Minggu, 31 Maret 2013

Tahun 2012 Pembangunan Indramayu Berjalan Lancar

  


Tahun 2012 Pembangunan Indramayu Berjalan Lancar

 

INDRAMAYU 28/3/2013 – Secara umum, roda pembangunan di Kabupaten Indramayu berjalan lancar. Hal ini dikarenakan  pembangunan di Indramayu telah sesuai dengan maksud dan tahapan pembangunan 2012. Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Indramayu Tahun Anggaran 2012, dihadapan Rapat Paripurna DPRD Indramayu, Senin kemarin.

Dikatakan Wabup H. Supendi, perkembangan perekonomian daerah dan pembangunan selama tahun 2012 yang diindikasikan dari tingkat laju pertumbuhan ekonomi daerah dengan capaian sementara sebesar 6,53 didukung atau diperkuat  oleh indikator sosial ekonomi makro daerah seperti meningkatnya daya beli masyarakat, meningkatnya indeks mutu hidup, dan indikasi peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang tercermin dari adanya peningkatan rata-rata lama sekolah, peningkatan angka melek huruf, dan penurunan angka kematian bayi, serta berbagai pencapaian atau keberhasilan dan perolehan penghargaan/anugerah lainnya.

Dalam laporannya itu, Wabup mengungkapkan, untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2012 setelah perubahan ditetapkan sebesar Rp1,856 triliun dan realisasinya mencapai Rp1,885 triliun atau 101,57 persen. Adapun sumber pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

                  Dijelaskan, untuk PAD, dari target Rp142,87 milliar, realisasinya mencapai Rp164,67 miliar atau 115,25 persen. Pendapatan Asli Daerah ini berasal dari pajak daerah yang ditargetkan Rp 27, 70 miliar dan terealisasi sebesar Rp 32,08 miliar atau mencapai 115,80  persen, kemudian dari retribusi daerah yang ditargetkan sebesar Rp 16,67 miliar dan terealisasi sebesar Rp 18,83 miliar atau 112,92 persen.

                  "Pendapatan Asli Daerah juga berasal dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, ditargetkan Rp 8,44 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 7,44 miliar atau 88,24 persen, serta pendapatan dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, ditargetkan Rp 90,04 miliar namun dapat direalisasikan sebesar Rp106,30 miliar atau 118,05 persen," ujarnya.

Untuk dana perimbangan, dari target Rp1,327 triliun berhasil direalisasikan sebesar Rp 1,341 triliun atau 101,03 persen. Dana perimbangan ini berasal dari dana bagi hasil pajak / bukan pajak yang ditergetkan sebesar Rp. 212,50 miliar dan berhasil direalisasikan sebesar Rp. 226, 17 miliar atau 106,43 persen. Selanjutnya berasal dari dana alokasi umum (DAU) yang ditargetkan sebesar Rp. 1,017 triliun berhasil terealisasi sebesar Rp. 1.017 triliun atau mencapai 100 persen. Dana perimbangan juga berasal dari dana alokasi khusus (DAK) yang ditargetkan sebesar Rp. 97,71 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. Rp. 97,71 miliar atau mencapai 100 persen.

            Sumber pendapatan daerah juga berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah, yang ditargetkan sebesar Rp. 385,75 miliar, dapat direalisasikan sebesar Rp. 379,45 miliar atau 98,37 persen yang terdiri dari dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, yang ditargetkan sebesar Rp. 89,79 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 86,08 miliar  atau 95,87 persen. Selanjutnya berasal dana penyesuaian otonomi khusus, ditargetkan sebesar Rp. 166,25 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 166,24 miliar  atau 99,99 persen dan juga bersumber dari bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya, yang ditargetkan sebesar Rp. 129,70 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp.127,12 miliar atau mencapai 98,02 persen.

