU
20/6/2013 - Sebanyak 1.196 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon diterima oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah untuk melakukan KKN di wilayah Kabupaten Indramayu. Semangat para mahasiswa untuk melakukan KKN ini disambut langsung oleh orang nomor satu di Indramayu, Kamis (20/6) di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan ribuan mahasiswa mengatakan, pemerintah di semua tingkatan saat ini tengah gencar melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan IPM. Begitu pun dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu telah dan terus menggulirkan berbagai program baik di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli. Keberhasilan program pemerintah ini tentunya tidak akan dapat dicapai sesuai harapan manakala tidak didukung oleh peran serta aktif seluruh komponen masyarakat.

Membangun sebuah masyarakat secara luas tentu tidak akan dapat dipisahkan dari peran keluarga sebagai inti pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan komponen pembentuk masyarakat yang akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Kumpulan dari keluarga-keluarga inilah yang akan membentuk masyarakat.

               "Untuk itu bagaimana Pemerintah Kabupaten Indramayu berusaha untuk dapat memberdayakan keluarga, membentuk keluarga yang religius, mewujudkan keluarga yang maju, mandiri dan sejahtera sebagai basis membentuk masyarakat yang religius, maju, mandiri dan sejahtera sebagaimana visi Indramayu Remaja.

Bupati menambahkan, kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik Posdaya/IPM berbasis masjid yang dilaksanakan oleh IAIN Syekh Nurjati Cirebon merupakan salah satu kegiatan positif untuk mempraktekkan apa yang sudah didapat di bangku kuliah dalam kehidupan  sosial masyarakat. Bagaimana para mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan tentang penguatan fungsi keluarga dalam bidang keagamaan dan budaya.

               Posdaya yang memiliki beberapa komponen penguatan yaitu pendidikan, kesehatan, wirausaha, ekonomi, lingkungan hidup, serta keagamaan dan budaya tentunya bertujuan untuk menciptakan satu keluarga yang kuat. Dan yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa ini adalah posdaya peningkatan IPM berbasis masjid.

Dengan mengupayakan pembentukan keluarga yang kuat dengan basis/dasar agama, diharapkan akan tumbuh generasi yang beriman dan bertakwa dan mengamalkan kesholehannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan dasar keluarga yang beriman dan bertakwa diharapkan dapat terbentuk masyarakat yang religius, maju, mandiri dan sejahtera.

Kegiatan KKN ini akan berlangsung 20 Juni sampai dengan 30 Juli mendatang dan ditempatkan di 11 kecamatan yakni Sukagumiwang, Kertasmaya, Bangodua, Widasari, Tukdana, Sliyeg, Kedokanbunder, Jatibarang, Juntinyuat, Krangkeng, dan Karangampel. (deni)

 

 

Jumat, 14 Juni 2013

Wujudkan Green City, Bupati Tanam Pohon Kesemek

INDRAMAYU 14/6/2013 - Memiliki komitmen untuk menciptakan dan
mewujudkan Green and Clean City di Kabupaten Indramayu. Bupati
Indramayu Hj. Anna Sophanah menanam pohon di seputar area Alun-alun
Indramayu, Jum'at (14/6). Komitmen itu juga diikuti oleh Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah yang mengikuti kegiatan serupa. Penanaman
pohon itu berkaitan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia
tingkat Kabupaten Indramayu.

Penanaman pohon diawali oleh Bupati Indramayu yang menanam pohon jenis
Kesemek (diospyros kaki). Tanaman yang berasal dari China ini
diharapkan ikut menambah kesejukan di alun-alun Indramayu dan juga
menambah keanekaragaman jenis buah-buahan di Kabupaten Indramayu.
Pohon dengan ketinggian maksimal 15 meter ini merupakan salah satu
buah yang dipercaya sebagai obat untuk mengatasi hipertensi dan dapat
dimakan langsung meskipun rasanya agak sepet.

Sementara itu Ketua DPRD Indramayu Abdul Rozaq Muslim dan Dandim 0616
Letkol Pnb Asyik Rudianto menanam pohon jenis Misbul (diospyros
blanco). Tanaman dari jenis keluarga eboni ini berbuah dan dapat
dimakan langsung serta bisa memiliki ketinggian antara 15-30 meter.