            Selanjutnya wakil bupati menambahkan, belanja daerah pada tahun anggaran 2012, dianggarkan sebesar Rp. 2,010 triliun, yang dapat direalisasikan sebesar  Rp. 1,843 triliun  atau 91,69 persen. Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung, yang dianggarkan sebesar Rp. 1,133 triliun dan dapat direalisasikan sebesar  Rp. 1,088 triliun  atau 96,08 persen dengan rincian realisasi belanja yang terdiri dari belanja pegawai, sebesar Rp. 1,045 triliun dapat direalisasikan sebesar Rp. 1,003 triliun atau 95,98 persen. Belanja hibah, sebesar Rp. 7,75 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 7,54 miliar  atau 97,27 persen. Belanja bantuan sosial, sebesar Rp. 652,87 juta dapat direalisasikan sebesar Rp. 441,24 juta  atau 67,58 persen. Belanja bagi hasil kepada provinsi / kabupaten / kota dan pemerintahan desa, sebesar Rp. 0,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 0,00  atau 0,0 persen. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi / kabupaten / kota dan pemerintahan desa, sebesar Rp. 75,14 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 74,55 miliar   atau 99,21 persen, dan belanja tidak terduga  sebesar Rp. 4,38 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 2,97 miliar atau 67,86 persen.

            Sementara untuk belanja langsung dianggarkan sebesar Rp. 877,18 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 754,53 miliar  atau 86,01 persen. Dengan rincian realisasi belanja yakni belanja pegawai, sebesar Rp. 66,27 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 55,25 miliar  atau 83,36 persen. Belanja barang dan jasa, sebesar Rp. 399,12 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 342,10 miliar  atau 85,71 persen. Belanja modal, sebesar Rp. 411,77 miliar dapat direalisasikan sebesar Rp. 357,17 miliar  atau 86,74 persen.

            Pada kesempatan itu, Wakil Bupati juga menyampaiakan realisasi pembiayaan daerah pada APBD tahun 2012. Dimana pembiayaan, merupakan transaksi keuangan daerah yang digunakan untuk menutup defisit dan memanfaatkan surplus atas selisih antara pendapatan dengan belanja daerah.  jumlah penerimaan pembiayaan daerah sebesar Rp. 195,47 miliar dan jumlah pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 41,07 miliar,   pembiayaan neto sebesar  Rp. 154,39 miliar. (deni)

 

 

 

 

 

Selasa, 19 Maret 2013

Target PBB Capai 32,4 Miliar

Target PBB Capai 32,4 Miliar

INDRAMAYU 20/3/2013 – Pemerintah Kabupaten Indramayu pada tahun 2013
ini menargetkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dari sektor
pedesaan dan perkotaan sebesar Rp. 32.490.941.549,00. Meskipun pajak
merupakan urusan pemerintah pusat, namun dalam pengelolaannya akan
dialihkan sepenuhnya ke kabupaten/kota.

Menurut Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Indramayu Drs. Rinto Waluyo, M.Pd mengatakan,
penerimaan dari PBB pedesaan dan perkotaan ini selanjutnya akan
diserahkan kembali ke desa/kelurahan dalam bentuk bantuan keuangan.
Untuk itu sebagai pihak yang berkepentingan dengan suksesnya
penerimaan PBB ini maka desa/kelurahan harus diberikan pembekalan agar
dalam penerimaannya bisa sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Untuk mendukung hal itu, Rabu (20/3) pagi, DPPKAD Kabupaten Indramayu
menggelar sosialisasi percepatan lunas PBB, penyerahan SPPT, DHKP, dan
PBB tahun 2013 yang bertempat di Wisma Hají Indramayu. Kegiatan
tersebut dihadiri oleh camat, kuwu/lurah, petugas pemungut, petugas
pajak, petugas perbankan, serta undangan lanilla.

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si dalam
amanatnya mengatakan, penerimaan dari PBB sektor pedesaan dan
perkotaan ini harus dimaksimalkan karena merupakan upaya untuk
membiayai pembangunan di wilayah perkotaan dan pedesaan, hal ini
dikarenakan pemerintah mengalami keterbatasan terutama dari dana non
pajak.