Pejabat lainnya, Sekretaris Daerah Ahmad Bahtiar menanam Wuni
(Antidesma bunius). Pohon yang sudah jarang ditemui ini ditanam oleh
sekda agar keberadaannya bisa kembali ditemukan ditengah kota. Pohon
yang memiliki buah kecil-kecil berwarna merah ini diharapkan bisa
memiliki manfaat lebih bukan hanya sebagai peneduh tapi juga bisa
dimanfaatkan secara ekonomis.

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah berharap, pohon
yang ditanam bisa tumbuh dan berkembang secara baik serta bisa diikuti
seluruh instansi pemerintah dan swasta serta lapisan masyarakat
Indramayu. "Insya Allah pohon yang kita tanam hari ini bisa dinikmati
oleh generasi berikutnya diwaktu mendatang," tegas bupati.

Seusai melakukan penanaman pohon, Bupati Indramayu bersama dengan
Forum Koordinasi Pimpinan Daearh, kepala OPD, kepala BUMN/BUMD,
pelajar, dan komunitas sepeda yang jumlahnya ribuan melakukan kirab
Adipura dan Adiwiyata Mandiri keliling kota Indramayu, kegiatan kirab
ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indramayu.
(deni/humasindramayu)

Minggu, 09 Juni 2013

Indramayu Kembali Raih Adupura

Indramayu Kembali Raih Adupura

Bupati Hj. Anna Bangga dengan Konsistensi Masyarakat Indramayu

Fantastis! Itulah kata yang tepat untuk disematkan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu satu dekade terakhir. Betapa tidak fantastis, semenjak Indramayu dipimpin oleh Bupati Indramayu periode 2000-2010 Dr. H. Irianto M.S. Syafiuddin (Yance), sampai saat ini dipimpin Hj. Anna Shopanah (2010-2015) yang tidak lain istri dari Yance, Kabupaten Indramayu telah meraih Adipura sebanyak enam kali. Empat di masa Yance, dan dua saat ini (Red: 2012 dan 2013).

            Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diraih oleh Kabupaten Indramayu ini memang sangat fantastis dan fenomenal. Indramayu pun tercatat sebagai satu-satunya kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat yang meraih penghargaan Adipura sebanyak enam kali secara berturut-turut sejak tahun 2006 sampai sekarang, kecuali pada tahun 2011, itu pun karena perubahan kriteria penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yang pada akhirnya Kabupaten Indramayu dan banyak kabupaten/kota lain di Jawa Barat tidak mengikuti penilaian Adipura.  

            Selepas 2011, Kabupaten Indramayu seolah tancap gas. Pembenahan besar-besaran untuk mencapai kota yang bersih dan hijau (clean and green), resik, indah, nyaman, sedap di pandang mata dengan sebaran pohon peneduh yang banyak di jalan raya (jalur hijau) dan ruang terbuka hijau (RTH) yang mudah ditemui di taman-taman kota menjadikan Indramayu sebagai kabupaten yang layak mendapat penghargaan Adipura.

Tengok saja di jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu. Hampir di sepanjang jalan protokol mudah ditemui pohon ketapang, angsana, glodogan, tanjung, dan lain-lain yang menjadi peneduh jalan. Ini menjadikan jalan-jalan protokol di dalam Kota Indramayu menjadi jalur hijau. Indramayu yang dulunya gersang pun akhirnya menjadi teduh.  

Begitu juga dengan keberadaan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Meski bertebaran di mana-mana dengan beragam barang dagangnya, mulai lapak penjual makanan sampai jual VCD, tetapi para pedagang itu tetap tertata tertib dan tidak semerawut. Ini yang menjadikan nilai plus bagi kota yang berjuluk Kota Mangga tersebut.

Namun, di atas itu semua yang lebih penting dan membanggakan adalah telah tumbuhnya kesadaran di kalangan masyarakat Indramayu akan budaya bersih dan sehat. Ini dibuktikan dengan tidak adanya sampah yang tercecer di jalanan, apalagi menumpuk di sudut-sudut jalan dalam Kota Indramayu. 

Tumbuhnya kesadaran akan budaya bersih dan sehat inilah yang sangat dibanggakan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah.  Ditemui di ruang kerjanya, orang nomor satu Indramayu itu mengaku bangga dengan masyarakat Indramayu yang konsisten dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungannya. "Saya bangga terhadap saudara-saudara saya masyarakat Indramayu yang turut berpartisipasi dalam mewujudkan Indramayu yang bersih, teduh, nyaman dan sehat. Tanpa partisipasi mereka saya yakin hal ini tidak akan terjadi," ujarnya. 