Saat ini telah dikeluarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 4.D Tahun
2012 dan telah diubah dengan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 2.D
Tahun 2013 tentang Tata Cara Pembagian dan Pengembalian Dana Bagi
Hasil Bagian Pemerintah Kabupaten Indramayu dari Penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan Sector Perdesaan dan Perkotaan.

Wabup menambahkan, bantun keuangan yang bersumber dari dana bagi hasil
penerimaan pajak bumi dan bangunan sector perdesaan dan perkotaan
diberikan lepada desa yang mencapai realisasi penerimaan pajak bumi
dan bangunan sebesar lebih dari atau sama dengan 70 % sampai dengan
100 % dari pokok ketetapan pajak bumi dan bangunan sector pedesaan dan
perkotaan golongan I, II, dan III yang dikelola oleh desa.

Rencana ini diharapkan dapat semakin mendorong seluruh masyarakat
Indramayu untuk taat membayar pajak karena meskipun selama ini telah
diterapkan sistem jemput bola dalam penarikannya, namun kesadaran
masyarakat atas pembayaran PBB harus terus ditingkatkan agar suatu
saat nanti sistem jemput bola ini dapat dihapuskan.

"Saya menghimbau kepada seluruh aparat agar menjadi contoh sebagai
wajib pajak yang baik, dapat mengajak dan menggugah kesadaran
masyarakat di sekitarnya untuk membayar pajak, serta mampu memberikan
penjelasan yang tepat mengenai kenaikan pokok ketetapan PBB akibat
adanya peningkatan nilai jual objek pajak (NJOP) sehingga ketetapan
tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Saya juga berharap agar
masyarakat dapat memaklumi dengan adanya kenaikan tersebut." Katanya.
(deni)






--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Kamis, 07 Maret 2013

FROM JENNY KOSSA

FROM JENNY KOSSA

I AM MRS JENNY KOSSA.FROM GEORGIA USA BUT LIVED IN LOME, TOGO IN WEST AFRICA,I AM A WIDOW TO LATE MR.KOSSA MOSES. I AM 59 YEARS OLD. I AM NOW SUFFERING FROM LONG TIME CANCER OF THE BREAST.

FROM ALL INDICATIONS, MY CONDITIONS IS REALLY GETTING WORST AND IT IS QUITE OBVIOUS THAT I MAY NOT LIVE MORE LONG ACCORDING TO MY DOCTORS. THIS IS BECAUSE THE CANCER STAGE HAS GOTTEN TO A VERY BAD STAGE. MY LATE HUSBAND DIED LAST FIVE YEARS AND DURING THE PERIOD OF OUR MARRIAGE, WE COULD NOT PRODUCE ANY CHILD.

MY LATE HUSBAND WAS VERY WEALTHY AND AFTER HIS DEATH, I INHERITED ALL HIS BUSINESS AND WEALTH. THE DOCTORS HAVE ADVISED ME THAT I MAY NOT LIVE FOR MORE THAN FIVE MONTHS. SO I NOW DECIDED TO DEVIDE THE PART OF THIS WEALTH TO CONTRIBUTE TO THE DEVELOPMENT OF THE CHURCH IN AMERICA, ASIA,AND EUROPE AND AFRICA, I SELECTED YOU AFTER VISITING THE WEBSITE AND I PRAYED OVER IT. I AM WILLING TO DONATE THE SUM OF US$3,000.000.00( THREE MILLION UNITED STATES DOLLARS) TO THE LESS PRIVILEGED. PLEASE, I WANT YOU TO NOTE THAT THE MONEY IS DEPOSITED IN TOGO WHERE MY LATE HUSBAND HAD SOME OF HIS BUSINESS INVESTMENTS MOSTLY ON COCOA BECAUSE TOGO IS THE WORLD'S GREATEST PRODUCER OF COCOA.

THE MONEY IS IN ONE OF MY HUSBAND`S SUSPENDED ACCOUNT AND I WILL ORDER THE BANK TO TRANSFER THE MONEY TO YOU SO THAT YOU CAN USE IT TO HELP AS MANY AS ARE IN NEED OF HELP IN YOUR AREA

FROM MRS JENNY KOSSA