Menurut Bupati Hj. Anna, tugas pemerintah hanya sebagai koordinator dan fasilitator dari proses pembangunan ini. Semua berpulang kepada masyarakat itu sendiri. Tanpa partisipasi dari masyarakat pembangunan tidak bermakna. 

"Percuma saja pemerintah ngotot-ngotot tetapi tidak didukung oleh warganya. Namun alhamdulillah hal ini tidak terjadi di Indramayu. Yang ada adalah masyarakat Indramayu seirama dengan pemerintah, ini menunjukkan bahwa masyarakat Indramayu sangat mencintai kotanya. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indramayu atas partisipasinya, dan sudah selayaknya penghargaan ini saya dedikasikan pula untuk mereka," tandasnya.

Bupati Hj. Anna mengajak masyarakat Indramayu untuk selalu memelihara kebersihan lingkungan. Bupati Hj. Anna juga berharap, budaya bersih yang telah terbangun ini terus dipelihara di masa-masa mendatang.

"Ada atau tidak adanya Adipura, budaya bersih harus terus digalakkan. Adipura hanya apresiasi saja dari pemerintah pusat. Tetapi kebersihan harus senantiasa kita lakukan. Bukankah kebersihan sebagian dari iman? Dengan demikian sebagai muslim wajib hukumnya untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan," pintanya. 

Selain meraih penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil, dua sekolah di Kabupaten Indramayu yakni SMPN Unggulan Sindang dan SMKN Krangkeng mendapat Adiwiyata Mandiri untuk yang kedua kalinya. Bahkan untuk SMPN Unggulan Sindang mampu mendapat nilai tertinggi di antara sekolah-sekolah lain di Indonesia. Penghargaan Adiwiyata Mandiri ini tentunya semakin melengkapi kebanggaan masyarakat Indramayu. (dedi/humasindramayu


Senin, 03 Juni 2013

Wabup : “Hasil TMMD Harus Dipelihara”

           LOSARANG 3/6/2013 – Hasil dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Cemara Kulon Kecamatan Losarang harus bisa dipelihara dan dijaga oleh masyarakat, apalagi proses pembangunan melalui TMMD menyerap anggaran yang cukup besar. Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika menutup kegiatan tersebut yang berlangsung, Senin (3/6).

            Supendi menegaskan, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari TMMD ini. Selain pembangunan fisik secara instant langsung mengalir ke desa itu. TMMD juga merupakan upaya perekat antara anggota TNI dengan masyarakat dan juga pemerintah daerah. Hal lain yang juga dirasakan yakni perubahan social masyarakat yang kini semakin nyata dalam mewujudkan sikap kegotongroyongan.

            "Kegiatan yang sudah diselesaikan  harus dijaga dan dipelihara oleh seluruh warga disini, apalagi setelah adanya TMMD nampak perubahan fisik desa seperti jalan rehab rumah dan lainnya," kata Supendi.

            Sementara itu Komandan Kodim 0616 Indramayu selaku Dansatgas TMMD ke-90 Letkol CPN Asyik Rudianto, S.Mn menungkapkan, selama 21 hari kegiatan telah merampungkan kegiatan fisik yakni perbaikan jalan setapak menggunakan paving block dengan panjang 500 meter dan lebar 1,5 meter, perbaikan 10 rumah gakin, renovasi ringan kantor desa, pembuatan tanggul penahan tanah dengan panjang 300 meter, pengembangan PJU sebanyak 30 titik, pembuatan tempat penampungan sampah, dan penghijuan 1.650 pohon. Sedangkan pengaspalan jalan dengan panjang 2,2 kilometer dan lebar 3 meter sampai saat ini baru dikerjakan 80 persen.

            Sementara yang menjadi sasaran non fisik yakni telah dilakukan penghijauan, pengadaan sarana olahraga, kegiatan agama, pelayanan KTP gratis, penyuluhan perikanan, penyuluhan tentang posyandu dan kesehatan, pemberian buku, dan penyuluhan tentang manajemen keuangan bagi pelaku UMKM. TMMD juga telah melakukan kegiatan yang over prestasi yakni plesterisasi rumah sebanyak 12 unit dan pengecetan masjid Al Munir.

            "Pelaksanaan TMMD ini terdapat sedikit hambatan yakni karena kondisi jalan masuk ke lokasi yang cukup berat serta kondisi cuaca hujan yang sering terjadi sehingga menghambat mobilitas bahan material bangunan," kata Dandim. (deni/humasindramayu.com)